Perburuan Teroris Berhasil Karena Polisi dan Densus 88 Memakai Strategi Perang Urat Saraf. Dampaknya para Teroris Medan Tebing Tingi Jadi Kelaparan dan Bisa Mati Lemas. Perburuan teroris tepat sasaran. Wow! Nice Works! Perlu juga dibaca kronologis bentrok jaringan teroris Indonesia di Tebing Tinggi dengan aparat polisi.Berbagai strategi dilakukan polisi dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk memburu teroris.
Dalam perburuan teroris kelompok Medan yang merampok Bank CIMB Niaga, misalnya, polisi juga menggunakan strategi perang urat saraf, yakni dengan mengepung berhari-hari hingga para tersangka lemas kelaparan.
Strategi tersebut ternyata jitu. Muhammad Khoir alias MT, tersangka teroris kelompok Medan akhirnya menyerah, Minggu (3/10) pagi karena kelaparan.
Sebelumnya, selama berhari-hari tersangka bersembunyi di perkebunan kelapa sawit di Dolok Masihol, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut).
“Dia sembunyi. Mungkin capek atau kelaparan, makanya menyerahkan diri. Di sana kan sudah kami kepung,” ucap Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Marwoto Soeto ketika dihubungi, Minggu (3/10).
Marwoto mengatakan, pihaknya masih memburu sekitar tujuh orang yang terlibat dalam perampokan Bank CIMB Niaga Medan yang terjadi pada pertengahan Agustus 2010 dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Teroris yang paling dicari adalah Abu Tholud alias Mustofa, 48. Ia diduga sebagai koordinator kelompok teroris di Medan. “Kemungkinan lebih dari tujuh yang terlibat,” kata dia.
Penyerahan diri Muhammad Khoir tidak langsung ke polisi. Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB ia mendatangi warga sekitar perkebunan kelapa sawit itu terkait keinginan penyerahan dirinya. Warga lalu menyerahkan ke Koramil 13 Tebing Tinggi.
Oleh aparat Koramil, tersangka dibawa ke Polsek Dolok Marsihol. Di mapolsek itu, Khoir diinterogasi. Maka dari Khoir-lah petugas mendapatkan tiga titik persembunyian rekan-rekan dia, salah satunya di Dusun II Desa Martebing, Dolok Marsihol, Tebing Tinggi.
Menurut Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno, Muhammad Khoir adalah warga Belawan, Medan, yang diduga kuat terlibat perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Sehari sebelumnya, strategi mengepung berhari-hari hingga tersangka teroris kelaparan itu juga membuahkan hasil. Sabtu (2/10) petang, tersangka teroris kelompok Medan, Abdul Gani Siregar ditemukan dalam kondisi lemas di sebuah rumah di salah satu kawasan perkebunan di Dolok Masihol. Diperkirakan dia mengalami dehidrasi dan kelaparan setelah dua hari kawasan tersebut dikepung polisi.
Gani kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan, di bawah pengawalan ketat dua personel Gegana Polda Sumut. Gani tiba di RS Bhayangkara sekitar pukul 21.35 WIB. Saat tiba di rumah sakit milik Polri itu, Gani dalam kondisi tergeletak di kursi dan tidak sadarkan diri. Namun, dia sama sekali tidak mendapatkan tembakan, seperti yang dialami lima rekannya yang lain (empat tewas, satu luka) dalam penyergapan Sabtu (2/10) itu.
Baku Tembak Aparat Polisis dan Jaringan Teroris
Setelah Muhammad Khoir alias MT menyerahkan diri karena kelaparan, kemudian buka mulut di mana rekan-rekannya bersembunyi, maka puluhan polisi dipimpin Wakapolda Sumut Brigjen Pol Syafruddin langsung memimpin operasi gabungan Polri-TNI untuk menyergap kelompok teroris di sekitar Sungai Titipayung Desa Martebing, Dolok Marsihol, Serdang Bedagai.
Dalam penyisiran tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB terjadi baku tembak antara polisi dengan teroris di perkebunan sawit, Afdeling I, Desa Martebing, Kecamatan Dolok Masihol. Sebagian warga sekitar perkebunan itu ada juga beberapa orang yang berani menyaksikan tembak-menembak tersebut.
Dalam kontak senjata itu, dua terduga teroris tewas di pinggir sungai di perkebunan sawit, Afdeling I, Desa Martebing.
“Hey keluar, daripada kau mati,” begitu teriakan polisi meminta dua buronan bersenjata yang sembunyi di sebuah sungai Dusun III, Pondok Sebrang, Desa Martebing, Dolok Masihol. Perintah itu tak dihiraukan.
Bukannya menyerah, dua teroris itu malah melawan sengit dengan membalas tembakan. Satu di antaranya bahkan diketahui tewas dengan luka parah akibat granat di tangannya meledak. Seorang lagi memilih keluar dari sungai dan sembunyi ke perkebunan. Pelarian kedua pelaku ini berakhir dengan peluru petugas. Ada empat tembakan mengenainya, yakni di lengan kiri dan kanan, dagu, dan dada.
“Kami tidak akan menembakmu kalau kau menyerahkan diri, di sini ada warga, ada juga wartawan,” kata polisi tak berseragam yang memegang pistol itu.
“Jadi, saat melakukan penyisiran, Brimob mendapati satu teroris berada di sisi sungai dengan memegang granat. Disuruh menyerah tidak mau, akhirnya granat meledak dan dia tewas,” ungkap wartawan Kompas, Muhammad Hilmi Faiq, yang berada di lokasi kontak senjata.
“Badannya hancur sebagian. Sekarang sudah diangkat badannya. Yang satu pun tewas, sudah ditandu,” kata Faiq.
Wartawan Kompas, Andreas Maryoto yang juga berada di lokasi mengungkapkan, ada penambahan pasukan dalam penyergapan tersebut. Warga yang semula diminta mundur malah semakin maju. “Jumlahnya ada ratusan. Kontak senjata terus terjadi,” kata Maryoto.
Terkait terduga teroris yang tewas akibat granat, Mabes Polri melansir bahwa anggota perampok Bank CIMB Niaga Medan yang tewas di Sungai Titipayung itu bernama Rahmad.
“Yang ditemukan meninggal dunia adalah Rahmad, kena ledakan granat sendiri,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Iskandar Hasan melalui pesan singkat, Minggu (3/10). Selain Rahmad, satu anggota perampok yang tewas tertembak di bagian kepala berinisial Ded. “Ketiganya (termasuk Muhammad Choir) warga Belawan, Medan,” jelasnya.
Dijelaskan, saat dilakukan penyisiran, Rahmad dan Ded memberikan perlawanan. Rahmad sempat menarik pin granat yang dipegangnya. Namun, belum sempat dilempar, granat itu meledak di dekatnya. Akibatnya, tubuh Rahmad tewas dalam kondisi sebagian hancur.
Belum diketahui, apakah Rahmad yang dimaksud adalah satu dari 14 teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang terlibat bom Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat. Tono disebut-sebut terlibat jaringan teroris Aceh pada April 2010.
Saat itu, kepolisian melansir bahwa termasuk teroris sangat berbahaya dan berada di Aceh. Dia disebut sebagai adik dari Jaja, salah seorang teroris yang tewas ditembak oleh anggota Kepolisian Sektor Leupung.
Terkait insiden granat tersebut, menurut Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno, ada indikasi teroris bernama Rahmad itu ingin meledakkan diri bersama polisi pada saat penangkapan. “Kondisinya sangat mengenaskan, sangat sulit diidentifikasi. Kepalanya terputus,” kata Oegroseno saat mengunjungi RS Bhayangkara Polda Jalan Wahid Hasyim, Minggu (3/9).
Sejak polisi melakukan pengejaran pada Kamis (30/9) lalu, telah ada enam anggota perampok CIMB Niaga Medan yang tewas dan tiga dalam keadaan hidup. “Jumlah seluruh yang tertangkap hidup dan meninggal dunia sebanyak 9 orang,” ujarnya.
Empat teroris yang tewas didapat dari pengejaran di Dusun III, Desa Dolok Sagala, Dolok Masihol, Serdang Bedagai, Sabtu (2/10) lalu. Mereka yakni Taufik, Ozi Syahputra, Zulkarnain dan satu orang tanpa identitas. Di hari yang sama, polisi membekuk dua pelaku dalam keadaan hidup, yakni Robin Simanjuntak dan Abdul Gani Siregar.
Diperkirakan masih ada lima anggota perampok Bank CIMB Niaga yang bersembunyi di wilayah Polda Sumut. Namun, untuk mempersempit pelarian mereka, jajaran Polda di Sumut melakukan razia di beberapa titik.
Mengenai keberadaan Ustad Khairul Ghazali yang dibekuk Densus 88, Kapolda mengatakan, “Tanya saja ke Densus, yang saya ketahui hanya penangkapan di Dolok Masihol dan Tebing Tinggi,” ujar Kapolda.
Sementara itu, Muhammad Khoir, Minggu (3/10) siang, dipindahkan ke RS Bhayangkara Medan. Terduga teroris dengan inisial MT ini digiring polisi dengan tangan terborgol. Ia mengenakan celana pendek dan baju tak terkancing, tanpa alas kaki, dan mata ditutup lakban.
Menurut Kapolda Oegroseno, MT dibawa ke Medan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Menurutnya, jika kondisi MT baik, maka ia akan ditahan di tahanan Polda Sumut guna melanjutkan pemeriksaan. surya.co.id
Perburuan Teroris Medan Tebing Tinggi Polisi Strategi Jitu Densus 88 Menangkap Pelaku Troris.