Finance Health and Fitness Real Estate Cars and Sexy girls ALL SPORTS Trendy_Fashion_Style Fashion Style Law Legal picture cards and dolls doll Barby Wallpaper design artists All artists of the world Sosial Media Network Travel Packages Hollywood sexy and Wallpaper All artist through life entanglements Quarter life connection Site Blogger Birthday cards Children's Education About Beauty Commercial Loans Womens Interests Quotes Love Fashion Trendy Style New Hair Style Download Free Games Girls and Car Fashion love quotes hollywood bollywood actress articles about health herbal Fashion Site Women Management Arts and Entertainment red carpet studios wallpaper sports images love and i miss you Hollywood All Actress Cheap Wedding Dresses dowload game online ALL WALLPAPER RECIPES Home Improvement Marketing Company Web Design and Development Business Shopping Online Prostyle Music Individuals With Bad Credit Stop Thinning Hair With Provillus Home The Doll Fashion Style Shirt HOLLYWOOD ACTRESS AND WALLPAPER lonely pictures FASHION TOP STYLES supermassive black hole simulator game Fast Bad Credit Loans Real Estate High Quality Production Music Business Property Management Apartments Living Without Money Interior Design and Decorating Hot Girls Photoshoot Fashion & Hair style Funny cute love quotes for your boyfriend Hollywood & Bollywood Artist Fashion Style ALL WALLPAPER Insurance Fashion Star Travel International Health and Fitness Recreation and Sports Home and Family Auto Cars Apartment Luxury Acupuncture Luxury Real Estate Lifestyle Automotive Travel and Leisure Home Improvement example image of underwear Quotes hollywood actress Secret Hill Mosaics Modern City Planning Natural Herbal Treatment Photoshop Wallpaper interest Tax Benefits For Education Computers and Technology Trend Fashions COSPLAY Bollywood All Artists Hollywood All Artists BABY DOLL CUTE in search of global solidarity hollywood Katrina Kaif Celebrity Tidings fashion underwear Gambling Online photos posing sexy body painting Beautiful-bodied Celebrity & wallpapers Planning a Wedding Cars and Girls Business Auto Car Loans and Insurance Design Wallpaper and Game Indonesia and the natural beauty of her beauty secre HairStyles Traveller and Hotel Substance Abuse prevent premature ejaculation Auto Repair Advice Guide Technology Supports Auto Car Music Dangdut Koplo Hot Business Ideas Plan Financial Payday Loans Quotes in Love Sports Media Society Just Education Payday Loans Essay Writing Business Technology cronthemarket thecoloradocompoundpersonal Free Legal Advice to Law Questions Crap, I'm A Lesbian Creepy Pics Tattoo Desings Quotes in Love Music Dangdut Koplo Hot Business Ideas Plan online social networking service Home Security Micro Technology

Gara-gara Pajak Film Naek,HTM Film Asing Pun Naik


Kebijakan bea masuk film asing (impor) yang melahirkan protes dari Motion Picture Association (MPA) of America atau asosiasi produser Amerika dengan cara menghentikan peredaran film Hollywood ke Indonesia dipastikan berakibat tidak akan ada lagi film-film kaliber dunia yang beredar di bioskop-bioskop di Tanah Air.
Tindakan ini diambil lantaran MPA merasa keberatan dengan peraturan pajak bea masuk atas hak distribusi film impor di Indonesia yang berlaku efektif bulan kemarin. MPA protes dan menilai produk mereka seharusnya bebas bea masuk impor.
Heri Kristiono selaku Direktur Teknis Kepabeanan mengatakan, pengenaan bea masuk bukan hal baru, melainkan aturan lama yang mengacu pada ratifikasi Artikel 7 kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Persetujuan Pembentukan WTO menyatakan tidak ada larangan tindakan proteksi terhadap industri domestik melalui proteksi tarif. Termasuk terhadap barang dagangan yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual, di mana film termasuk di dalamnya.
Sebenarnya, bagaimana itung-itungan yang harus dipikul oleh importir film tersebut? Menurut sebuah sumber dari kalangan Pengusaha Bioskop Indonesia, aturan main yang diberlakukan adalah seperti ini: impor film disepadankan dengan impor barang senilai 23,75 persen, ditambah 23,75 persen dari eksploitasi di bioskop, ditambah 15 persen PPh serta pajak tontonan 10-15 persen.
"Jadi, di luar bea masuk barang, MPA harus membayar 23,75 persen + 15 persen + 10 persen = 48,75 persen dari total penerimaan. Itu artinya, HTM nantinya harus dinaikkan sebesar 200 persen," demikian sumber yang tak mau disebut jati dirinya itu menuturkan.  
Gerah oleh protes banyak kalangan, Kementerian Keuangan berjanji segera menyelesaikan polemik pemberlakuan bea masuk atas hak distribusi film impor.
Bahkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pembahasan masalah ini tidak hanya dilakukan di internal pemerintah, melainkan juga melibatkan pengusaha industri perfilman, terutama importir film asing.
Bambang memang belum dapat menjanjikan aturan baru ini akan direvisi, bahkan dicabut lantaran respons yang cukup keras. Saat ini pemerintah tengah mencari pokok persoalan terkait pemberlakuan bea masuk atas hak distribusi film impor. “Kita tunggu saja keputusannya pekan depan. Ditjen Bea Cukai, Ditjen Pajak akan menyelesaikan,” ujarnya. “Yang pasti pemerintah bertujuan mencari jalan tengah, bukan menghalangi impor film asing," tambahnya.
Seperti diketahui, kebijakan bea masuk film impor sendiri tertuang dalam SE-03/PJ/2011 tentang Pajak Penghasilan (PPh) atas penghasilan royalti dan perlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas peredaran film impor. Pihak distributor juga dibebani tarif PPN dan PPh atas film impor flat sebesar 0,43 dollar AS atau setara Rp 3.870 per meter.
Menurut juru bicara Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia, Noorca Massardi, kepadaKompas.com, Minggu (20/2), tidak hanya peredaran film Hollywood yang distop. Film Bollywood dan Mandarin pun juga tak memungkinkan beredar di bioskop Indonesia.
Noorca mengungkap, bea masuk atas hak distribusi tidak lazim dalam bisnis film di seluruh dunia.
Bea masuk, kata dia, hanya berlaku untuk barang impor, bukan hak distribusi. Sumber lain menyebut, jika negosiasi antara pemerintah dan MPA terjadi, yang akan dibahas adalah bea masuk barang sebesar 23,75 persen, sementara bea masuk distribusi yang tidak lazim itu akan dicabut. Namun, PPh tetap akan dinaikkan antara 15 persen dan 40 persen.
"Nah, kalau PPh yang dinaikkan, tidak akan ada yang keberatan karena lazim dan itu akan dibebankan langsung kepada penonton dengan kenaikan HTM," sambung sumber di atas.
Memang, solusi paling sederhana adalah membeli VCD atau DVD film-film asing. Namun, di sisi lain, media bioskop adalah juga sebuah melting point bagi masyarakat untuk bersosialisasi.
Atau menurut bahasa penulis buku Awas Kucing Hilang, Rayni, "Ke bioskop adalah sebuah ritual, ke bioskop untuk menonton segala macam aspek: merasakan, memahami, melihat, membayangkan, menggetarkan, menenangkan, dan menghibur."

Sumber:kompas.com