Ternyata manfaat dan dampak positif teknologi nano sangat banyak ya. Teknologi partikel nano mulai dikembangkan untuk kemajuan dunia kedokteran, farmasi dan obat-obatan. Kemajuan teknologi memang memiliki dua sisi yang berseberangan, bagaikan sisi gelap dan terangnya seorang Jedi. Kita bisa memetik manfaat positifnya atau terkena imbas negatif perkembangan teknologi.
Produk obat yang dihasilkan dari teknologi nano lebih unggul dibanding obat biasa. Obat-obatan hasil teknologi nano tersebut dinilai, lebih mudah diserap tubuh dan tidak mudah rusak.
"Obat teknologi nano sebagian besar obat luar, kan kalau partikel semakin kecil, semakin mudah terserap tubuh," ujar peneliti Pusat Teknologi Farmasi dan Media, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Sjaikhurrizal, dalam pameran Ritech Expo 2010, Jakarta Convention Center, Jumat (20/8/2010).
Produk obat yang dibungkus partikel nano, kata Sjaikhurrizal akan semakin terlindungi, sehingga stabil dan tidak mudah rusak. "Misalnya obat diabetes kan insulin, kan nggak ada yang ditelan, kita kembangin insulin yang bisa ditelan dengan teknologi nano. Karena kalau dengan nano, insulin yang ditelan nggak rusak karena asam lambung," katanya.
Sayangnya, lanjut Sjaikhurrizal, bahan baku nano untuk obat-obatan yang beredar di Indonesia sebagian besar adalah bahan impor. Istilah teknologi nano itu sendiri di Indonesia belum terlalu dikenal. "Baru booming 2-3 tahun lah," ujar Sjaikhurrizal.
Selain itu, biaya pembuatan bahan baku nano bagi laboratorium lokal-pun dinilai masih tinggi. Misalnya, untuk membeli alat ukur partikel nano, kata Sjaikhurrizal dibutuhkan biaya tinggi, dan alat tersebut sulit dicari.
"Kalau sekarang masih dalam perkembangan. Di laboratorium kita, sedang dalam bertahap program-program penelitian bareng, jalin hubungan pemerintah dengan swasta," katanya.
Adapun contoh obat yang menggunakan teknologi nano adalah seperti obat luka bakar yang diolah dari daun pegagan dan kitosan atau limbah udang. Obat-obatan nano tersebut menurut Sjaikhurrizal dapat dijual lebih murah dibanding obat biasa.
"Misalnya kan kalau obat luka bakar biasanya bahannya plasenta. Dengan teknologi nano, kita ciptakan dari daun pegagan yang lebih murah dari plasenta," imbuhnya.
manfaat teknologi, dampak positif negatif perkembangan teknologi, kemajuan teknologi nano di bidang kedokteran, obat berteknologi nano rekayasa farmasi, manfaat teknologi nano, perkembangan teknoligi bagi kehidupan