Pengawas Obat-obatan dan Makanan memperingatkan masyarakat, agar tak menggunakan plastik kresek hitam sebagai wadah makanan. Sebab plastik kresek merupakan produk daur ulang yang sulit diketahui bahan asalnya. Dan bukan tidak mungkin produk daur ulang itu bekas digunakan bungkus pestisida atau kotoran manusia.
Dalam proses daur ulang selain tidak diketahui penggunaan sebelumnya juga ditambah berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan. BPOM meminta masyarakat tak menggunakan kantong kresek tersebut untuk mewadahi langsung makanan
siap santap. Penggunaan plastik kresek beresiko menimbulkan kanker dan kerusakan ginjal, maupun penyakit lainnya tergantung bahan yang dikandungnya.
Selain plastik kresek, BPOM juga menguji 17 jenis kemasan makanan styrofoam yang beredar, hasilnya memenuhi syarat. Styrofoam yang biasa digunakan mengemas produk mie instant, tempat makanan restoran, maupun produk makanan rumah tangga. Berdasarkan hasil pengujian tidak mengandung residu stiren melebihi batas 5.000 part per million (ppm). Produk kemasan yang beredar rata-rata kandungan residu stirennya antara 10-43 ppm, bahkan ada yang tak terdeteksi.
BPOM antara lain memeriksa kemasan produk Mi Instant Cup Indomie Mi, Mi Instant Nissin Newdles, lunch box untuk burger, dan lunch box untuk hot dog. Kemasan styrofoam dapat dikenali dengan logo segitiga dengan angka 6.
Selain itu, plastik juga sangat tidak ramah lingkungan karena tidak dapat teruarai secara sempurna, untuk itu mari kurangi pemakaian kantong palstik saat belanja, pakai tas kain atau tas kertas dari rumah.
Sumber:forum.kompas.com