Jagad Unik! Seorang terapis konsultan seksual tiduri 1500 pria sepanjang karirnya! Nice jobs!
Profesi konsultan seks biasanya hanya memberikan saran kepada pasiennya. Tapi perempuan Inggris bernama Mare Simone yang berprofesi sebagai terapis seks dan penyembuh masalah seks ikut terlibat hubungan intim untuk menyembuhkan pasiennya.
Mare mengaku sepanjang menjalani profesinya selama 23 tahun dia telah tidur dengan 1.500 laki-laki yang menjadi kliennya. Sementara total klien yang datang selama itu sebanyak 10.000 pasien.
Mare menyebut dirinya sebagai profesi seks pengganti (sex surrogate) yang bekerja untuk membantu pria, wanita atau pasangan yang memiliki masalah di tempat tidur.
Baca sampai tuntas ya.
Penyembuh Seksual yang Tidur dengan 1.500 Pria
"Saya membantu memperbaiki dan mengubah kehidupan seks ribuan orang yang berarti saya juga membantu memperbaiki kehidupan seks istri dan pacar mereka," kata Mare yang kini berusia 54 tahun seperti dilansir dari The Sun, Selasa (10/11/2009).
Mare mengaku tidur dengan kliennya bukan perbuatan ilegal dia juga menolak keras dikatakan melacurkan diri. Dia mengatakan hal itu dilakukan untuk lebih banyak membantu kliennya mendapatkan keyakinan soal kemampuan seksualnya.
"Saya sama sekali tidak berhubungan seks ilegal karena itu dilakukan dalam suasana terapi dan penyembuhan. Orang-orang yang datang membayar untuk konseling dan mengobati masalah-masalah mereka bukan untuk mendapatkan seks," ujar perempuan yang masih terlihat cantik di usia senjanya.
Mare yang bermukim Chelsea, London Barat dalam sehari menerima 5 sesi konseling dari semua kalangan. Untuk tiap sesi, pasien harus mengeluarkan biaya 100 poundsterling atau Rp 1,5 juta.
"Klien saya dari segala usia, bentuk, ukuran dan profesi. Mereka biasanya mendapat rekomendasi dari temannya untuk mendatangi saya sebagai seorang terapis seks untuk mencari jalan keluar," katanya.
Para pria yang datang kata Marie, umumnya mengeluhkan masalah ereksi dan ejakulasi dini atau gagal menyenangkan pasangannya di tempat tidur. "Sebelum mereka berlatih dengan saya mereka harus sehat dan harus selalu menggunakan kondom," katanya.
Mare juga mengaku punya beberapa pasien wanita. "Biasanya masalah-masalah wanita tidak bisa orgasme atau memiliki kekasih buruk. Aku menunjukkan kepada mereka bagaimana menciptakan kesenangan diri dan membuat mereka mencintai tubuhnya," ujar Mare.
Dalam memberikan konseling menurut Mare biasanya dimulai dengan mengobrol rileks sambil membelai tangan pasien agar merasa percaya diri. Sesi berikutnya kemudian memijat bahu dilanjutkan dengan melakukan latihan di cermin untuk sama-sama melepas pakaian.
"Biasanya, mereka merasa sangat malu melihat tubuhnya dan sulit untuk melihat diri sendiri. Tapi ketika mereka menyadari saya tidak menghakimi, mereka mulai membuka diri dan merasa yakin. Aku menunjukkan kepada mereka bagaimana harus menyentuh diri mereka sendiri," katanya.
"Terakhir adalah melakukannya ke dalam praktek. Ini adalah tahap percintaan, sehingga mereka dapat belajar bagaimana mengendalikan diri dan memecahkan masalah-masalah seksual mereka," katanya.
"Tugas saya pada dasarnya membuat orang menyadari masalah mereka bukan hanya fisik. Mereka berada dalam pikiran dan banyak yang harus dilakukan dengan adanya kepercayaan diri," lanjutnya.
Kenapa Mare memilih profesi seperti ini? Menurut Mare ini semua merupakan upaya penyembuhan traumatis yang pernah dialaminya ketika menjadi korban perkosaan pada usia 19 tahun oleh teman lelakinya setelah pulang dari pesta.
Sejak itu ia menjadi kehilangan kepercayaan pada laki-laki dan seks. Trauma itu berlanjut ketika 10 tahun kemudian dia menikah dengan Victor yang masih merasa takut berhubungan intim.
"Saat itulah seorang teman merekomendasikan agar saya membaca tentang tantra seks dan belajar seks pengganti. Belajar soal ini membuat saya merasa masih ada harapan untuk mendapatkan kepercayaan diri dan seksual saya kembali," katanya.
Walaupun dia bangga dengan pekerjaannya, ia masih sulit untuk memberitahu teman-teman dan keluarga tentang pekerjaannya. "Aku biasanya mengatakan aku seorang guru yoga," katanya.
"Saya tidak pernah merasa sedih untuk pergi bekerja. Saya suka apa yang saya lakukan dan tidak punya rencana untuk pensiun dalam sepuluh tahun mendatang. Saya seorang penyembuh seksual," katanya. detik. NB: gambar di atas bukan sang terapis ya :)
Profesi konsultan seks biasanya hanya memberikan saran kepada pasiennya. Tapi perempuan Inggris bernama Mare Simone yang berprofesi sebagai terapis seks dan penyembuh masalah seks ikut terlibat hubungan intim untuk menyembuhkan pasiennya.
Mare mengaku sepanjang menjalani profesinya selama 23 tahun dia telah tidur dengan 1.500 laki-laki yang menjadi kliennya. Sementara total klien yang datang selama itu sebanyak 10.000 pasien.
Mare menyebut dirinya sebagai profesi seks pengganti (sex surrogate) yang bekerja untuk membantu pria, wanita atau pasangan yang memiliki masalah di tempat tidur.
Baca sampai tuntas ya.
Penyembuh Seksual yang Tidur dengan 1.500 Pria
"Saya membantu memperbaiki dan mengubah kehidupan seks ribuan orang yang berarti saya juga membantu memperbaiki kehidupan seks istri dan pacar mereka," kata Mare yang kini berusia 54 tahun seperti dilansir dari The Sun, Selasa (10/11/2009).
Mare mengaku tidur dengan kliennya bukan perbuatan ilegal dia juga menolak keras dikatakan melacurkan diri. Dia mengatakan hal itu dilakukan untuk lebih banyak membantu kliennya mendapatkan keyakinan soal kemampuan seksualnya.
"Saya sama sekali tidak berhubungan seks ilegal karena itu dilakukan dalam suasana terapi dan penyembuhan. Orang-orang yang datang membayar untuk konseling dan mengobati masalah-masalah mereka bukan untuk mendapatkan seks," ujar perempuan yang masih terlihat cantik di usia senjanya.
Mare yang bermukim Chelsea, London Barat dalam sehari menerima 5 sesi konseling dari semua kalangan. Untuk tiap sesi, pasien harus mengeluarkan biaya 100 poundsterling atau Rp 1,5 juta.
"Klien saya dari segala usia, bentuk, ukuran dan profesi. Mereka biasanya mendapat rekomendasi dari temannya untuk mendatangi saya sebagai seorang terapis seks untuk mencari jalan keluar," katanya.
Para pria yang datang kata Marie, umumnya mengeluhkan masalah ereksi dan ejakulasi dini atau gagal menyenangkan pasangannya di tempat tidur. "Sebelum mereka berlatih dengan saya mereka harus sehat dan harus selalu menggunakan kondom," katanya.
Mare juga mengaku punya beberapa pasien wanita. "Biasanya masalah-masalah wanita tidak bisa orgasme atau memiliki kekasih buruk. Aku menunjukkan kepada mereka bagaimana menciptakan kesenangan diri dan membuat mereka mencintai tubuhnya," ujar Mare.
Dalam memberikan konseling menurut Mare biasanya dimulai dengan mengobrol rileks sambil membelai tangan pasien agar merasa percaya diri. Sesi berikutnya kemudian memijat bahu dilanjutkan dengan melakukan latihan di cermin untuk sama-sama melepas pakaian.
"Biasanya, mereka merasa sangat malu melihat tubuhnya dan sulit untuk melihat diri sendiri. Tapi ketika mereka menyadari saya tidak menghakimi, mereka mulai membuka diri dan merasa yakin. Aku menunjukkan kepada mereka bagaimana harus menyentuh diri mereka sendiri," katanya.
"Terakhir adalah melakukannya ke dalam praktek. Ini adalah tahap percintaan, sehingga mereka dapat belajar bagaimana mengendalikan diri dan memecahkan masalah-masalah seksual mereka," katanya.
"Tugas saya pada dasarnya membuat orang menyadari masalah mereka bukan hanya fisik. Mereka berada dalam pikiran dan banyak yang harus dilakukan dengan adanya kepercayaan diri," lanjutnya.
Kenapa Mare memilih profesi seperti ini? Menurut Mare ini semua merupakan upaya penyembuhan traumatis yang pernah dialaminya ketika menjadi korban perkosaan pada usia 19 tahun oleh teman lelakinya setelah pulang dari pesta.
Sejak itu ia menjadi kehilangan kepercayaan pada laki-laki dan seks. Trauma itu berlanjut ketika 10 tahun kemudian dia menikah dengan Victor yang masih merasa takut berhubungan intim.
"Saat itulah seorang teman merekomendasikan agar saya membaca tentang tantra seks dan belajar seks pengganti. Belajar soal ini membuat saya merasa masih ada harapan untuk mendapatkan kepercayaan diri dan seksual saya kembali," katanya.
Walaupun dia bangga dengan pekerjaannya, ia masih sulit untuk memberitahu teman-teman dan keluarga tentang pekerjaannya. "Aku biasanya mengatakan aku seorang guru yoga," katanya.
"Saya tidak pernah merasa sedih untuk pergi bekerja. Saya suka apa yang saya lakukan dan tidak punya rencana untuk pensiun dalam sepuluh tahun mendatang. Saya seorang penyembuh seksual," katanya. detik. NB: gambar di atas bukan sang terapis ya :)