Setelah tragedi kerusuhan di Jalan Ampera PN Jaksel setiap Pelaku Kerusuhan atau Bentrokan akan ditembak di tempat oleh pihak polisi. Tanpa ampun! Peristiwa kerusuhan Blowfish Ampera meninggalkan trauma yang mendalam di hati masyarakat. Bahkan sempat menimbulkan wacana agar penembak misterius atau petrus dimunculkan kembali.
Guna meredam aksi kekerasan bila terjadi bentrokan Ampera di depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan terulang. Polisi tidak segan-segan melumpuhkan pelaku keributan bila mengancam jiwa petugas maupun masyarakat.
"Penegakan hukum harus memperhatikan HAM, tapi kalau sudah langkah itu membahayakan
baik ke petugas maupun ke masyarakat harus dilumpuhkan," tegas Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo usai menerima anggota Komisi III DPR RI di Mainhall Polda Metro Jaya, Jakarta.
Sementara itu Anggota Komisi III DPR RI, Herman Herie mengatakan tindakan tegas harus dilakukan untuk menunjukkan wibawa polisi dalam menghadapi bentrok massa."Ketika orang membawa sajam dan senpi yang membahayakan harus ditindak tegas," ujar Herman.
Herman juga meminta pelaku pembunuhan yang terjadi di Ampera Depan PN Jaksel usai sidang Blowfish pada Rabu 29 September 2010 untuk ditangkap dengan cara apapun. "Jadi bukan menghimbau untuk menyerahkan diri karena sudah melakukan pelanggaran berat kejar dan tindak tegas," tukasnya. tribunnews.com
bentrok ampera pn jakesel, peristiwa rusuh pengadilan jakarta selatan, apa penyebab kerusuhan pn jakarta selatan ampera, kericuhan massa di ampera, foto kerusuhan ampera, gambar korban tewas ampera jaksel, sidang pengadilan insiden blowfish, suasana sidang blowfish, video bentrok pengadilan jaksel, petrus, apa itu petrus, program suharto petrus, aksi premanisme, penembak misterius