Konflik Korea Utara Korea Selatan Resmi Perang Saudara Bahaya Perang Nuklir Akibat Korut Vs Korsel. Selasa, 23 November 2010 pukul 14.30, Korea Utara (Korut) menembakkan lebih dari 200 artileri ke Pulau Yeonpyeong yang berada di wilayah Korea Selatan (Korsel). Akibat serangan itu, sekitar 60-70 rumah di pulau yang hanya 3 km dari perbatasan Korsel-Korut itu, hancur. Dengan ini, perang saudara antar kedua negara yang sudah lama bermusuhan ini pun resmi dimulai. Lihat Video Perang Korut Vs Korsel Youtube Serangan Korea Utara Ke Pulau Yeonpyeong.
Lokasi Pulau Yeonpyeoung jaraknya hanya sekitar 80 km dari Bandara Internasional Incheon, Korsel. Selain menghancurkan 60-70 rumah, serangan tiba-tiba itu turut melumpuhkan jaringan listrik, menewaskan dua marinir dan mencelakai puluhan lainnya, termasuk warga sipil. Warga Pulau Yeonpyeoung dan sekitarnya yang selamat segera diungsikan dengan perahu. Sebagian lagi memilih bertahan dan berlindung di dalam bunker.
Sekitar 10 menit kemudian, Korsel langsung membalas serangan artileri Korut. Korsel memuntahkan sedikitnya 80 tembakan dan mengirimkan satu pesawat tempur. Kedua pihak saling balas menghujani wilayah lawan dengan artileri selama hampir dua jam. Hasilnya, dua tentara Korsel tewas dan 17 lainnya luka para.
Itulah pertempuran terburuk sejak kedua negara bertetangga itu melakukan gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea tahun 1953 lalu.
Pemerintah Korsel segera menggelar rapat mendadak untuk mengambil tindakan tegas kalau-kalau Korut terus melancarkan aksi provokasinya. Akan tetapi, Presiden Korsel, Lee Myung-Bak, menyerukan upaya untuk meredam aksi saling tembak.
Akibat dari serangan provokasi ini, tidak hanya menimbulkan keresahan di Korea Selatan tetapi juga mampu membangunkan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, dari tidurnya. Menurut harian USA Today, Obama terpaksa dibangunkan pejabat Gedung Putih dari tidur walaupun saat itu baru pukul 03.55 atau Selasa dini hari waktu setempat.
Obama mendapatkan kabar bahwa Korea Utara baru saja menyerang Pulau Yeonpyeong dan kemudian dibalas oleh tembakan artileri Korea Selatan. Bagi para pengamat, isu Korea Utara akhirnya menjadi prioritas utama bagi kepentingan luar negeri Amerika Serikat saat ini. "Umumnya, Korea Utara tidak menjadi masalah level atas. Namun peristiwa baru-baru ini membuatnya menjadi prioritas tinggi," kata Victor Cha, pengamat dari Center for Strategic and International Studies.
Alasan Serangan
Pertanyaannya, kenapa tiba-tiba Korut menyerang Korsel? Ternyata alasannya dipicu oleh kedatangan utusan Amerika Serikat ke Korsel. Amerika rupanya mencurigai Korut sedang membangun bom nuklir yang diindikasikan oleh penambangan uranium besar-besaran di negara itu.
Kabar penyerangan Korut ke Korsel langsung mendapat perhatian Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Tidak butuh waktu lama bagi Amerika untuk menunjukkan keberpihakannya kepada Korsel. Pada akhirnya, isu Korut menjadi prioritas utama bagi kepentingan luar negeri Amerika saat ini. USA Today bahkan melaporkan bahwa pejabat Gedung Putih terpaksa membangunkan Presiden Obama dari tidurnya walaupun saat itu baru pukul 03.55, atau Selasa dini hari waktu setempat.
Negara-Negara Lain Tunjukkan Keberpihakan
Tak hanya Amerika, Jepang pun memberikan dukugannya kepada Korsel. Selain itu, segera setelah serangan Korut terhadap Korsel, Amerika langsung mengontak negara-negara lain seperti Cina dan Rusia. Amerika meminta dukungan mereka untuk mendesak Korut menghentikan program nuklirnya.
Setelah itu, Rusia, dan negara-negara Eropa, turut mengumumkan kecaman mereka atas serangan Korut terhadap Korsel. Kecaman juga dikeluarkan oleh PBB lewat Sekjennya, Ban Ki-Moon, yang menyebut serangan Korut sebagai insiden terburuk sejak Perang Korea.
Rusia mengatakan dunia harus waspada terhadap konflik Korut-Korsel ini. Kecurigaan bahwa Korut telah berhasil membangun bom nuklir harus dijadikan kekhawatiran dunia. Karena, jika Korut dan Korsel terus saling serang, kemungkinan besar Korut akan menggunakan bom nuklir mereka dalam keadaan terdesak.
Jika hal ini terjadi, bukan hanya Korsel yang akan menjadi korban. Seluruh negara-negara Asia, bahkan mungkin daratan Eropa dan Amerika, akan terkena imbasnya. Kecemasan itu semakin bertambah karena tidak ada yang tahu sampai dimana kekuatan bom nuklir yang dibangun Korut. Jika kekuatannya terbilang dahsyat, bisa-bisa ekologi bumi ikut terpengaruh. Perubahan iklim dan cuaca dunia pun akan kena imbasnya.
Dari segi ekonomi, perang Korut dan Korsel ini sudah menunjukkan pengaruh besar terhadap finansial dunia secara global. Hanya dalam sekejap kurs Asia merosot setelah serangan Korut, dan mata uang serta saham Eropa dan Amerika kontan melonjak naik.
Dukungan dari China
Tidak seperti negara-negara lainnya, China terkesan lebih hati-hati dalam bersikap. Media-media sana bahkan menyebut penyerangan tersebut sebagai “ketangguhan” Korut. Dalam pemberitaannya, China menahan diri untuk untuk tidak langsung menyalahkan Korut, tetapi menyoroti klaim negara itu yang mengatakan Korsel-lah yang memicu baku tembak.
Menurut para pakar, pendekatan Beijing itu dipicu oleh keinginan untuk mendukung rezim Kim Jong-Il. Pasalnya, mereka takut kalau keruntuhannya dapat memicu banjir pengungsi ke China.
Bagaimana dengan Indonesia?
Melalui Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, pemerintah Indonesia menyampaikan beberapa hal. Pertama, keprihatinan yang sangat mendalam atas saling tembak antara Korut dan Korsel di pulau Yeonpyeong yang telah mengakibatkan korban di kalangan sipil.
Kedua, desaka bagi kedua pihak untuk segera menghentikan permusuhan, melakukan upaya maksimal untuk menahan diri, dan menghindari terjadinya peningkatan ketegangan.
Ketiga, menggarisbawahi pentingnya dimulai kembali Six Party Talks untuk membahas seluruh aspek yang terkait dengan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
(put/ sumber kolomkita.detik.com, kompas.com, tempo interaktif; foto: guardian.co.uk, cybernews.cbn.net.id)
Korut Vs Korsel, Perang Korut Vs Korsel 2010, Perang Saudara Korea, Konflik Korea Utara dan Korea Selatan, Kronologis Perang Korut Vs Korsel, Penyebab Perang Korea Utara Dan Korea Selatan, Video Perang Korut Vs Korsel, Youtube Perang Korut Vs Korsel 2010, Berita Terbaru Perang Korea Utara Korut dan Korsel Korea Selatan