Bocornya ratusan dokumen kawat diplomatik Amerika Serikat di situs WikiLeaks menimbulkan konsekuensi serius bagi sang tersangka utama, Bradley Manning. Tak hanya ditangkap dan dipenjara, pengacara Manning menyatakan, kliennya yang juga seorang prajurit Angkatan Darat AS, mengalani perlakuan buruk selama dalam tahanan.
Manning hidup di balik terali besi sejak Juli 2010 lalu di Pangkalan Korps Marinir Quantico di Virginia. Ia dituduh membocorkan dokumen rahasia pemerintah, termasuk video serangan ke Irak yang diunggah di situs WikiLeaks.
Militer AS mengatakan, Manning telah mengunduh file-file rahasia dari jaringan komputer pemerintah saat ia bertugas di kantor intelijen level rendah di sebuah pangkalam kecil di Irak, antara November 2009 dan Mei 2010. Jika terbukti, pria 23 tahun itu terancam hukuman berat.
Seperti dimuat situs CNN, Sabtu, 22 Januari 2011, pengacaranya, David Coombs, mengajukan keberatan atas perlakuan yang diterima Manning selama dalam tahanan. Dalam blognya, Coombs menyebut Manning ditempatkan dalam tahanan terisolasi.
Hukuman itu dijatuhkan berdasarkan rekomendasi dua psikiater forensik kepada komandan penjara Quantico, James Averhart, yang menyatakan Manning termasuk tahanan yang "berisiko bunuh diri". Itu artinya, ia harus berada dalam sel hampir 24 jam sehari dan di bawah pengawasan ketat.
"Semua pakaiannya dilucuti, kecuali celana dalamnya. Kaca matanya pun dilepas," kata Coombs dalam blognya.
"Ia dipaksa untuk duduk dengan kondisi buta karena keadaan matanya, kecuali saat diberi izin membaca atau menonton televisi secara terbatas. Selama itu, baru ia boleh memakai kaca mata," kata dia.
Manning harus tinggal di selnya selama 23 jam sehari, tanpa bantal, sprei dan barang-barang pribadi. Satu-satunya kesempatan untuk olah raga atau meregangkan otot adalah saat ia dibawa ke ruangan kosong dan diizinkan berjalan. Saat tidur, dia diharuskan melepas semua pakaiannya dan menyerahkannya pada penjaga.
Letnan Scott Villiard, juru bicara Quantico, mengatakan kepada Washington Post, Manning tidak dibedakan dengan tahanan lain dalam klasifikasi yang sama.
"Ada tanggung jawab untuk memastikan bahwa para tahanan tersebut aman dan membuatnya bisa diajukan ke pengadilan," kata Villiard. Manning telah ditempatkan dalam tahanan berpengamanan maksimal karena pihak berwenang mengatakan, jika ia melarikan diri dapat menimbulkan risiko bagi keselamatan jiwanya maupun keamanan nasional.