Search engine paling populer di China Baidu lumpuh akibat serangan hacker super yang juga pernah menembus tembok Twitter. Baidu menuding Amerika Serikat yang bertanggung jawab dan balik menyerang register domain AS. Ternyata imbas perang Google vs China, yang sempat diwarnai aksi brilian peretas cantik hacker beautiful dari daratan negeri tirai bambu, akan masih terus berlanjut. Jangan lupa download gratis aplikasi mobile untuk akses paypel lewat ponsel.
Mesin pencari tersohor di China, Baidu.com baru saja melayangkan surat gugatan ke perusahaan Amerika. Hal ini terkait pelumpuhan situs mereka beberapa waktu lalu.
Adalah Register.com, register domain internet yang berbasis di AS yang hendak diseret Baidu ke meja hijau. Ia dituduh telah 'memuluskan' aksi hacking yang menyebabkan Baidu menjadi terganggu.
Situs Baidu dibobol pada 12 Januari lalu. Ia tidak bisa beroperasi selama beberapa jam dan para pengunjung di re-direct ke sebuah situs lain. Sebuah grup yang menamakan dirinya 'Iranian Cyber Army' mengklaim mereka lah yang bertanggung jawab terhadap aksi itu.
Untuk informasi, grup tersebut merupakan grup bernama sama yang disinyalir telah melumpuhkan situs Twitter di bulan lalu.
Baidu sendiri mengatakan, Baidu versi China, Baidu.cn tidak terinfeksi serangan tersebut. Baidu di China memang menjadi raja di kandang sendiri. Ia mengontrol sekitar 62,2 % market pencarian di China, terpaut jauh dengan Google yang hanya merangkul 14,1 %.
Atas kasus yang terjadi di atas, Register.com belum mengeluarkan komentarnya. detikinet.com. super hacker lumpuhkan search engine baidu china.
Mesin pencari tersohor di China, Baidu.com baru saja melayangkan surat gugatan ke perusahaan Amerika. Hal ini terkait pelumpuhan situs mereka beberapa waktu lalu.
Adalah Register.com, register domain internet yang berbasis di AS yang hendak diseret Baidu ke meja hijau. Ia dituduh telah 'memuluskan' aksi hacking yang menyebabkan Baidu menjadi terganggu.
Situs Baidu dibobol pada 12 Januari lalu. Ia tidak bisa beroperasi selama beberapa jam dan para pengunjung di re-direct ke sebuah situs lain. Sebuah grup yang menamakan dirinya 'Iranian Cyber Army' mengklaim mereka lah yang bertanggung jawab terhadap aksi itu.
Untuk informasi, grup tersebut merupakan grup bernama sama yang disinyalir telah melumpuhkan situs Twitter di bulan lalu.
Baidu sendiri mengatakan, Baidu versi China, Baidu.cn tidak terinfeksi serangan tersebut. Baidu di China memang menjadi raja di kandang sendiri. Ia mengontrol sekitar 62,2 % market pencarian di China, terpaut jauh dengan Google yang hanya merangkul 14,1 %.
Atas kasus yang terjadi di atas, Register.com belum mengeluarkan komentarnya. detikinet.com. super hacker lumpuhkan search engine baidu china.