Hubungan Antara Tes Kepewaranan Siswa dan Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional. Sebenarnya untuk apa tes keperawanan atau kegadisan calon siswa SMP atau SMA yang menjadi topik hangat akhir-akhir ini? Dalam artikel sebelumnya sudah saya ulas tentang hubungan antara tes keperawanan dan kualitas kurikulum pendidikan nasional. Dan Anda semua tahu jawabannya khan...bukan solusi sama sekali! Tes keperawan hanyalah tes primitf dan diskriminatif bagi calon siswa.
Ketua Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak Universitas Negeri Medan Meuthia Fadila Fachruddin mengatakan, tes keperawanan bagi siswi baru SMP dan SMA bukan solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, tapi bukan tes keperawanan," katanya di Medan.
Ia menjelaskan, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional serta memperbaiki moral siswa antara lain memberikan pendidikan reproduksi sehat.
Materi reproduksi sehat itu, katanya, salah satunya menerangkan bagaimana cara yang sehat dan waktu yang tepat bagi seseorang untuk berhubungan seks, tentunya harus dilakukan setelah menikah.
Bila tes keperawanan itu diterapkan sebagai syarat masuk sekolah atau perguruan tinggi, menurut dia, akan banyak pelajar yang akan terabaikan hak pendidikannya. "Tidak semua siswa yang tidak perawan akibat berhubungan seks, bagaimana pula nasib mereka yang tidak perawan hanya karena kecelakaan seperti jatuh dan lainnya," katanya.
Selain itu, bila kebijakan itu diterapkan menjadi peraturan suatu daerah, menurut dia, tes keperawanan akan sangat diskriminatif terhadap siswa perempuan. "Kalau pun mereka tidak boleh sekolah karena telah berhubungan seks di luar nikah, bagaimana pula dengan para lelaki yang juga berbuat hal sama," katanya.
Sebelumnya, mahasiswa beramai-ramai mendatangi gedung DPRD Provinsi Jambi untuk menolak tes keperwananan bagi siswa baru SMP dan SMA dijadikan peraturan daerah karena tidak manusiawi.
Mereka menilai wacana DPRD itu sangat meresahkan calon peserta didik di tiap tingkatan. Selain itu, mereka yang serius ingin bersekolah akan termarjinalkan hanya lantaran tidak perawan. "Kami menolak tes keperawanan bagi siswa. Itu tidak manusiawi. Harusnya dewan sadar bahwa pendidikan itu milik semua orang tanpa terkecuali," kata Reti, mahasiswi Bahasa Inggris Universitas Batanghari Jambi, Jumat (1/10).
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Henry Mashur menjelaskan, wacana yang dilontarkan rekannya Bambang Bayu Suseno erat kaitannya dengan rancangan perda yang hendak mereka sampaikan di badan legislatif DPRD. "Itu rancangan perda untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Jambi. Tidak ada soal tes keperawanan," katanya. mediaindonesia.com
tes keperawanan, untuk apa tes keperawanan atau kegadisan, tujuan utama tes keperawanan, isu cara tes keperawanan siswa, cek apakah siswa masih gadis, latar belakang tes keperawanan siswa sma, mengapa harus ada tes keperawanan, tes masuk smu, program pendidikan nasional, info beasiswa mahasiswa terbaru, tes syarat mendapatkan beasiswa, kualitas pendidikan nasional, kurikulum pendidikan nasional terbaru