Misteri tentang mengapa wanita mudah marah dan cemas menjelang haid selalu menjadi tanda tanya besar. Para peneliti Universitas California, Los Angeles, pun melakukan studi untuk menemukan jawaban atas kekacauan emosional tersebut.
Para peneliti mengungkap bahwa ketidakstabilan suasana hati menjelang haid itu terkait respons sel-sel otak yang disebut reseptor GABA, seperti dilaporkan New Scientist.
Andrea Rapkin, salah satu peneliti, mengatakan, studi yang dipublikasikan di Biological Psychiatry, dilakukan dengan memindai otak wanita penderita premenstrual dysphoric disorder (PMDD) atau gangguan disforik pramenstruasi. Gejala PMDD seperti premenstrual syndrome (PMS), hanya lebih parah.
Pemindaian dengan PET scan itu akan memperlihatkan metabolisme glukosa yang diperlukan untuk mengidentifikasi aktivitas di otak.
Penyebab perubahan emosi menjelang haid ternyata bukan hormon. Hasil pemindaian justru menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas di otak kecil, pada wanita dengan PMDD. Semakin tinggi lonjakan aktivitasnya, semakin buruk perubahan kondisi emosinya.
Salah satu fungsi sel GABA adalah membatasi aktivitas terkait stres dan kecemasan. Pada wanita dengan PMDD, progesteron akan mengubah bentuk reseptor GABA di otak kecil. Perubahan bentuk menjelang masa haid ini membuat sel GABA sulit mengontrol stres dan cemas.
Suzanne Abraham, ginekolog di Royal North Shore Hospital, Sydney, Australia, mengatakan, meski dilakukan terhadap wanita dengan PMDD, penelitian ini cukup mewakili kondisi wanita secara umum. Sekadar informasi, wanita dengan PMDD hanya sekitar sekitar persen.
Sumber:vivanews.com