Dulu, robot cuma dipakai dalam industri-industri aja. Namun, seiring perkembangan teknologi yang melesat cepat, fungsi robot mengalami pergeseran. Mereka bukan cuma sebagai alat bantu dalam kerja produksi, tapi juga sebagai teman dalam rutinitas sehari-hari. Seorang petani dari Cina merasa berat melepas robot kesayangannya. Wu Yulu – demikian nama petani tersebut – terpaksa harus menjual salah satu robotnya untuk membayar hutang, karena rumahnya ludes terbakar.
Dalam waktu 30 tahun, Yulu berhasil membangun 26 robot. Pria kelahiran 46 tahun lalu ini, cuma lulusan SD, namun tertarik dengan teknologi. “Ke-26 robot tersebut, saya perlakukan seperti anak sendiri. Tiap robot, aku beri nama dengan angka, seperti, Wu 1 sampai nomor 26. Nomor 25 merupakan robot kesayangan saya, karena dia bisa menarik rickshaw (sejenis becak yang ditarik manusia, red),” ungkapnya. Semua robot tersebut dirakit dari kabel, logam, baut dan paku yang ditemukan di tempat sampah.
Pria dari Desa Mawu-Beijing ini mengisahkan bahwa robotnya punya berbagai kemampuan, antara lain menyajikan teh, menyalakan rokok, memainkan musik, bahkan menulis kaligrafi. Yulu juga mengaku nggak bisa tidur selama beberapa hari, setelah menjual salah satu “anaknya”. Ketertarikannya sama robot, menurut Yulu, sudah ada sejak berumur 11 tahun.