Gejala penyebab flu atau segala hal tentang flu sampai sekarang masih diliputi mitos yang sudah mengakar di masyarakat. Bahkan hal ini menyebabkan fakta yang sebenarnya terkubur sangat dalam dan menunggu untuk dibongkar kembali.
Meruaknya flu burung dan sekarang yang lagi trend adalah flu babi (flu meksiko) menyebabkan setiap orang lebih berhati-hati dalam mencermati ciri-ciri flu maupun gejala yang tampak atau diderita oleh diri sendiri ataupun keluarga.
Hancurkan mitos tentang flu dan ungkapkan fakta sebenarnya gejala flu dan pengobatannya mungkin terdengar bombastis, namun harus dilakukan. Agar tak salah jalan ya sahabat.
Temukan kebenarannya di artikel berikut ini.
Serba-serbi Flu Pada Anak
Banyak orang tua yang panik saat anaknya terkena flu, apalagi biasanya flu pada anak disertai dengan batuk dan demam. Ada banyak mitos-mitos yang dipercaya masyarakat selama ini tentang flu pada anak. Benarkah mitos-mitos tersebut?
Ketika terkena flu, batuk, nyeri perut dan infeksi telinga, setiap orang memiliki teori sendiri-sendiri. Beberapa mitos biasanya datang dari generasi terdahulunya atau berdasarkan pengetahuan sebelumnya, bahkan ada yang sudah terbiasa.
Tapi kebanyakan dari mitos tersebut tidak benar, ini dia fakta yang sebenarnya, seperti dikutip dari Wattpad, Sabtu (8/8/2009):
Ingus hijau berarti terjadi sesuatu yang lebih buruk dari flu
Faktanya: Tidak selalu seperti itu. Ingus yang bening adalah hal yang biasa, ingus yang hijau atau kuning juga gejala dari flu. Namun, ingus yang berwarna tidak biasa disertai dengan demam tinggi, batuk, penurunan indera perasa atau hidung yang mampat bisa sebagai tanda telah terinfeksi bakteri dan biasanya membutuhkan antibiotik.
Flu lebih cepat menular sebelum gejalanya timbul
Faktanya: Penyebaran flu lebih mudah ketika gejalanya sudah terlihat parah. Itulah sebabnya infeksi ini lebih sering terjadi saat anak yang flu batuk dan bersin-bersin atau bisa juga dari kontak tangan antara anak yang sakit dengan yang sehat yang mengandung virus. Flu tidak akan menular jika gejalanya tidak timbul, karena dibutuhkan perantara untuk menularkannya seperti lewat udara atau benda-benda.
Flu menyebabkan infeksi telinga
Faktanya: Tidak selalu seperti itu, hampir semua flu disebabkan oleh virus, sedangkan 90 persen infeksi telinga disebabkan oleh bakteri. Jadi, apa yang menyebabkan anak terlihat seperti menderita infeksi telinga saat flu?
"Flu menghasilkan ingus dan cairan lainnya yang bisa naik ke saluran telinga, sehingga menghasilkan lingkungan yang ideal untuk tumbuhnya bakteri," ujar Ari Brown, M.D. Jadi, bukan flu yang menyebabkan infeksi telinga melainkan cairan yang naik ke saluran telinga.
Tidak perlu mengobati demam yang ringan
Faktanya: Tergantung dari apa yang dirasakan oleh anak. Demam juga berarti tubuh sedang melawan infeksi dengan menstimulasi sistem imun dan membunuh bakteri serta virus agar tidak bisa bertahan dan menurunkan suhu menjadi normal kembali. Tapi itu bukan alasan untuk membiarkan anak demam, cobalah untuk menyembangkan antara menjaga kenyamanan anak dan membiarkan tubuh bekerja. Jika anak terlihat lesu, lemah, kesakitan berilah obat yang bisa membuatnya beristirahat dan tidur, tapi jika anak tetap ceria dan bisa beraktivitas hanya perlu diawasi saja dan pastikan agar tetap hidrat.
Jangan mencium anak jika orang tua flu
Faktanya: Saat bersin atau batuk yang akan membawa virus atau bakteri lebih banyak adalah di tangan, sementara saliva atau air liur hanya membawa sedikit virus dan bakteri. Jadi, cara terbaik untuk menjaga anak agar tidak flu adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin setelah bersin atau batuk. (detik.com) Mitos Tentang Flu Gejala Dan Ciri Flu Fakta dan Pengobatannya
Meruaknya flu burung dan sekarang yang lagi trend adalah flu babi (flu meksiko) menyebabkan setiap orang lebih berhati-hati dalam mencermati ciri-ciri flu maupun gejala yang tampak atau diderita oleh diri sendiri ataupun keluarga.
Hancurkan mitos tentang flu dan ungkapkan fakta sebenarnya gejala flu dan pengobatannya mungkin terdengar bombastis, namun harus dilakukan. Agar tak salah jalan ya sahabat.
Temukan kebenarannya di artikel berikut ini.
Serba-serbi Flu Pada Anak
Banyak orang tua yang panik saat anaknya terkena flu, apalagi biasanya flu pada anak disertai dengan batuk dan demam. Ada banyak mitos-mitos yang dipercaya masyarakat selama ini tentang flu pada anak. Benarkah mitos-mitos tersebut?
Ketika terkena flu, batuk, nyeri perut dan infeksi telinga, setiap orang memiliki teori sendiri-sendiri. Beberapa mitos biasanya datang dari generasi terdahulunya atau berdasarkan pengetahuan sebelumnya, bahkan ada yang sudah terbiasa.
Tapi kebanyakan dari mitos tersebut tidak benar, ini dia fakta yang sebenarnya, seperti dikutip dari Wattpad, Sabtu (8/8/2009):
Ingus hijau berarti terjadi sesuatu yang lebih buruk dari flu
Faktanya: Tidak selalu seperti itu. Ingus yang bening adalah hal yang biasa, ingus yang hijau atau kuning juga gejala dari flu. Namun, ingus yang berwarna tidak biasa disertai dengan demam tinggi, batuk, penurunan indera perasa atau hidung yang mampat bisa sebagai tanda telah terinfeksi bakteri dan biasanya membutuhkan antibiotik.
Flu lebih cepat menular sebelum gejalanya timbul
Faktanya: Penyebaran flu lebih mudah ketika gejalanya sudah terlihat parah. Itulah sebabnya infeksi ini lebih sering terjadi saat anak yang flu batuk dan bersin-bersin atau bisa juga dari kontak tangan antara anak yang sakit dengan yang sehat yang mengandung virus. Flu tidak akan menular jika gejalanya tidak timbul, karena dibutuhkan perantara untuk menularkannya seperti lewat udara atau benda-benda.
Flu menyebabkan infeksi telinga
Faktanya: Tidak selalu seperti itu, hampir semua flu disebabkan oleh virus, sedangkan 90 persen infeksi telinga disebabkan oleh bakteri. Jadi, apa yang menyebabkan anak terlihat seperti menderita infeksi telinga saat flu?
"Flu menghasilkan ingus dan cairan lainnya yang bisa naik ke saluran telinga, sehingga menghasilkan lingkungan yang ideal untuk tumbuhnya bakteri," ujar Ari Brown, M.D. Jadi, bukan flu yang menyebabkan infeksi telinga melainkan cairan yang naik ke saluran telinga.
Tidak perlu mengobati demam yang ringan
Faktanya: Tergantung dari apa yang dirasakan oleh anak. Demam juga berarti tubuh sedang melawan infeksi dengan menstimulasi sistem imun dan membunuh bakteri serta virus agar tidak bisa bertahan dan menurunkan suhu menjadi normal kembali. Tapi itu bukan alasan untuk membiarkan anak demam, cobalah untuk menyembangkan antara menjaga kenyamanan anak dan membiarkan tubuh bekerja. Jika anak terlihat lesu, lemah, kesakitan berilah obat yang bisa membuatnya beristirahat dan tidur, tapi jika anak tetap ceria dan bisa beraktivitas hanya perlu diawasi saja dan pastikan agar tetap hidrat.
Jangan mencium anak jika orang tua flu
Faktanya: Saat bersin atau batuk yang akan membawa virus atau bakteri lebih banyak adalah di tangan, sementara saliva atau air liur hanya membawa sedikit virus dan bakteri. Jadi, cara terbaik untuk menjaga anak agar tidak flu adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin setelah bersin atau batuk. (detik.com) Mitos Tentang Flu Gejala Dan Ciri Flu Fakta dan Pengobatannya