Tips cara meningkatkan rasa percaya diri anak ini sangatlah penting untuk diketahui sejak dini, karena sebagai orang tua pastinya kita memiliki harapan dan ekspektasi yang tinggi pada si buah hati.
Siapa sih yang tidak mau anaknya jadi Presiden, atau Direktur Utama perusahaan bonafid kelas dunia, atau mungkin menjadi konglomerat kelas kakap yang jaringan perusahaannya mengglobal ke seantero jagad? Tidak ada! Semua orang pasti ingin anaknya menjadi orang yang sukses!
Tetapi hal ini akan menjadi semacam mimpi di siang bolong bila ternyata ia tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan yakin akan kemampuan yang dimiliki. Belum pernah ada dalam sejarah ada manusia yang sukses tapi rendah diri dan penakut. Coba sebutkan satu saja...nanti saya panggil orang tuanya untuk distrap :)
Nah supaya cita-cita atau impian Anda yang ditanamkan kepada si anak dapat terwujud, simak baik-baik tips atau cara meningkatkan rasa percaya diri anak berikut ini ya. Jangan lupa baca tips sehat berpuasa di bulan Ramadhan.
Asah Percaya Diri Anak sejak Dini
UNTUK mengembangkan rasa percaya diri secara optimal, orangtua perlu membantu menumbuhkannya sejak dini. Bagaimana caranya?
Berikut tip dari Gisella Tani Pratiwi MPsi Sejak dini orangtua diharapkan bersikap positif, memberikan pujian yang tulus atau hadiah yang sepantasnya, atas semua perilaku anak yang positif.
Berikan kesempatan anak sejak dini, untuk memutuskan/ memilih sesuai keinginannya, misalnya memilih baju, warna gelas, atau kegiatan ekstrakurikuler/aktivitas lainnya.
Hindari membandingkan anak dengan teman yang lebih berprestasi. Berikan semangat dan keyakinan bahwa dia bisa meraih prestasi seperti teman yang sudah berhasil.http://besteasyseo.blogspot.com/
Doronglah anak untuk mengembangkan potensinya, misalnya memberikan berbagai akses dan fasilitas yang bervariasi sehingga anak berkesempatan mengeksplorasi kemampuannya.
Tidak memaksakan keinginan orangtua kepada anak, biarkan anak berkembang menjadi dirinya sendiri.
Dengarkan pendapat anak tentang berbagai hal. Jangan meremehkannya. Bila terjadi salah persepsi pada anak tentang suatu hal, cobalah menjelaskannya perlahan dalam bahasa yang sesuai perkembangan anak.
Orangtua diharapkan meluangkan waktu untuk menemani anak dalam berbagai aktivitas, misalnya menemani menonton televisi, menemani bermain, membimbing dalam belajar, mendongeng pada waktu yang rutin. Dengan menemani anak, dia merasa dirinya penting, diperhatikan, dan dicintai orangtua, sehingga mendukung pembentukan rasa percaya diri anak. Blog untuk SEO
Untuk anak yang tidak semangat dalam beraktivitas, apalagi untuk ikut menjadi anak yang aktif dengan berbagai kegiatan, maka yang bisa Anda lakukan antara lain:
Carilah dahulu penyebab anak tidak bersemangat. Perhatikan situasi ketika anak tidak bersemangat. Ajaklah anak berbicara, tanyakan mengapa dia tidak bersemangat. Dengarkan perasaan dan pemikirannya. Lalu, coba atasi penyebabnya agar anak kembali bersemangat.
Anak mengalami masalah kesehatan, Anda dapat membantu anak memulihkan kesehatannya baru kembali melibatkan dan mendorong anak untuk beraktivitas.
Anak tidak menyukai jenis kegiatan yang ada. Berikan alternatif kegiatan lain yang diminatinya sehingga anak kembali bersemangat. Bila anak tidak semangat dalam melakukan kegiatan wajib seperti belajar, carikan metode yang cocok untuk anak sehingga kembali bersemangat.
Anak sedang sedih, marah, atau trauma setelah mengalami berbagai kejadian yang tidak menyenangkan. Berilah kesempatan bagi anak untuk "healing" terlebih dahulu, sebelum kembali mendorongnya untuk beraktivitas.
Anak menghadapi suasana yang kurang menyenangkan ketika beraktivitas. Orangtua dapat mendiskusikan apa yang dirasakan dan dipikirkan anak terhadap situasi di tempat aktivitasnya. Carilah solusi. Bila perlu, libatkan guru atau kakak pembimbing di tempat beraktivitas. (Okezone)
Siapa sih yang tidak mau anaknya jadi Presiden, atau Direktur Utama perusahaan bonafid kelas dunia, atau mungkin menjadi konglomerat kelas kakap yang jaringan perusahaannya mengglobal ke seantero jagad? Tidak ada! Semua orang pasti ingin anaknya menjadi orang yang sukses!
Tetapi hal ini akan menjadi semacam mimpi di siang bolong bila ternyata ia tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan yakin akan kemampuan yang dimiliki. Belum pernah ada dalam sejarah ada manusia yang sukses tapi rendah diri dan penakut. Coba sebutkan satu saja...nanti saya panggil orang tuanya untuk distrap :)
Nah supaya cita-cita atau impian Anda yang ditanamkan kepada si anak dapat terwujud, simak baik-baik tips atau cara meningkatkan rasa percaya diri anak berikut ini ya. Jangan lupa baca tips sehat berpuasa di bulan Ramadhan.
Asah Percaya Diri Anak sejak Dini
UNTUK mengembangkan rasa percaya diri secara optimal, orangtua perlu membantu menumbuhkannya sejak dini. Bagaimana caranya?
Berikut tip dari Gisella Tani Pratiwi MPsi Sejak dini orangtua diharapkan bersikap positif, memberikan pujian yang tulus atau hadiah yang sepantasnya, atas semua perilaku anak yang positif.
Berikan kesempatan anak sejak dini, untuk memutuskan/ memilih sesuai keinginannya, misalnya memilih baju, warna gelas, atau kegiatan ekstrakurikuler/aktivitas lainnya.
Hindari membandingkan anak dengan teman yang lebih berprestasi. Berikan semangat dan keyakinan bahwa dia bisa meraih prestasi seperti teman yang sudah berhasil.http://besteasyseo.blogspot.com/
Doronglah anak untuk mengembangkan potensinya, misalnya memberikan berbagai akses dan fasilitas yang bervariasi sehingga anak berkesempatan mengeksplorasi kemampuannya.
Tidak memaksakan keinginan orangtua kepada anak, biarkan anak berkembang menjadi dirinya sendiri.
Dengarkan pendapat anak tentang berbagai hal. Jangan meremehkannya. Bila terjadi salah persepsi pada anak tentang suatu hal, cobalah menjelaskannya perlahan dalam bahasa yang sesuai perkembangan anak.
Orangtua diharapkan meluangkan waktu untuk menemani anak dalam berbagai aktivitas, misalnya menemani menonton televisi, menemani bermain, membimbing dalam belajar, mendongeng pada waktu yang rutin. Dengan menemani anak, dia merasa dirinya penting, diperhatikan, dan dicintai orangtua, sehingga mendukung pembentukan rasa percaya diri anak. Blog untuk SEO
Untuk anak yang tidak semangat dalam beraktivitas, apalagi untuk ikut menjadi anak yang aktif dengan berbagai kegiatan, maka yang bisa Anda lakukan antara lain:
Carilah dahulu penyebab anak tidak bersemangat. Perhatikan situasi ketika anak tidak bersemangat. Ajaklah anak berbicara, tanyakan mengapa dia tidak bersemangat. Dengarkan perasaan dan pemikirannya. Lalu, coba atasi penyebabnya agar anak kembali bersemangat.
Anak mengalami masalah kesehatan, Anda dapat membantu anak memulihkan kesehatannya baru kembali melibatkan dan mendorong anak untuk beraktivitas.
Anak tidak menyukai jenis kegiatan yang ada. Berikan alternatif kegiatan lain yang diminatinya sehingga anak kembali bersemangat. Bila anak tidak semangat dalam melakukan kegiatan wajib seperti belajar, carikan metode yang cocok untuk anak sehingga kembali bersemangat.
Anak sedang sedih, marah, atau trauma setelah mengalami berbagai kejadian yang tidak menyenangkan. Berilah kesempatan bagi anak untuk "healing" terlebih dahulu, sebelum kembali mendorongnya untuk beraktivitas.
Anak menghadapi suasana yang kurang menyenangkan ketika beraktivitas. Orangtua dapat mendiskusikan apa yang dirasakan dan dipikirkan anak terhadap situasi di tempat aktivitasnya. Carilah solusi. Bila perlu, libatkan guru atau kakak pembimbing di tempat beraktivitas. (Okezone)