Semua orang kalau badannya sedang gatal pasti pinginnya langsung digaruk. Rasa aneh yang tak tertahankan itu seringkali membuat tubuh manusia bergerak refleks untuk segera menghilangkannya.
Tapi ternyata tidak semua manusia suka digaruk. Alasannya memang belum begitu jelas, walaupun secara medis kalau gatal memang sebaiknya tidak digaruk karena areanya akan semakin meluas dan bahkan dapat menyebabkan luka pada kulit.
Jadi penasaran ya mengapa gatal tidak boleh digaruk dan saya jamin semua pada bingung karena kelompok manusia ini malah mencanangkan penolakan secara ekstrim: tolong jangan garuk kami! Wah nasib si gatel seperti berita Shah Rukh Khan yang dikira teroris dan ditolak bandara AS!
Simpulkan sendiri dari kisah "tragis" berikut ini! Badan gatal digaruk? Ogah ah :)
6 Pasangan Gelap Digaruk dari Hotel
Satpol PP Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menjaring enam pasangan pria dan wanita tanpa status jelas pada Operasi Cipta Kondisi di sejumlah tempat penginapan yang diduga menjadi ajang mesum.
"Hasil razia yang kami laksanakan ini, sebanyak enam pasangan yang tidak jelas statusnya, berhasil kami amankan," kata Komandan Satpol PP Kabupaten Kapuas, Yunabut, kepada pers, di Kuala Kapuas, Minggu.
Menurut pria yang pernah menjabat Kepala Bagian Humas Setda Kapuas ini, razia rutin itu bertujuan untuk menciptakan situasi dan kondisi ketertiban, kenyamanan bagi warga Kota Kuala Kapuas dalam menyambut HUT Kemerdekaan ke-64 RI, tanggal 17 Agustus 2009.
Razia yang berakhir digelar pada pukul 01.10 WIB itu berhasil menjaring Supriyadi (37) dan Sarah (32) di losmen Hosana di Jalan KS Tubun, pasangan ini terjaring pertama kali oleh petugas satpol PP.
Kemudian dengan berkekuatan satu pleton bergerak, razia dilakukan di Hotel Seroja di Jalan Seroja, petugas menjaring pasangan mahasiswa perguruan tinggi di Palangkaraya, Iwan Fauzi (22) dan Sinta (20).
Di Hotel Bayu yang juga di Jalan Seroja, petugas mengamankan dua pasangan yakni Nuri (20) dan Ardiansyah (22), serta Prabowo (38) dan Isnawaty (31).
Anggota Satpol PP bergerak menyisir seluruh hotel dan tempat penginapan yang ada di Kota Kuala Kapuas, dan kembali menjaring dua pasangan pria dan wanita di Penginapan Anisa di Jalan Sudirman yakni Faturahman (38) dan pasangannya Mufrahidah (42).
Ketika petugas memeriksa kamar tempat menginap Hair (20) dan pasangannya Inur (19), petugas mendapatkan pria yang mengaku warga Desa Terusan, Kecamatan Selat, ini di bawah tempat tidur karena katanya sudah kebiasaan tidur di kolong tempat tidur. http://besteasyseo.blogspot.com/
Tak ayal, pria yang tidak memiliki KTP ini pun terkena jepretan kamera pers, ketika masih di bawah tempat tidur dan menjadi bahan tertawaan anggota Satpol PP. "Saya biasanya tidur di bawah kolong tempat tidur, nyaman," katanya seraya keluar dari persembunyiaannya dengan tersenyum malu.
Seluruh pasangan yang terjaring razia tersebut digelandang ke Kantor Satpol PP Kapuas, di Jalan Jenderal A Yani, dan diperbolehkan pulang setelah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. (Kompas.com)
Tapi ternyata tidak semua manusia suka digaruk. Alasannya memang belum begitu jelas, walaupun secara medis kalau gatal memang sebaiknya tidak digaruk karena areanya akan semakin meluas dan bahkan dapat menyebabkan luka pada kulit.
Jadi penasaran ya mengapa gatal tidak boleh digaruk dan saya jamin semua pada bingung karena kelompok manusia ini malah mencanangkan penolakan secara ekstrim: tolong jangan garuk kami! Wah nasib si gatel seperti berita Shah Rukh Khan yang dikira teroris dan ditolak bandara AS!
Simpulkan sendiri dari kisah "tragis" berikut ini! Badan gatal digaruk? Ogah ah :)
6 Pasangan Gelap Digaruk dari Hotel
Satpol PP Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menjaring enam pasangan pria dan wanita tanpa status jelas pada Operasi Cipta Kondisi di sejumlah tempat penginapan yang diduga menjadi ajang mesum.
"Hasil razia yang kami laksanakan ini, sebanyak enam pasangan yang tidak jelas statusnya, berhasil kami amankan," kata Komandan Satpol PP Kabupaten Kapuas, Yunabut, kepada pers, di Kuala Kapuas, Minggu.
Menurut pria yang pernah menjabat Kepala Bagian Humas Setda Kapuas ini, razia rutin itu bertujuan untuk menciptakan situasi dan kondisi ketertiban, kenyamanan bagi warga Kota Kuala Kapuas dalam menyambut HUT Kemerdekaan ke-64 RI, tanggal 17 Agustus 2009.
Razia yang berakhir digelar pada pukul 01.10 WIB itu berhasil menjaring Supriyadi (37) dan Sarah (32) di losmen Hosana di Jalan KS Tubun, pasangan ini terjaring pertama kali oleh petugas satpol PP.
Kemudian dengan berkekuatan satu pleton bergerak, razia dilakukan di Hotel Seroja di Jalan Seroja, petugas menjaring pasangan mahasiswa perguruan tinggi di Palangkaraya, Iwan Fauzi (22) dan Sinta (20).
Di Hotel Bayu yang juga di Jalan Seroja, petugas mengamankan dua pasangan yakni Nuri (20) dan Ardiansyah (22), serta Prabowo (38) dan Isnawaty (31).
Anggota Satpol PP bergerak menyisir seluruh hotel dan tempat penginapan yang ada di Kota Kuala Kapuas, dan kembali menjaring dua pasangan pria dan wanita di Penginapan Anisa di Jalan Sudirman yakni Faturahman (38) dan pasangannya Mufrahidah (42).
Ketika petugas memeriksa kamar tempat menginap Hair (20) dan pasangannya Inur (19), petugas mendapatkan pria yang mengaku warga Desa Terusan, Kecamatan Selat, ini di bawah tempat tidur karena katanya sudah kebiasaan tidur di kolong tempat tidur. http://besteasyseo.blogspot.com/
Tak ayal, pria yang tidak memiliki KTP ini pun terkena jepretan kamera pers, ketika masih di bawah tempat tidur dan menjadi bahan tertawaan anggota Satpol PP. "Saya biasanya tidur di bawah kolong tempat tidur, nyaman," katanya seraya keluar dari persembunyiaannya dengan tersenyum malu.
Seluruh pasangan yang terjaring razia tersebut digelandang ke Kantor Satpol PP Kapuas, di Jalan Jenderal A Yani, dan diperbolehkan pulang setelah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. (Kompas.com)