Setiap orang tua wajib tahu mengapa anaknya begitu suka menyontek di sekolah. Berdasarkan survei tidak resmi disebutkan bahwa 9 dari 10 pembajak kaset, VCD atau DVD, handphone dan barang-barang lainnya sewaktu masih sekolah sangat doyan membuat contekan dan berbuat curang. Ah masa iya :)
Anda boleh saja tidak percaya, tetapi jelaslah bahwa perbuatan membajak dan mencontek bukanlah sesuatu yang dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Bila ditinjau dari segi kreativitas, tetap saja mereka tidak memiliki daya pemikiran sendiri dan mampu mencapai sesuatu dengan cara yang benar.
Bangsa Asia begitu bangga dapat meniru barang buatan Amerika atau Finlandia sedemikian miripnya, namun enggan menelurkan produk khas buatan negaranya sendiri. Tekhnologi, fitur dan kemasan dibajak habis dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat dalam sesaat. Merasa kreatif tapi sebenarnya menunjukkan sisi kebodohan dan enggan melangkah jauh kedepan. Setia menunggu dan siap meniru. Ironis sekali.
Nah agar jangan sampai kebablasan, sebaiknya dibaca ya artikel berikut ini tentang tips pendidikan guna mencegah anak berbuat curang mencontek dan mengetahui apa penyebabnya. Merawat anak tidak semudah merawat mesin kendaran bermotor ya. Jangan sampai anak kita menjadi generasi Pembajak 2.0!
Penyebab Anak Mencontek di Sekolah
Banyak anak yang tergiur untuk mencontek meskipun hanya sekali. Beberapa anak setelah mencontek sekali merasa bersalah dan tidak mengulanginya lagi, sementara beberapa anak yang lain bisa ketagihan dan merasa hal ini sangat berguna. Sayangnya, beberapa anak yang sudah mulai mencontek susah untuk berhenti.
Beberapa anak mencontek karena anak-anak tersebut terlalu sibuk atau malas, jadi anak-anak ingin mendapatkan nilai yang bagus tanpa menghabiskan banyak waktu untuk belajar. Beberapa anak yang lain mungkin merasakan tidak bisa melewati ujian tanpa mencontek, tapi tetap saja mencontek bukanlah ide yang bagus.http://besteasyseo.blogspot.com/
Jika anak sakit atau ada keperluan dimalam sebelumnya sehingga tidak sempat belajar, maka sebaiknya dibicarakan dengan sang guru. Namun, jika anak tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar karena aktivitas yang banyak, sebaiknya orang tua mulai memilih mana aktivitas yang penting dan mana yang bisa ditinggalkan terlebih dahulu.
Anak-anak yang mencontek akan takut jika tertangkap oleh gurunya. Meskipun tertangkap atau tidak, anak-anak ini mungkin akan merasa bersalah, malu atau serba salah. Walaupun merasa baik-baik saja atau tidak tertangkap basah, tapi bukan berarti semuanya baik-baik saja.
Anak yang ketahuan mencontek, akan membuat kecewa orang-orang disekitarnya seperti orang tua dan gurunya. Orang tua biasanya akan khawatir bahwa sang anak nantinya tidak akan bisa menjadi orang yang jujur.Blog Untuk SEO
"Selalu mengecewakan ketika mengetahui ada anak yang mencontek karena itu berarti sang anak tidak percaya dengan dirinya sendiri dan lebih memilih mempercayai orang lain," ujar Karen McCalley, seorang guru bahasa inggris di New Jersey, seperti dikutip oleh Kidshealth, Selasa (18/8/2009).
Anak yang terbiasa mencontek merupakan salah satu jalan untuk mengajarkannya menjadi orang yang tidak jujur. Terdapat banyak alasan mengapa anak ada yang tidak mencontek, tapi hampir kebanyakan anak pernah mencontek.
Mencontek bisa menjadi suatu kebiasaan yang buruk, sebaiknya bicarakan dengan anak masalah apa yang menyebabkan anak menjadi suka mencontek. Jika memang akibat terlalu banyaknya kegiatan yang diikutinya sehingga membuat dirinya tidak punya waktu untuk belajar, maka mulailah menguranginya atau bisa juga dengan memberikan les pribadi pada mata pelajaran yang memang kurang dikuasai oleh sang anak.
Pilihlah mainan yang mengutamakan keadilan dan mengharuskan pemainnya untuk jujur sehingga bisa membantu anak terbebas dari kebiasaan mencontek dan pasti akan membuatnya bangga.
Jadi, mulailah untuk mengajarkan anak Anda berlaku jujur yang bisa dimulai dengan tidak mencontek di sekolah. Karena anak akan memiliki kebanggan tersendiri dengan apa yang telah dilakukannya. (Detik.com)
Anda boleh saja tidak percaya, tetapi jelaslah bahwa perbuatan membajak dan mencontek bukanlah sesuatu yang dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Bila ditinjau dari segi kreativitas, tetap saja mereka tidak memiliki daya pemikiran sendiri dan mampu mencapai sesuatu dengan cara yang benar.
Bangsa Asia begitu bangga dapat meniru barang buatan Amerika atau Finlandia sedemikian miripnya, namun enggan menelurkan produk khas buatan negaranya sendiri. Tekhnologi, fitur dan kemasan dibajak habis dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat dalam sesaat. Merasa kreatif tapi sebenarnya menunjukkan sisi kebodohan dan enggan melangkah jauh kedepan. Setia menunggu dan siap meniru. Ironis sekali.
Nah agar jangan sampai kebablasan, sebaiknya dibaca ya artikel berikut ini tentang tips pendidikan guna mencegah anak berbuat curang mencontek dan mengetahui apa penyebabnya. Merawat anak tidak semudah merawat mesin kendaran bermotor ya. Jangan sampai anak kita menjadi generasi Pembajak 2.0!
Penyebab Anak Mencontek di Sekolah
Banyak anak yang tergiur untuk mencontek meskipun hanya sekali. Beberapa anak setelah mencontek sekali merasa bersalah dan tidak mengulanginya lagi, sementara beberapa anak yang lain bisa ketagihan dan merasa hal ini sangat berguna. Sayangnya, beberapa anak yang sudah mulai mencontek susah untuk berhenti.
Beberapa anak mencontek karena anak-anak tersebut terlalu sibuk atau malas, jadi anak-anak ingin mendapatkan nilai yang bagus tanpa menghabiskan banyak waktu untuk belajar. Beberapa anak yang lain mungkin merasakan tidak bisa melewati ujian tanpa mencontek, tapi tetap saja mencontek bukanlah ide yang bagus.http://besteasyseo.blogspot.com/
Jika anak sakit atau ada keperluan dimalam sebelumnya sehingga tidak sempat belajar, maka sebaiknya dibicarakan dengan sang guru. Namun, jika anak tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar karena aktivitas yang banyak, sebaiknya orang tua mulai memilih mana aktivitas yang penting dan mana yang bisa ditinggalkan terlebih dahulu.
Anak-anak yang mencontek akan takut jika tertangkap oleh gurunya. Meskipun tertangkap atau tidak, anak-anak ini mungkin akan merasa bersalah, malu atau serba salah. Walaupun merasa baik-baik saja atau tidak tertangkap basah, tapi bukan berarti semuanya baik-baik saja.
Anak yang ketahuan mencontek, akan membuat kecewa orang-orang disekitarnya seperti orang tua dan gurunya. Orang tua biasanya akan khawatir bahwa sang anak nantinya tidak akan bisa menjadi orang yang jujur.Blog Untuk SEO
"Selalu mengecewakan ketika mengetahui ada anak yang mencontek karena itu berarti sang anak tidak percaya dengan dirinya sendiri dan lebih memilih mempercayai orang lain," ujar Karen McCalley, seorang guru bahasa inggris di New Jersey, seperti dikutip oleh Kidshealth, Selasa (18/8/2009).
Anak yang terbiasa mencontek merupakan salah satu jalan untuk mengajarkannya menjadi orang yang tidak jujur. Terdapat banyak alasan mengapa anak ada yang tidak mencontek, tapi hampir kebanyakan anak pernah mencontek.
Mencontek bisa menjadi suatu kebiasaan yang buruk, sebaiknya bicarakan dengan anak masalah apa yang menyebabkan anak menjadi suka mencontek. Jika memang akibat terlalu banyaknya kegiatan yang diikutinya sehingga membuat dirinya tidak punya waktu untuk belajar, maka mulailah menguranginya atau bisa juga dengan memberikan les pribadi pada mata pelajaran yang memang kurang dikuasai oleh sang anak.
Pilihlah mainan yang mengutamakan keadilan dan mengharuskan pemainnya untuk jujur sehingga bisa membantu anak terbebas dari kebiasaan mencontek dan pasti akan membuatnya bangga.
Jadi, mulailah untuk mengajarkan anak Anda berlaku jujur yang bisa dimulai dengan tidak mencontek di sekolah. Karena anak akan memiliki kebanggan tersendiri dengan apa yang telah dilakukannya. (Detik.com)