Resiko perawatan kanker pada anak ternyata menimbulkan efek samping yang cukup serius. Beberapa risiko komplikasi penyakit akan terbawa terus hingga mereka tumbuh dewasa.
Treatment atas penyakit kanker memang sering kali menempatkan pasien pada posisi bagaikan makan buah simalakama - dimakan ibu tak hidup lagi tapi tidak dimakan ayah yang tiada - posisi yang benar-benar membutuhkan pertimbangan yang sangat matang dan menempatkan skala prioritas yang sudah diperhitungkan secara akurat. Terapi untuk penderita cancer menuai dampak di masa yang akan datang dan sifatnya terkadang unpredictable.
Walau demikian, usaha-untuk menghancurkan jaringan kanker atau paling tidak menghambat pertumbuhannya harus dilakukan sebagai upaya kita memerangi penyakit ganas ini. Tetaplah berikhtiar dan senantiasa berdoa demi kesembuhan buah hati Anda. Seperti syair dalam Lagu Jangan Menyerah D'Masiv "...tetap jalani hidup ini / melakukan yang terbaik / Tuhan pasti kan menunjukkan / Kebesan dan Kekuasan-Nya..."
Baca selengkapnya ya.
Perawatan Kanker Pada Anak Picu Risiko Diabetes
Anak-anak penderita kanker yang mendapatan perawatan radiasi untuk pengobatannya ternyata memiliki risiko dua kali lebih besar terkena diabetes ketika usianya beranjak dewasa.
Peneliti di AS mengatakan anak-anak yang dirawat dengan pola radiasi penuh ke tubuh atau radiasi abdominal yang dilakukan untuk menyingkirkan kankernya, memiliki risiko tinggi terkena diabetes sepanjang hidupnya nanti.
Anak-anak penderita kanker mengalami kehidupan yang lebih baik dengan melakukan terapi untuk menghilangkan penyakitnya. Namun perawatan kesehatan itu ternyata memiliki risiko dalam kehidupan mereka ketika besar.
Dr. Lillian dari Meacham of Emory University di Atlanta AS bersama koleganya membandingkan jumlah penderita diabetes yang mencapai 8.600 yang berasal dari penderita kanker anak-anak yang didiagnosa tahun 1970 sampai 1986. Sementara 3.000 saudara kandung mereka tidak terkena kanker.
Setelah melakukan kajian terhadap faktor-faktor risiko lainnya, termasuk body mass index (indeks bobot tubuh) peneliti menemukan anak bekas penderita kanker memiliki 1,8 kali ancaman risiko diabetes.
Banyaknya radiasi yang telah digunakan, menjadi faktor terbesar munculnya ancaman risiko diabetes. Perawatan radiasi secara total terhadap anak-anak penderita leukemia adalah ketika mereka mendapat perawatan transplantasi sumsum tulang dan ternyata anak-anak ini memiliki risiko diabates yang bisa mencapai 7 kali lebih besar.
Anak penderita kanker juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap ancaman penyakit jantung dan ginjal. Sebuah studi yang dilakukan tahun lalu, menemukan adanya risiko terkena serangan jantung dari 5 menjadi 10 kali terhadap anak korban kanker dibandingkan saudara sekandungnya.
"Jadi penting bagi rumah sakit untuk mengenali risiko ini, pemeriksaan untuk diabetes dan pra-diabetes yang tepat adalah strategi untuk mengurangi risiko ini," katanya seperti ditulis dalam Archives of Internal Medicine yang dilansir Reuters, Selasa (11/8/2009).
Para peneliti mengaku masih membutuhkan kajian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana radiasi tersebut bisa memicu diabates terhadap anak korban kanker. (From: health.detik.com)
Treatment atas penyakit kanker memang sering kali menempatkan pasien pada posisi bagaikan makan buah simalakama - dimakan ibu tak hidup lagi tapi tidak dimakan ayah yang tiada - posisi yang benar-benar membutuhkan pertimbangan yang sangat matang dan menempatkan skala prioritas yang sudah diperhitungkan secara akurat. Terapi untuk penderita cancer menuai dampak di masa yang akan datang dan sifatnya terkadang unpredictable.
Walau demikian, usaha-untuk menghancurkan jaringan kanker atau paling tidak menghambat pertumbuhannya harus dilakukan sebagai upaya kita memerangi penyakit ganas ini. Tetaplah berikhtiar dan senantiasa berdoa demi kesembuhan buah hati Anda. Seperti syair dalam Lagu Jangan Menyerah D'Masiv "...tetap jalani hidup ini / melakukan yang terbaik / Tuhan pasti kan menunjukkan / Kebesan dan Kekuasan-Nya..."
Baca selengkapnya ya.
Perawatan Kanker Pada Anak Picu Risiko Diabetes
Anak-anak penderita kanker yang mendapatan perawatan radiasi untuk pengobatannya ternyata memiliki risiko dua kali lebih besar terkena diabetes ketika usianya beranjak dewasa.
Peneliti di AS mengatakan anak-anak yang dirawat dengan pola radiasi penuh ke tubuh atau radiasi abdominal yang dilakukan untuk menyingkirkan kankernya, memiliki risiko tinggi terkena diabetes sepanjang hidupnya nanti.
Anak-anak penderita kanker mengalami kehidupan yang lebih baik dengan melakukan terapi untuk menghilangkan penyakitnya. Namun perawatan kesehatan itu ternyata memiliki risiko dalam kehidupan mereka ketika besar.
Dr. Lillian dari Meacham of Emory University di Atlanta AS bersama koleganya membandingkan jumlah penderita diabetes yang mencapai 8.600 yang berasal dari penderita kanker anak-anak yang didiagnosa tahun 1970 sampai 1986. Sementara 3.000 saudara kandung mereka tidak terkena kanker.
Setelah melakukan kajian terhadap faktor-faktor risiko lainnya, termasuk body mass index (indeks bobot tubuh) peneliti menemukan anak bekas penderita kanker memiliki 1,8 kali ancaman risiko diabetes.
Banyaknya radiasi yang telah digunakan, menjadi faktor terbesar munculnya ancaman risiko diabetes. Perawatan radiasi secara total terhadap anak-anak penderita leukemia adalah ketika mereka mendapat perawatan transplantasi sumsum tulang dan ternyata anak-anak ini memiliki risiko diabates yang bisa mencapai 7 kali lebih besar.
Anak penderita kanker juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap ancaman penyakit jantung dan ginjal. Sebuah studi yang dilakukan tahun lalu, menemukan adanya risiko terkena serangan jantung dari 5 menjadi 10 kali terhadap anak korban kanker dibandingkan saudara sekandungnya.
"Jadi penting bagi rumah sakit untuk mengenali risiko ini, pemeriksaan untuk diabetes dan pra-diabetes yang tepat adalah strategi untuk mengurangi risiko ini," katanya seperti ditulis dalam Archives of Internal Medicine yang dilansir Reuters, Selasa (11/8/2009).
Para peneliti mengaku masih membutuhkan kajian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana radiasi tersebut bisa memicu diabates terhadap anak korban kanker. (From: health.detik.com)