Siapa yang mau jadi pengantin dan dibayar 2 (dua) milyar rupiah? Semuanya pasti langsung tunjuk tangan :)
Di jaman yang diwarnai krisis global saat ini, tawaran yang sangat menggiurkan tersebut pantang ditolak. Apalagi ditambah jaminan akan mendapat santunan tetap puluhan juta setiap bulannya! Luar BIasa!
Namun di balik semuanya itu ternyata terdapat syarat yang cukup berat: harus siap dikunjungi oleh keluarga setahun sekali saat akan memasuki bulan Ramadhan dan harus mau dibacain Yasin tiap malem Jumat!
Lho bukannya syarat di atas sangatlah mudah dijalankan? Tunggu dulu! Baca sampai selesai artikel dibayar dua (2) milyar kalau mau jadi pengantin berikut ini. Saya yakin Anda tak akan sempat mendendangkan lagu Tak Ada Yang Bisa miliki Andra And The Backbone lagi!
Wah makin penasaran :)
Dr Azahari Janjikan Rp 2 M Bagi Pelaku Jihad
Dr Azahari memberikan iming-iming menggiurkan pada calon pengikutnya. Calon pengikut yang bersedia berjihad akan diberikan uang Rp 2 miliar. Bila si pengikut tewas, keluarga akan mendapat Rp 10 juta per bulan.
Iming-iming Dr Azahari terungkap dari pengakuan Tjitra Rahardja (23), warga Depok yang diperiksa polisi terkait dengan buron tersangka kasus bom JW Marriott dan Ritz-Carton, Syaifudin Zuhri .
Tjitra mengaku bertemu dengan Syaifudin Zuhri. Tidak hanya itu, Tjitra juga mengaku pernah bertemu dengan Dr Azahari, gembong teroris yang tewas dengan bom bunuh diri saat digerebek Densus 88 di Batu, Jawa Timur, pada 2005 lalu .
Pertemuan Tjitra dengan teroris yang ahli merakit bom itu terjadi pada tahun 2002 sebelum bom Bali. Saat itu, Tjitra diajak temannya ke rumah ustad Kholik di Serang, Banten.
"Saya diajak sama teman. Di situ ada sekitar 14 orang, termasuk saya bertemu dengan Dr Azahari," kata Tjitra di Jl Giring-giring II, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Kamis (20/8/2009).
Pada pertemuan itu, menurut Tjitra, Dr Azahari sempet mengatakan, siapa saja yang mau masuk ajarannya untuk berjihad, akan diberi uang Rp 1 miliar. "Apabila nanti meninggal dunia karena berjihad, setiap bulan keluarganya akan diberi uang sekitar Rp 10 juta," janji Azahari seperti ditirukan Tjitra.
Dari 14 orang itu, akhirnya cuma satu orang yang masuk ajaran Azahari. Pria itu adalah Asmar Latinsani yang melakukan aksi bom bunuh diri dengan menggunakan mobil Toyota Kijang di depan Hotel JW Marriott pada 5 Agustus 2003.
Tjitra yakin pria yang ditemuinya Dr Azahari dari kartu anggota yang menempel di bajunya. "Saya melihat ada semacam kartu anggota yang menempel di baju Dr Azahari. Di situ ada tulisan Dr Azahari beserta fotonya," jawab pria berusia 23 tahun tersebut yakin.
Azahari yang dia kenal, imbuhnya selalu berpakaian biasa saja dengan menggunakan peci, kemeja, dengan jenggot tipis dan kumis tidak terlalu tebal. "Kalau saya secara pribadi menolak ajakan Dr Azahari," pungkas Tjitra.
Ketua RT 9/10, tempat Tjitra tinggal, Sutarmanto menjelaskan, Tjitra sempat menghilang 2 bulan. Karena ingin mengorek cerita Tjitra, Sutarmanto mengundang Tjitra datang ke rumahnya dengan alasan minta diurut.
Sembari diurut, keduanya bercerita. Dari situlah keluar pengakuan Tjitra bahwa dia pernah bertemu dengan Syaifudin di Yogyakarta.
Tertarik dengan cerita Tjitra, Sutarmanto lalu memanggil polisi. Akhirnya 3 polisi datang dan memeriksa Tjitra hingga kini di rumah Sutarmanto.
Menurut Sutarmanto, Tjitra telah banyak berubah dibandingkan saat sebelum menghilang. Tjitra seperti orang linglung dan banyak tertawa saat ditanya. (detiknews)
Di jaman yang diwarnai krisis global saat ini, tawaran yang sangat menggiurkan tersebut pantang ditolak. Apalagi ditambah jaminan akan mendapat santunan tetap puluhan juta setiap bulannya! Luar BIasa!
Namun di balik semuanya itu ternyata terdapat syarat yang cukup berat: harus siap dikunjungi oleh keluarga setahun sekali saat akan memasuki bulan Ramadhan dan harus mau dibacain Yasin tiap malem Jumat!
Lho bukannya syarat di atas sangatlah mudah dijalankan? Tunggu dulu! Baca sampai selesai artikel dibayar dua (2) milyar kalau mau jadi pengantin berikut ini. Saya yakin Anda tak akan sempat mendendangkan lagu Tak Ada Yang Bisa miliki Andra And The Backbone lagi!
Wah makin penasaran :)
Dr Azahari Janjikan Rp 2 M Bagi Pelaku Jihad
Dr Azahari memberikan iming-iming menggiurkan pada calon pengikutnya. Calon pengikut yang bersedia berjihad akan diberikan uang Rp 2 miliar. Bila si pengikut tewas, keluarga akan mendapat Rp 10 juta per bulan.
Iming-iming Dr Azahari terungkap dari pengakuan Tjitra Rahardja (23), warga Depok yang diperiksa polisi terkait dengan buron tersangka kasus bom JW Marriott dan Ritz-Carton, Syaifudin Zuhri .
Tjitra mengaku bertemu dengan Syaifudin Zuhri. Tidak hanya itu, Tjitra juga mengaku pernah bertemu dengan Dr Azahari, gembong teroris yang tewas dengan bom bunuh diri saat digerebek Densus 88 di Batu, Jawa Timur, pada 2005 lalu .
Pertemuan Tjitra dengan teroris yang ahli merakit bom itu terjadi pada tahun 2002 sebelum bom Bali. Saat itu, Tjitra diajak temannya ke rumah ustad Kholik di Serang, Banten.
"Saya diajak sama teman. Di situ ada sekitar 14 orang, termasuk saya bertemu dengan Dr Azahari," kata Tjitra di Jl Giring-giring II, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Kamis (20/8/2009).
Pada pertemuan itu, menurut Tjitra, Dr Azahari sempet mengatakan, siapa saja yang mau masuk ajarannya untuk berjihad, akan diberi uang Rp 1 miliar. "Apabila nanti meninggal dunia karena berjihad, setiap bulan keluarganya akan diberi uang sekitar Rp 10 juta," janji Azahari seperti ditirukan Tjitra.
Dari 14 orang itu, akhirnya cuma satu orang yang masuk ajaran Azahari. Pria itu adalah Asmar Latinsani yang melakukan aksi bom bunuh diri dengan menggunakan mobil Toyota Kijang di depan Hotel JW Marriott pada 5 Agustus 2003.
Tjitra yakin pria yang ditemuinya Dr Azahari dari kartu anggota yang menempel di bajunya. "Saya melihat ada semacam kartu anggota yang menempel di baju Dr Azahari. Di situ ada tulisan Dr Azahari beserta fotonya," jawab pria berusia 23 tahun tersebut yakin.
Azahari yang dia kenal, imbuhnya selalu berpakaian biasa saja dengan menggunakan peci, kemeja, dengan jenggot tipis dan kumis tidak terlalu tebal. "Kalau saya secara pribadi menolak ajakan Dr Azahari," pungkas Tjitra.
Ketua RT 9/10, tempat Tjitra tinggal, Sutarmanto menjelaskan, Tjitra sempat menghilang 2 bulan. Karena ingin mengorek cerita Tjitra, Sutarmanto mengundang Tjitra datang ke rumahnya dengan alasan minta diurut.
Sembari diurut, keduanya bercerita. Dari situlah keluar pengakuan Tjitra bahwa dia pernah bertemu dengan Syaifudin di Yogyakarta.
Tertarik dengan cerita Tjitra, Sutarmanto lalu memanggil polisi. Akhirnya 3 polisi datang dan memeriksa Tjitra hingga kini di rumah Sutarmanto.
Menurut Sutarmanto, Tjitra telah banyak berubah dibandingkan saat sebelum menghilang. Tjitra seperti orang linglung dan banyak tertawa saat ditanya. (detiknews)