Sangat Luar Biasa! Grand Master Catur Internasional dikalahkan oleh petugas Keamanan! Kok bisa ya? Aneh bin ajaib nih!
Sebanyak dua petugas pengamanan dalam (pamdal) DPR terlihat sumringah. Apa pasal? Bayangkan saja, dalam pertandingan simultan, dua pamdal itu, Imam Subhi dan Abdul Anas, berhasil mengalahkan Grand Master Catur Internasional, Utut Adianto!! Jarang-jarang lho, bisa mengalahkan Utut dalam satu kali tanding.
Utut yang menjadi anggota DPR asal Fraksi PDI Perjuangan itu pun memuji keduanya. Apa ya resep Imam dan Abdul mengalahkan sang master catur Indonesia itu?
Baca kisah aneh bin ajaib petugas keamanan hancurkan grand master catur internasional! Btw, sudah baca belum tips rahasia canggih WIndows 7 untuk user baru?
Wah... Adu Catur, Utut Dikalahkan Dua Pamdal DPR!
"Saya rasa hanya keberuntungan saja. Pak Utut kan sudah capek tanding dua jam. Resepnya mengulur waktu dan saya senang sekali bisa mengalahkan grand master catur," ujar Imam.
Nah, kalau Abdul beda lagi. Ia mengaku sudah dua bulan membaca buku yang ditulis Utut mengenai catur. "Akhirnya saya tahu, salah satu resepnya sabar, ulet, dan jangan buru-buru," ungkap Abdul.
Abdul, petugas pamdal yang sudah bertugas sejak 1986 di DPR, mengatakan bahwa ia selalu menjadi juara catur di tingkat kampung. "Saya sering juara di kambing cup alias antar-kampung," kata Abdul sambil tertawa.
Pertandingan Utut melawan lebih dari 20 pejabat dan pegawai DPR berlangsung sejak pukul 13.30 sampai pukul 17.00, Jumat (23/10) di Hall Gedung Nusantara III DPR, Jakarta. Utut mengatakan bahwa ia berharap kehadirannya di gedung wakil rakyat bisa memberikan warna lain, termasuk menyerap aspirasi masyarakat.
"Saya sedang beradaptasi dari olahragawan menjadi politisi. Tapi jangan hanya bicara catur, kita harus bicara juga soal kondisi negara," kata Utut, saat seorang pegawai DPR meminta belajar catur di ruangan Utut.
Utut, yang mengenakan batik Mega Mendung berwarna merah, lantas berharap bahwa kiprahnya di Komisi X DPR akan membawa perubahan bagi dunia olahraga, khususnya kehidupan olahragawan. Komisi X salah satunya membidangi olahraga.
"Kalau ada insentif pada olahragawan, maka akan merangsang orang menjadi olahragawan. Tapi kita tahu, di DPR kan lintas fraksi, saya masih anak bawang. Jadi, perjuangannya mungkin lebih berat," kata Utut.
Ia juga sempat bercerita mengenai kemahirannya bermain catur yang didapatnya secara otodidak. Menurut Utut, kemahiran yang didapat dari otodidak akan lebih bertahan lama daripada melalui akselerasi alias ikut kursus. "Saya bisa memberi ilmu bukan uang," ujarnya. Kompas.
Sebanyak dua petugas pengamanan dalam (pamdal) DPR terlihat sumringah. Apa pasal? Bayangkan saja, dalam pertandingan simultan, dua pamdal itu, Imam Subhi dan Abdul Anas, berhasil mengalahkan Grand Master Catur Internasional, Utut Adianto!! Jarang-jarang lho, bisa mengalahkan Utut dalam satu kali tanding.
Utut yang menjadi anggota DPR asal Fraksi PDI Perjuangan itu pun memuji keduanya. Apa ya resep Imam dan Abdul mengalahkan sang master catur Indonesia itu?
Baca kisah aneh bin ajaib petugas keamanan hancurkan grand master catur internasional! Btw, sudah baca belum tips rahasia canggih WIndows 7 untuk user baru?
Wah... Adu Catur, Utut Dikalahkan Dua Pamdal DPR!
"Saya rasa hanya keberuntungan saja. Pak Utut kan sudah capek tanding dua jam. Resepnya mengulur waktu dan saya senang sekali bisa mengalahkan grand master catur," ujar Imam.
Nah, kalau Abdul beda lagi. Ia mengaku sudah dua bulan membaca buku yang ditulis Utut mengenai catur. "Akhirnya saya tahu, salah satu resepnya sabar, ulet, dan jangan buru-buru," ungkap Abdul.
Abdul, petugas pamdal yang sudah bertugas sejak 1986 di DPR, mengatakan bahwa ia selalu menjadi juara catur di tingkat kampung. "Saya sering juara di kambing cup alias antar-kampung," kata Abdul sambil tertawa.
Pertandingan Utut melawan lebih dari 20 pejabat dan pegawai DPR berlangsung sejak pukul 13.30 sampai pukul 17.00, Jumat (23/10) di Hall Gedung Nusantara III DPR, Jakarta. Utut mengatakan bahwa ia berharap kehadirannya di gedung wakil rakyat bisa memberikan warna lain, termasuk menyerap aspirasi masyarakat.
"Saya sedang beradaptasi dari olahragawan menjadi politisi. Tapi jangan hanya bicara catur, kita harus bicara juga soal kondisi negara," kata Utut, saat seorang pegawai DPR meminta belajar catur di ruangan Utut.
Utut, yang mengenakan batik Mega Mendung berwarna merah, lantas berharap bahwa kiprahnya di Komisi X DPR akan membawa perubahan bagi dunia olahraga, khususnya kehidupan olahragawan. Komisi X salah satunya membidangi olahraga.
"Kalau ada insentif pada olahragawan, maka akan merangsang orang menjadi olahragawan. Tapi kita tahu, di DPR kan lintas fraksi, saya masih anak bawang. Jadi, perjuangannya mungkin lebih berat," kata Utut.
Ia juga sempat bercerita mengenai kemahirannya bermain catur yang didapatnya secara otodidak. Menurut Utut, kemahiran yang didapat dari otodidak akan lebih bertahan lama daripada melalui akselerasi alias ikut kursus. "Saya bisa memberi ilmu bukan uang," ujarnya. Kompas.