Gelombang tsunami ternyata menyebarkan virus berbahaya paska gempa Padang Sumbar Lautan Pasifik Kepulauan Samoa 2009. Disinyalir virus yang merupakan racun SEO disebar Hacker yang mencoba meraup keuntungan finansial dengna menyusup ke dalam komputer korbannya.
Memang tidak semua orang peka terhadap bencana alam yang terjadi di suatu negara dan tetap melakukan aksi mengeksploitasi rasa ingin tahu masyarakat mengenai perkembangan terakhir pasca gempa Padang dan dampak ancaman gelobang sunami yang menyerang Padang Sumatera Indonesia serta Kepulauan Samoa di Pacific Ocean.
Baca selengkapnya dampak gelombang tsunami paska gempa Padang dan Lautan Pasifik yang membawa virus berbahaya. Jangan lupa menyimak inovasi terbaru teknologi microchip pendeteksi kanker HIV.
Hacker Sebarkan Virus Lewat "Tsunami"
Lagi-lagi para pelaku kejahatan cyber memanfaatkan peristiwa besar sebagai ajang besar-besaran dalam menyebarkan virus jahat. Maraknya pemberitaan tsunami di Lautan Pasifik serta gempa yang terjadi di Sumatera Barat, Rabu (30/9/2009), digunakan hacker untuk menyasar korban kejahatan mereka.
Beberapa ahli keamanan komputer dan internet saat ini telah memperingatkan para peselancar dunia maya agar berhati-hati dalam membuka link-link berita terkait laporan tsunami yang menimpa Samoa dan Tonga serta gempa di Padang, Sumatera Barat.
Para pelaku kriminal sangat lihai memanfaatkan situasi dengan mendompleng penyebaran informasi terkait peristiwa-peristiwa besar seperti fenomena tsunami dan gempa saat ini.
Web User, Jumat (2/10/2009) melansir, para hacker menyebarkan apa yang dinamakan scareware atau Fake AV, melalui link-link terkait berita tersebut dan mengeksploitasi minat publik yang gencar mengaksesnya.
Umumnya pelaku kriminal membangun sebuah halaman web palsu yang sepintas terlihat seperti memuat konten berita dan informasi seputar bencana tersebut. Mereka menggunakan teknik yang dikenal dengan search engine optimisation (SEO) untuk to push the pages higher up search result lists.
"SEO yang 'teracuni' ini lantas menyerang sebagian besar topik-topik utama di mana yang terbaru saat ini adalah tsunami dan gempa di Samoa dan Sumatera Barat," ujar juru bicara dari firma keamanan internet F-Secure dalam statementnya.
Siapa pun yang mengklik link ini kemudian akan secara otomatis diarahkan untuk mengakses situs yang menginformasikan bahwa komputer yang Anda pakai terkena infeksi virus dan meminta Anda untuk menginstal sebuah program untuk menghilangkannya.
Padahal, sejatinya program tersebut merupakan link virus yang pada akhirnya akan menyerang komputer si pengguna.
Memang tidak semua orang peka terhadap bencana alam yang terjadi di suatu negara dan tetap melakukan aksi mengeksploitasi rasa ingin tahu masyarakat mengenai perkembangan terakhir pasca gempa Padang dan dampak ancaman gelobang sunami yang menyerang Padang Sumatera Indonesia serta Kepulauan Samoa di Pacific Ocean.
Baca selengkapnya dampak gelombang tsunami paska gempa Padang dan Lautan Pasifik yang membawa virus berbahaya. Jangan lupa menyimak inovasi terbaru teknologi microchip pendeteksi kanker HIV.
Hacker Sebarkan Virus Lewat "Tsunami"
Lagi-lagi para pelaku kejahatan cyber memanfaatkan peristiwa besar sebagai ajang besar-besaran dalam menyebarkan virus jahat. Maraknya pemberitaan tsunami di Lautan Pasifik serta gempa yang terjadi di Sumatera Barat, Rabu (30/9/2009), digunakan hacker untuk menyasar korban kejahatan mereka.
Beberapa ahli keamanan komputer dan internet saat ini telah memperingatkan para peselancar dunia maya agar berhati-hati dalam membuka link-link berita terkait laporan tsunami yang menimpa Samoa dan Tonga serta gempa di Padang, Sumatera Barat.
Para pelaku kriminal sangat lihai memanfaatkan situasi dengan mendompleng penyebaran informasi terkait peristiwa-peristiwa besar seperti fenomena tsunami dan gempa saat ini.
Web User, Jumat (2/10/2009) melansir, para hacker menyebarkan apa yang dinamakan scareware atau Fake AV, melalui link-link terkait berita tersebut dan mengeksploitasi minat publik yang gencar mengaksesnya.
Umumnya pelaku kriminal membangun sebuah halaman web palsu yang sepintas terlihat seperti memuat konten berita dan informasi seputar bencana tersebut. Mereka menggunakan teknik yang dikenal dengan search engine optimisation (SEO) untuk to push the pages higher up search result lists.
"SEO yang 'teracuni' ini lantas menyerang sebagian besar topik-topik utama di mana yang terbaru saat ini adalah tsunami dan gempa di Samoa dan Sumatera Barat," ujar juru bicara dari firma keamanan internet F-Secure dalam statementnya.
Siapa pun yang mengklik link ini kemudian akan secara otomatis diarahkan untuk mengakses situs yang menginformasikan bahwa komputer yang Anda pakai terkena infeksi virus dan meminta Anda untuk menginstal sebuah program untuk menghilangkannya.
Padahal, sejatinya program tersebut merupakan link virus yang pada akhirnya akan menyerang komputer si pengguna.