Telah ditemukan obat awet muda hasil rekayasa genetika yang membuat kulit wajah tak pernah tua dan umur panjang!
Penelitian mengenai rahasia cara tetap awet muda memang bagaikan membuka kotak pandora yang isinya begitu misterius dan sulit ditebak. Sudah begitu banyak usaha untuk tetap mempertahankan kulit dan wajah agar tetap kencang tidak keriput. Keinginan manusia untuk melawan kodrat alam memang sangatlah kuat karena keindahan dan kecantikan adalah bagian dari ketidakabadian. Tetap muda dan tak pernah tua memang bagaikan melawan Sunatullah ya.
Dan inilah penemuan baru obat awet muda anti tua hasil rekayasa genetik yang mempertahankan kulit wajah tetap kencang tidak keriput dan berumur panjang.
Obat Anti Tua dan Panjang Umur Segera Muncul
Peneliti dari Inggris berhasil melakukan modifikasi genetik pada tikus untuk mencegahnya dari penyakit, membuatnya tetap aktif dan memperpanjang hidupnya hingga 19 persen. Modifikasi itu pun sebentar lagi bisa diterapkan pada manusia melalui sebuah obat, tunggu saja kehadirannya.
Peneliti sudah lama mengetahui bahwa dengan mengurangi asupan kalori makanan bisa memperpanjang umur hidup hewan, namun mereka belum tahu mengapa. Oleh karena itu studi pun dilakukan untuk mencari tahu jawabannya.
Dalam studi yang dipublikasikan awal Oktober ini dalam jurnal Science, peneliti melakukan manipulasi pada gen tikus agar mereka tidak bisa memproduksi protein yang disebut dengan protein S6K1. Modifikasi itu diharapkan dapat menyerupai efek dari orang-orang yang melakukan diet.
Belum diketahui apakah jika teknik tersebut diterapkan pada manusia akan memiliki hasil yang sama, tapi yang pasti tikus yang dimodifikasi tersebut ternyata tidak pernah sakit dan tentu saja hal itu akan berpengaruh terhadap umur hidupnya.
"Tikus-tikus itu terlihat lebih sehat dan senang. Kita menambahkan 'hidup' pada hidup mereka beberapa tahun," ujar Dr. Dominic J. Withers, profesor dari University College London, Inggris seperti dikutip dari Healthday, Jumat (2/10/2009).
Namun entah mengapa dalam studi tersebut tikus perempuanlah yang menunjukkan hasil positif, sedangkan pada tikus laki-laki efeknya tidak terlalu signifikan. Tikus perempuan yang gennya berhasil dimodifikasi memiliki umur rata-rata 950 hari, angka tersebut naik 19 persen dari umur hidup tikus biasa.
"Mereka punya kulit yang lebih kencang dan tulang yang lebih kuat. Mereka juga lebih terlindungi dari penyakit diabetes tipe 2 dan otaknya lebih cerdas. Bahkan kadar T sel yang berfungsi dalam pembentukan sistem imun tubuh terlihat lebih banyak dan sel-selnya tampak lebih muda," jelas Withers.
Dengan keberhasilan teknik modifikasi gen tersebut, peneliti akhirnya mengetahui mekanisme yang menghubungkan antara makan dalam porsi kecil dengan hidup sehat. Dan dengan demikian, obat yang bisa melangsungkan proses modifikasi itu pun bisa dibuat untuk manusia.
"Kami yakin dalam waktu dekat bisa memproduksi obat anti penuaan tersebut yang bisa menghindarkan seseorang dari penyakit dan dengan demikian bisa memperpanjang umur seseorang," ujar Withers.
Penelitian mengenai rahasia cara tetap awet muda memang bagaikan membuka kotak pandora yang isinya begitu misterius dan sulit ditebak. Sudah begitu banyak usaha untuk tetap mempertahankan kulit dan wajah agar tetap kencang tidak keriput. Keinginan manusia untuk melawan kodrat alam memang sangatlah kuat karena keindahan dan kecantikan adalah bagian dari ketidakabadian. Tetap muda dan tak pernah tua memang bagaikan melawan Sunatullah ya.
Dan inilah penemuan baru obat awet muda anti tua hasil rekayasa genetik yang mempertahankan kulit wajah tetap kencang tidak keriput dan berumur panjang.
Obat Anti Tua dan Panjang Umur Segera Muncul
Peneliti dari Inggris berhasil melakukan modifikasi genetik pada tikus untuk mencegahnya dari penyakit, membuatnya tetap aktif dan memperpanjang hidupnya hingga 19 persen. Modifikasi itu pun sebentar lagi bisa diterapkan pada manusia melalui sebuah obat, tunggu saja kehadirannya.
Peneliti sudah lama mengetahui bahwa dengan mengurangi asupan kalori makanan bisa memperpanjang umur hidup hewan, namun mereka belum tahu mengapa. Oleh karena itu studi pun dilakukan untuk mencari tahu jawabannya.
Dalam studi yang dipublikasikan awal Oktober ini dalam jurnal Science, peneliti melakukan manipulasi pada gen tikus agar mereka tidak bisa memproduksi protein yang disebut dengan protein S6K1. Modifikasi itu diharapkan dapat menyerupai efek dari orang-orang yang melakukan diet.
Belum diketahui apakah jika teknik tersebut diterapkan pada manusia akan memiliki hasil yang sama, tapi yang pasti tikus yang dimodifikasi tersebut ternyata tidak pernah sakit dan tentu saja hal itu akan berpengaruh terhadap umur hidupnya.
"Tikus-tikus itu terlihat lebih sehat dan senang. Kita menambahkan 'hidup' pada hidup mereka beberapa tahun," ujar Dr. Dominic J. Withers, profesor dari University College London, Inggris seperti dikutip dari Healthday, Jumat (2/10/2009).
Namun entah mengapa dalam studi tersebut tikus perempuanlah yang menunjukkan hasil positif, sedangkan pada tikus laki-laki efeknya tidak terlalu signifikan. Tikus perempuan yang gennya berhasil dimodifikasi memiliki umur rata-rata 950 hari, angka tersebut naik 19 persen dari umur hidup tikus biasa.
"Mereka punya kulit yang lebih kencang dan tulang yang lebih kuat. Mereka juga lebih terlindungi dari penyakit diabetes tipe 2 dan otaknya lebih cerdas. Bahkan kadar T sel yang berfungsi dalam pembentukan sistem imun tubuh terlihat lebih banyak dan sel-selnya tampak lebih muda," jelas Withers.
Dengan keberhasilan teknik modifikasi gen tersebut, peneliti akhirnya mengetahui mekanisme yang menghubungkan antara makan dalam porsi kecil dengan hidup sehat. Dan dengan demikian, obat yang bisa melangsungkan proses modifikasi itu pun bisa dibuat untuk manusia.
"Kami yakin dalam waktu dekat bisa memproduksi obat anti penuaan tersebut yang bisa menghindarkan seseorang dari penyakit dan dengan demikian bisa memperpanjang umur seseorang," ujar Withers.