stop dreaming start action
Harry Potter memang tiada habisnya ya. Film terakhir dengan judul yang sama dengan bukunya, Harry Potter and the Half-Blood Prince, telah mulai diputar. Namun ternyata besutan terakhir sutradara Hollywood ini lebih bernuansa gelap bila dibandingkan seri-seri sebelumnya.
Tetapi saya yakin jalan ceritanya jauh lebih gelap lagi! Nuansa suram memang cerminan jiwa Voldermort yang mempengaruhi keseluruhan film ini.
Tetap saja banyak pesan moral positif yang dapat diambil dan dijamin akan "menerangi" hati penonton usai menonton film ciamik ini :)
Baca dulu yuk sebelum nonton filmnya!
Review: Harry Potter and the Half-Blood Prince
Tegang, seru namun ada juga kesedihan, itulah yang ditampilkan sutradara David Yates dalam 'Harry Potter and the Half-Blood Prince.' Film ke-6 Harry Potter ini juga terlihat lebih gelap.
Suramnya kisah ke-6 Harry Potter itu sudah diperlihatkan Yates di awal film. Bellatrix Lestrange (Helena Bonham Carter), anak buah Lord Voldemort muncul memporak-porandakkan sebuah jembatan di Inggris. Ia dan teman-temannya juga mendatangi toko tongkat sihir milik Ollivander.
Kekacauan yang dibuat itu tentu menjadi tanda tanya buat Anda yang tidak membaca buku Harry Potter atau mungkin lupa kisah sebelumnya. Tapi jangan khawatir, perlahan tapi pasti, semua misteri akan terkuak dalam film ini.
Dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince, Harry (Daniel Radcliffe) yang sudah lebih dewasa diberi 'tanggungjawab' lebih oleh Dumbledore (Michael Gambon). Kepala sekolah di asrama Hogwarts itu mempersiapkan Harry untuk menghadapi pertarungan dengan Lord Voldermort dan kroni-kroninya. Memang dalam seri ke-6 ini dikisahkan, para penyihir hitam berupaya lagi menguasai dunia sihir.
Berbagai persiapan yang dilakukan Dumbledore untuk Harry tentu tak mudah. Misalnya saja mereka harus mendatangi Profesor Horace Slughorn (Jim Broadbent). Sang profesor diminta mengajar lagi di Hogwarts. Tapi tujuan Dumbledore sebenarnya bukan itu. Ia ingin Harry mendapatkan memori Horace. Memori tersebut bisa mengungkap masa lalu Tom Riddle alias Lord Voldermort.
Dumbledore juga mengajak Harry untuk mencari jiwa Lord Voldermort. Rupanya sebelum 'musnah' Voldermort sempat membelah jiwanya menjadi tujuh.
Sementara Harry sibuk dengan petualangannya merayu Profesor Horace dan mencari jiwa-jiwa Voldermort, di sisi lain musuhnya Draco Malfoy (Tom Felton) juga punya sebuah misi. Malfoy menjalankan misinya itu dibantu Profesor Snape (Alan Rickman).
Pada film ke-6 ini, penonton tidak hanya disajikan adegan-adegan yang membosankan seperti film ke-5 Harry Potter yang minim akan adegan action dan visual efek. Cukup banyak adegan yang membuat penonton seolah-olah terbawa ke dalam dunia sihir Harry Potter.
Tidak itu saja, jalan cerita pada film ini juga berkembang ke kehidupan percintaan Harry dan sahabat-sahabatnya. Konflik-konflik tentang percintaan pun muncul sebagai penyegaran selagi teka-teki masa lalu Voldemort belum terungkap.
Sumber: Angga Firmanza - detikhot
Stop dreaming Start action
Harry Potter memang tiada habisnya ya. Film terakhir dengan judul yang sama dengan bukunya, Harry Potter and the Half-Blood Prince, telah mulai diputar. Namun ternyata besutan terakhir sutradara Hollywood ini lebih bernuansa gelap bila dibandingkan seri-seri sebelumnya.
Tetapi saya yakin jalan ceritanya jauh lebih gelap lagi! Nuansa suram memang cerminan jiwa Voldermort yang mempengaruhi keseluruhan film ini.
Tetap saja banyak pesan moral positif yang dapat diambil dan dijamin akan "menerangi" hati penonton usai menonton film ciamik ini :)
Baca dulu yuk sebelum nonton filmnya!
Review: Harry Potter and the Half-Blood Prince
Tegang, seru namun ada juga kesedihan, itulah yang ditampilkan sutradara David Yates dalam 'Harry Potter and the Half-Blood Prince.' Film ke-6 Harry Potter ini juga terlihat lebih gelap.
Suramnya kisah ke-6 Harry Potter itu sudah diperlihatkan Yates di awal film. Bellatrix Lestrange (Helena Bonham Carter), anak buah Lord Voldemort muncul memporak-porandakkan sebuah jembatan di Inggris. Ia dan teman-temannya juga mendatangi toko tongkat sihir milik Ollivander.
Kekacauan yang dibuat itu tentu menjadi tanda tanya buat Anda yang tidak membaca buku Harry Potter atau mungkin lupa kisah sebelumnya. Tapi jangan khawatir, perlahan tapi pasti, semua misteri akan terkuak dalam film ini.
Dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince, Harry (Daniel Radcliffe) yang sudah lebih dewasa diberi 'tanggungjawab' lebih oleh Dumbledore (Michael Gambon). Kepala sekolah di asrama Hogwarts itu mempersiapkan Harry untuk menghadapi pertarungan dengan Lord Voldermort dan kroni-kroninya. Memang dalam seri ke-6 ini dikisahkan, para penyihir hitam berupaya lagi menguasai dunia sihir.
Berbagai persiapan yang dilakukan Dumbledore untuk Harry tentu tak mudah. Misalnya saja mereka harus mendatangi Profesor Horace Slughorn (Jim Broadbent). Sang profesor diminta mengajar lagi di Hogwarts. Tapi tujuan Dumbledore sebenarnya bukan itu. Ia ingin Harry mendapatkan memori Horace. Memori tersebut bisa mengungkap masa lalu Tom Riddle alias Lord Voldermort.
Dumbledore juga mengajak Harry untuk mencari jiwa Lord Voldermort. Rupanya sebelum 'musnah' Voldermort sempat membelah jiwanya menjadi tujuh.
Sementara Harry sibuk dengan petualangannya merayu Profesor Horace dan mencari jiwa-jiwa Voldermort, di sisi lain musuhnya Draco Malfoy (Tom Felton) juga punya sebuah misi. Malfoy menjalankan misinya itu dibantu Profesor Snape (Alan Rickman).
Pada film ke-6 ini, penonton tidak hanya disajikan adegan-adegan yang membosankan seperti film ke-5 Harry Potter yang minim akan adegan action dan visual efek. Cukup banyak adegan yang membuat penonton seolah-olah terbawa ke dalam dunia sihir Harry Potter.
Tidak itu saja, jalan cerita pada film ini juga berkembang ke kehidupan percintaan Harry dan sahabat-sahabatnya. Konflik-konflik tentang percintaan pun muncul sebagai penyegaran selagi teka-teki masa lalu Voldemort belum terungkap.
Sumber: Angga Firmanza - detikhot
Stop dreaming Start action