Inilah Jaringan MLM Teroris Ala Noordin M Top. Orang yang diyakini sebagai pihak yang paling bertanggung atas serangan teror bom di Indonesia ini memang memiliki kemampuan bagaikan belut - karena sangat licin untuk ditangkap dan berotak encer bila dilihat dari caranya membuat skenario dan mengerahkan orang-orang yang rela mati demi sebuah keyakinan yang keliru.
Jaringan yang dikembangkan bang Noordin sangatlah luas dan terorganisir. Tidak pernah kehabisan stok pelaku bunuh diri dan mungkin aliran dana yang terlibat juga sangat besar, mengingat disinyalir oleh media massa beliau disokong oleh pihak asing.
Bila diasosiasikan, sistem yang diterapkan oleh teroris ini seperti jaringan Multi Level Marketing: terdapat member get member, pelatihan kekuatan motivasi yang intensif, dan kemungkinan para anggota jaringanbaru Noordin M. Top diiming-imingi bayaran yang cukup besar, seperti komisi atau bonus yang diterapkan di sistem piramida pada umumnya.
Noordin M Top Disinyalir Bikin Jaringan Baru
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menengarai gembong teroris yang tengah dicari saat ini yakni Noordin M Top sedang membikin jaringan baru teroris di Indonesia.
Hal ini didasarkan pengamatannya bahwa saat ini Noordin tengah mencari atau merekrut orang-orang baru dan jaringan baru di tengah kegoyahan Jamaah Islamiyah (JI) dunia.
"Kalau saya melihat saat ini Noordin tengah mencari orang dan jaringan baru di tengah kegoyahan JI," papar Hendro, Sabtu (25/7/2009).
Dia menambahkan bahwa sebuah jaringan terorisme akan bisa semakin meluas tatkala diyakini oleh kelompok garis aliran aliran keras. Hendropriyono sendiri menilai aliran keras ini sebagai aliran keras transnasional yang disebut dilakukan penganut Wahabisme.
"Mungkin ada yang tak setuju tapi saya namai sebagai aliran keras transnasional atau Wahabisme," katanya.
Dalam kesempatan itu dia kembali menyatakan keyakinannya bahwa aktor pemboman Hotel JW Marriott di Mega Kuningan, Jumat pekan lalu adalah Noordin M Top.
Perkembangan teroris di sebuah negara termasuk Indonesia, lanjutnya, bagaikan sebuah gurita yang terus berkembang. Sayangnya, sebagian masyarakat ternyata masih bisa menerima seorang teroris di tengah mereka.
"Sebagian masyarakat masih bisa menerima teroris jadi ya akan leluasa mereka," katanya.
Sedangkan mengenai bom di Mega kuningan kemarin Hendro kembali membantah intelijen Indonesia kecolongan. Sebab masalah teroris ujar Hendro bukan semata-mata tanggung jawab intelijen namun juga semua pihak.
"Meski intelijen punya Kirka (perkiraan keadaan) tapi itu juga jadi masalah umum negara-negara. Jadi bukan semata-mata intelijen saja," katanya.
Dari: okezone
Jaringan yang dikembangkan bang Noordin sangatlah luas dan terorganisir. Tidak pernah kehabisan stok pelaku bunuh diri dan mungkin aliran dana yang terlibat juga sangat besar, mengingat disinyalir oleh media massa beliau disokong oleh pihak asing.
Bila diasosiasikan, sistem yang diterapkan oleh teroris ini seperti jaringan Multi Level Marketing: terdapat member get member, pelatihan kekuatan motivasi yang intensif, dan kemungkinan para anggota jaringan
Noordin M Top Disinyalir Bikin Jaringan Baru
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menengarai gembong teroris yang tengah dicari saat ini yakni Noordin M Top sedang membikin jaringan baru teroris di Indonesia.
Hal ini didasarkan pengamatannya bahwa saat ini Noordin tengah mencari atau merekrut orang-orang baru dan jaringan baru di tengah kegoyahan Jamaah Islamiyah (JI) dunia.
"Kalau saya melihat saat ini Noordin tengah mencari orang dan jaringan baru di tengah kegoyahan JI," papar Hendro, Sabtu (25/7/2009).
Dia menambahkan bahwa sebuah jaringan terorisme akan bisa semakin meluas tatkala diyakini oleh kelompok garis aliran aliran keras. Hendropriyono sendiri menilai aliran keras ini sebagai aliran keras transnasional yang disebut dilakukan penganut Wahabisme.
"Mungkin ada yang tak setuju tapi saya namai sebagai aliran keras transnasional atau Wahabisme," katanya.
Dalam kesempatan itu dia kembali menyatakan keyakinannya bahwa aktor pemboman Hotel JW Marriott di Mega Kuningan, Jumat pekan lalu adalah Noordin M Top.
Perkembangan teroris di sebuah negara termasuk Indonesia, lanjutnya, bagaikan sebuah gurita yang terus berkembang. Sayangnya, sebagian masyarakat ternyata masih bisa menerima seorang teroris di tengah mereka.
"Sebagian masyarakat masih bisa menerima teroris jadi ya akan leluasa mereka," katanya.
Sedangkan mengenai bom di Mega kuningan kemarin Hendro kembali membantah intelijen Indonesia kecolongan. Sebab masalah teroris ujar Hendro bukan semata-mata tanggung jawab intelijen namun juga semua pihak.
"Meski intelijen punya Kirka (perkiraan keadaan) tapi itu juga jadi masalah umum negara-negara. Jadi bukan semata-mata intelijen saja," katanya.
Dari: okezone