Beberapa surat kabar hari ini memapang foto sederetan alumnus Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki yang selepas lulus memilih profesi yang tidak awam: menjadi teroris atau eksekutor bom bunuh diri.
Zulkarnaen alis Aris Sunarso yang menyiapkan bom natal 2000 dan bom JW Marriot 2003, Asmar Latin Sani sebagai eksekutor bom JW MArriott 2003, Mohamed Rais yang disebut-sebut sebagai ipar Noordin M Top dan menjadi asisten Asmar di tragedi bom kuningan Indonesia 2003, Toni Togar, Sardona Siliwangi dan beberapa nama lain merupakan hasil didikan Ponpres Ngruki ini.
Direktur Ponpres Al-Mukmin Jawa Tengah Wahyudi bahkan sudah mengakui bahwa sosok yang meledakkan dirinya dalam peristiwa ledakan bom di Ritz_Carlton dan JW Marriott Jakarta 17 Juli lalu merupakan alumni mereka asal Temanggung.
Namun demikian, Pembantu Direktur III Muhammad Sholeh Ibrahim menyatakan tidak benar materi doktrin jihad di ajarkan atau termasuk dalam materi pendidikan Ngruki.
Hal ini juga ditegaskan oleh Abubakar Ba'asyir selaku pendiri. Menurut Baasyir ada tiga alasan atau tujuan utama di balik pengeboman, yaitu ketidaksukaan akan dakwah Islam yang semakin militan sehingga banyak musuh Islam berusaha memfitnah dan menangkapi mubalig muda, ada pihak yang tidak puas baik dari dalam maupun luar negeri atas hasil pemilihan presiden pilpres juli 2009 lalu, dan yang terakhir adalah oknum umat Islam yang berjihad mati-matian dengan cara peledakan bom. Mengenai hal terakhir ini Abu Bakar Ba'asyir tidak begitu yakin karena kok dilakukan pasca pemilu pilpres serta menjelang kedatangan Manchester United (MU) ke Indonesia.
Islam adalah agama yang damai dan tidak ada tertulis di dalam Kitab Suci Al Gur'an yang membenarkan perbuatan teroris. Perbuatan menghilangkan nyawa manusia tanpa alasan bahkan untuk kepentingan pribadi pasti ditentang oleh ajaran agama manapun.
Sumber: disarikan dari beberapa koran nasional, termasuk detik.com
Stop Dreaming Start Action
Zulkarnaen alis Aris Sunarso yang menyiapkan bom natal 2000 dan bom JW Marriot 2003, Asmar Latin Sani sebagai eksekutor bom JW MArriott 2003, Mohamed Rais yang disebut-sebut sebagai ipar Noordin M Top dan menjadi asisten Asmar di tragedi bom kuningan Indonesia 2003, Toni Togar, Sardona Siliwangi dan beberapa nama lain merupakan hasil didikan Ponpres Ngruki ini.
Direktur Ponpres Al-Mukmin Jawa Tengah Wahyudi bahkan sudah mengakui bahwa sosok yang meledakkan dirinya dalam peristiwa ledakan bom di Ritz_Carlton dan JW Marriott Jakarta 17 Juli lalu merupakan alumni mereka asal Temanggung.
Namun demikian, Pembantu Direktur III Muhammad Sholeh Ibrahim menyatakan tidak benar materi doktrin jihad di ajarkan atau termasuk dalam materi pendidikan Ngruki.
Hal ini juga ditegaskan oleh Abubakar Ba'asyir selaku pendiri. Menurut Baasyir ada tiga alasan atau tujuan utama di balik pengeboman, yaitu ketidaksukaan akan dakwah Islam yang semakin militan sehingga banyak musuh Islam berusaha memfitnah dan menangkapi mubalig muda, ada pihak yang tidak puas baik dari dalam maupun luar negeri atas hasil pemilihan presiden pilpres juli 2009 lalu, dan yang terakhir adalah oknum umat Islam yang berjihad mati-matian dengan cara peledakan bom. Mengenai hal terakhir ini Abu Bakar Ba'asyir tidak begitu yakin karena kok dilakukan pasca pemilu pilpres serta menjelang kedatangan Manchester United (MU) ke Indonesia.
Islam adalah agama yang damai dan tidak ada tertulis di dalam Kitab Suci Al Gur'an yang membenarkan perbuatan teroris. Perbuatan menghilangkan nyawa manusia tanpa alasan bahkan untuk kepentingan pribadi pasti ditentang oleh ajaran agama manapun.
Sumber: disarikan dari beberapa koran nasional, termasuk detik.com
Stop Dreaming Start Action