Stop Dreaming Start Action. Hentikan mimpi merupakan pesan yang sangat jelas untuk menghentikan bermimpi dan segera beraksi untuk mewujudkannya.
Stop dreaming bukanlah perintah agar BERHENTI bermimpi. Bukan itu! Jangan pernah berhenti bermimimpi! Start action tidak dapat berdiri sendiri tanpa tanpa diawali dengan creating dreams Anda tidak dapat berhenti bermimpi kalau sama sekali belum pernah bermimpi!
Lalu, apa itu "Berhenti bermimpi dan mulai beraksi"?
Bila diurutkan secara kronologis, Stop Dreaming Start Action adalah sebagai berikut:
1. BERMIMPI. Bayangkan dan resapi apa yang menjadi impian Anda. Apakah boleh bermimpi menjadi orang kaya? Silahkan! Apakah dilarang bermimpi punya rumah mewah? Tidak! Itu hak Anda! Apakah tidak realistis punya keinginan menunaikan ibadah haji atau jalan-jalan ke luar negeri sedangkan saat ini uang seperak pun ga punya? Mimpi tidak harus realistis! Mimpi adalah harapan yang pastinya tidak realistis untuk ukuran sekarang. Tugas kita adalah membuatnya menjadi realistis di masa mendatang atau Action!
2. BERHENTI BERMIMPI atau Stop Dreaming. Mimpi Anda telah begitu kuat tertanam dan saatnya untuk berhenti bermimpi. Silahkan membuat mimpi sebanyak yang Anda mau, tapi ingat! Anda dibatasi oleh waktu dan langkah pada poin berikutnya.
3. MULAI BERAKSI atau Start Action. Jujur saja, paling enak mengucapkan atau menuliskan keinginan atau cita-cita. Namun paling berat untuk melaksanakannya! Terkadang niat sudah bulat tapi saat hendak melaksanakannya timbul rasa malas. Memang paling susah ya, ini Pak Joko Susilo pernah bilang lho, menghilangkan penyakit suka menunda pekerjaan.
Ternyata stop dreaming start action bukanlah slogan yang mudah untuk dilaksanakan ya. Apakah Anda berpikir bermimpi adalah pekerjaan yang mudah? Tidak! Sebagian besar orang hidup di dunia berusaha melupakan atau bahkan menghapuskan mimpi! Atau mungkin malah takut bermimpi! Takut dibilang aneh, sok berharap, ga realistis, dll. Padahal, mimpi adanya di masa depan. Mereka yang bermimpi adalah mereka yang siap hidup di masa depan. Mereka punya visi dan punya sejuta harapan. Mereka hidup!
Start action membutuhkan tekad yang sangat kuat. Terkadang dibutuhkan suatu momentum yang sangat tepat untuk membuat Anda bergerak. Bergerak untuk maju! Maju untuk mewujudkan The Biggest Dream In Your Life!
Stop Dreaming Start Action bukanlah suatu hal yang mudah. Tapi Yakinlah... Anda Pasti Bisa!
Prolog Stop Dreaming Start Action
Pernahkah Anda merasakan nikmatnya sebuah impian (dreaming) yang menjadi kenyataan? Rasanya dada ini seakan-akan ingin meledak! Tiada henti bersyukur, terucap secara lisan maupun di dalam lubuk hati yang paling dalam. Tindakan atau action yang kita laksanakan untuk mewujudkan impian tersebut akhirnya menunjukkan hasilnya.
Saat pertama kali menjejakkan kaki di Jakarta, di dalam kamar kost ukuran 2x2 meter, saya tuliskan 10 impian (dream) yang ingin saya raih dalam sebuah buku tulis. Impian terbesar yang saya letakkan di nomer urut satu adalah ingin menunaikan ibadah haji, baru kemudian saya tuliskan impian lainnya secara acak tanpa pertimbangan apa pun. Yang penting harus ada sepuluh. Sangat simple.
Namun baru saya sadari kemudian bahwa ternyata impian-impian tersebut tercapai sesuai dengan urutan yang saya buat! Sangat mengherankan sekali!
Apa yang sebenarnya yang telah terjadi?
Ternyata urutan impian tersebut tanpa disadari memberikan suatu stimulus yang berbeda, sehingga pada saat saya memutuskan untuk mewujudkannya saya cenderung mendahulukan atau memprioritaskan impian yang ditulis paling atas. Setelah tercapai, secara otomatis prioritas berpindah ke posisi selanjutnya. Demikian seterusnya.
Satu hal yang lupa saya sampaikan bahwa pada saat menuliskan impian-impian tersebut saya juga mencantumkan WAKTU pencapaiannya. Saya tuliskan bahwa impian ini harus tercapat pada usia sekian, impian yang itu pada usia sekian, dan seterusnya untuk impian-impian yang lain.
Buku tersebut sempat saya tunjukkan ke salah seorang teman kos, dan Anda tahu tanggapannya?
Mimpi kamu ya! Mana mungkin impian A kamu capai sebelum usia segitu! Apalagi impian B...jangan-jangan ga pernah kesampaian! Wong sekarang kerja aja belum udah bermimpi (dreaming). Bukan apa-apa ya, semuanya terlalu muluk! Realistis aja!
Alhamdulillah saya tidak pernah bermimpi (stop dreaming). Dan yang paling penting adalah saya selalu memulai untuk mengambil langkah agar impian tersebut terwujud!
Sekedar berbagi, 9 dari 10 impian saya telah terwujud! Dan sekarang saya telah membuat impian-impian baru dan berjuang untuk mewujudkannya. Adanya mimpi membuat saya memiliki tujuan hidup. Thanks to Pak Joko Susilo atas artikelnya yang sangat menggugah hati. Dan hidup menjadi lebih terarah.
Apakah Anda punya Buku Impian yang sama? It is Possible If You Believe It! Trust Me!
Stop Dreaming Start Action
Stop dreaming bukanlah perintah agar BERHENTI bermimpi. Bukan itu! Jangan pernah berhenti bermimimpi! Start action tidak dapat berdiri sendiri tanpa tanpa diawali dengan creating dreams Anda tidak dapat berhenti bermimpi kalau sama sekali belum pernah bermimpi!
Lalu, apa itu "Berhenti bermimpi dan mulai beraksi"?
Bila diurutkan secara kronologis, Stop Dreaming Start Action adalah sebagai berikut:
1. BERMIMPI. Bayangkan dan resapi apa yang menjadi impian Anda. Apakah boleh bermimpi menjadi orang kaya? Silahkan! Apakah dilarang bermimpi punya rumah mewah? Tidak! Itu hak Anda! Apakah tidak realistis punya keinginan menunaikan ibadah haji atau jalan-jalan ke luar negeri sedangkan saat ini uang seperak pun ga punya? Mimpi tidak harus realistis! Mimpi adalah harapan yang pastinya tidak realistis untuk ukuran sekarang. Tugas kita adalah membuatnya menjadi realistis di masa mendatang atau Action!
2. BERHENTI BERMIMPI atau Stop Dreaming. Mimpi Anda telah begitu kuat tertanam dan saatnya untuk berhenti bermimpi. Silahkan membuat mimpi sebanyak yang Anda mau, tapi ingat! Anda dibatasi oleh waktu dan langkah pada poin berikutnya.
3. MULAI BERAKSI atau Start Action. Jujur saja, paling enak mengucapkan atau menuliskan keinginan atau cita-cita. Namun paling berat untuk melaksanakannya! Terkadang niat sudah bulat tapi saat hendak melaksanakannya timbul rasa malas. Memang paling susah ya, ini Pak Joko Susilo pernah bilang lho, menghilangkan penyakit suka menunda pekerjaan.
Ternyata stop dreaming start action bukanlah slogan yang mudah untuk dilaksanakan ya. Apakah Anda berpikir bermimpi adalah pekerjaan yang mudah? Tidak! Sebagian besar orang hidup di dunia berusaha melupakan atau bahkan menghapuskan mimpi! Atau mungkin malah takut bermimpi! Takut dibilang aneh, sok berharap, ga realistis, dll. Padahal, mimpi adanya di masa depan. Mereka yang bermimpi adalah mereka yang siap hidup di masa depan. Mereka punya visi dan punya sejuta harapan. Mereka hidup!
Start action membutuhkan tekad yang sangat kuat. Terkadang dibutuhkan suatu momentum yang sangat tepat untuk membuat Anda bergerak. Bergerak untuk maju! Maju untuk mewujudkan The Biggest Dream In Your Life!
Stop Dreaming Start Action bukanlah suatu hal yang mudah. Tapi Yakinlah... Anda Pasti Bisa!
Prolog Stop Dreaming Start Action
Pernahkah Anda merasakan nikmatnya sebuah impian (dreaming) yang menjadi kenyataan? Rasanya dada ini seakan-akan ingin meledak! Tiada henti bersyukur, terucap secara lisan maupun di dalam lubuk hati yang paling dalam. Tindakan atau action yang kita laksanakan untuk mewujudkan impian tersebut akhirnya menunjukkan hasilnya.
Saat pertama kali menjejakkan kaki di Jakarta, di dalam kamar kost ukuran 2x2 meter, saya tuliskan 10 impian (dream) yang ingin saya raih dalam sebuah buku tulis. Impian terbesar yang saya letakkan di nomer urut satu adalah ingin menunaikan ibadah haji, baru kemudian saya tuliskan impian lainnya secara acak tanpa pertimbangan apa pun. Yang penting harus ada sepuluh. Sangat simple.
Namun baru saya sadari kemudian bahwa ternyata impian-impian tersebut tercapai sesuai dengan urutan yang saya buat! Sangat mengherankan sekali!
Apa yang sebenarnya yang telah terjadi?
Ternyata urutan impian tersebut tanpa disadari memberikan suatu stimulus yang berbeda, sehingga pada saat saya memutuskan untuk mewujudkannya saya cenderung mendahulukan atau memprioritaskan impian yang ditulis paling atas. Setelah tercapai, secara otomatis prioritas berpindah ke posisi selanjutnya. Demikian seterusnya.
Satu hal yang lupa saya sampaikan bahwa pada saat menuliskan impian-impian tersebut saya juga mencantumkan WAKTU pencapaiannya. Saya tuliskan bahwa impian ini harus tercapat pada usia sekian, impian yang itu pada usia sekian, dan seterusnya untuk impian-impian yang lain.
Buku tersebut sempat saya tunjukkan ke salah seorang teman kos, dan Anda tahu tanggapannya?
Mimpi kamu ya! Mana mungkin impian A kamu capai sebelum usia segitu! Apalagi impian B...jangan-jangan ga pernah kesampaian! Wong sekarang kerja aja belum udah bermimpi (dreaming). Bukan apa-apa ya, semuanya terlalu muluk! Realistis aja!
Alhamdulillah saya tidak pernah bermimpi (stop dreaming). Dan yang paling penting adalah saya selalu memulai untuk mengambil langkah agar impian tersebut terwujud!
Sekedar berbagi, 9 dari 10 impian saya telah terwujud! Dan sekarang saya telah membuat impian-impian baru dan berjuang untuk mewujudkannya. Adanya mimpi membuat saya memiliki tujuan hidup. Thanks to Pak Joko Susilo atas artikelnya yang sangat menggugah hati. Dan hidup menjadi lebih terarah.
Apakah Anda punya Buku Impian yang sama? It is Possible If You Believe It! Trust Me!
Stop Dreaming Start Action