Dahsyat! Jumlah aliran dana TKI sebulan mencapai puluhan milyar rupiah selama bulan suci Ramadhan!
Besarnya jumlah transfer antar negara itu merupakan hasil jerih payah tenaga kerja yang berasal dari negara Timur Tengah dan Kawasan Asia. Yang cukup mencengangkan adalah total bank transfer yang masuk ke daerah Indramayu mencapai Rp 720 miliar dalam setahun!
Berikut ini berita selengkapnya tentang arus dana bank penghasilan TKI yang masuk ke Indramayu Indonesia yang mencapai 60M sebulan.
Kiriman Uang TKI Indramayu Selama Ramadhan Rp 60 Miliar
Kiriman uang dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu selama Ramadhan, mencapai puluhan miliar. Karenanya, keluarga TKI diminta untuk memanfaatkan uang kiriman tersebut untuk kegiatan produktif.
Supervisor Pemasaran Kantor Pos Indramayu, Aris Ristiadi, menjelaskan, sejak awal Ramadhan, kiriman uang dari para TKI mencapai Rp 2 miliar per hari. Bahkan, jumlah kiriman tersebut terus meningkat saat akhir Ramadhan. ‘’Jika ditotal, jumlah kiriman uang dari TKI selama Ramadhan mencapai lebih dari Rp 60 miliar,’’ ujar Aris.
Menurut Aris, kiriman uang tersebut sebagian besar beasal dari Negara-negara di Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Selain itu, banyak pula yang berasal dari Negara Asia lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Taiwan. ‘’Kiriman uang dari para TKI asal Kabupaten Indramayu merupakan yang terbesar dibandingkan daerah lainnya di Indonesia,’’ tandas Aris.
Hal senada diungkapkan Kasubdin Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu, Iwan Hermawan. Dia mnejelaskan, jika dihitung secara keseluruhan, jumlah kiriman uang yang dikirimkan para TKI asal Kabupaten Indramayu mencapai sekitar Rp 720 miliar per tahun.
Iwan mengharapkan, kiriman uang dari para TKI itu dapat dimanfaatkan oleh keluarga masing-masing untuk kegiatan produktif yang bersifat ekonomi. Dengan demikian, kerja keras para TKI di luar negeri tidak menjadi sia-sia. ‘’Jangan sampai uang kiriman itu habis hanya untuk kegiatan yang bersifat konsumtif,’’ tegas Iwan.(http://www.republika.co.id/)
Besarnya jumlah transfer antar negara itu merupakan hasil jerih payah tenaga kerja yang berasal dari negara Timur Tengah dan Kawasan Asia. Yang cukup mencengangkan adalah total bank transfer yang masuk ke daerah Indramayu mencapai Rp 720 miliar dalam setahun!
Berikut ini berita selengkapnya tentang arus dana bank penghasilan TKI yang masuk ke Indramayu Indonesia yang mencapai 60M sebulan.
Kiriman Uang TKI Indramayu Selama Ramadhan Rp 60 Miliar
Kiriman uang dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu selama Ramadhan, mencapai puluhan miliar. Karenanya, keluarga TKI diminta untuk memanfaatkan uang kiriman tersebut untuk kegiatan produktif.
Supervisor Pemasaran Kantor Pos Indramayu, Aris Ristiadi, menjelaskan, sejak awal Ramadhan, kiriman uang dari para TKI mencapai Rp 2 miliar per hari. Bahkan, jumlah kiriman tersebut terus meningkat saat akhir Ramadhan. ‘’Jika ditotal, jumlah kiriman uang dari TKI selama Ramadhan mencapai lebih dari Rp 60 miliar,’’ ujar Aris.
Menurut Aris, kiriman uang tersebut sebagian besar beasal dari Negara-negara di Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Selain itu, banyak pula yang berasal dari Negara Asia lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Taiwan. ‘’Kiriman uang dari para TKI asal Kabupaten Indramayu merupakan yang terbesar dibandingkan daerah lainnya di Indonesia,’’ tandas Aris.
Hal senada diungkapkan Kasubdin Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu, Iwan Hermawan. Dia mnejelaskan, jika dihitung secara keseluruhan, jumlah kiriman uang yang dikirimkan para TKI asal Kabupaten Indramayu mencapai sekitar Rp 720 miliar per tahun.
Iwan mengharapkan, kiriman uang dari para TKI itu dapat dimanfaatkan oleh keluarga masing-masing untuk kegiatan produktif yang bersifat ekonomi. Dengan demikian, kerja keras para TKI di luar negeri tidak menjadi sia-sia. ‘’Jangan sampai uang kiriman itu habis hanya untuk kegiatan yang bersifat konsumtif,’’ tegas Iwan.(http://www.republika.co.id/)