Hebat! Seorang dukun dikabarkan membantu polisi menangkap pelaku penculikan anak balita!
Walapun tidak satu profesi, dukun dan paranormal seperti Mama Laurent yang meramalkan kiamat di tahun 2012 atau Ki Gendeng Pamungkas dipercaya memiliki kekuatan ghaib ynng dapat melihat sesuatu yang tidak kasat mata. Namun khusus untuk dukun, biasanya kita cenderung berkonotasi negatif dan menganggap pekerjaannya lebih kearah merusak dan tidak disukai oleh masyarakat secara umum.
Coba saja baca sederet profesi dukun berikut ini dan apa yang tergambar di benak Anda: dukun beranak, dukun santet, dukun teluh, dukun gadungan, dukun palsu dan dukun internet. Ga ada yang positif kan :)
Saya jamin artikel berikut ini akan mendobrak paradigma di masyarakat bahwa dukun adalah pekerjaan yang jahat dan berbahaya. Baca selengkapnya aksi dukun beranak yang telah berhasil membantu aparat polisi menangkap penculik anak balita. Walaupun tidak menggunakan kekuatan supernatural lho!
Penculik Bayi Ditangkap Berkat Dukun Beranak
Okezone. Hanya tiga hari setelah menerima laporan penculikan bayi, Polres Depok langsung menangkap sang penculik bernama Ratna alias Yuliani.
Ratna sempat ingin bekerja sama dengan seorang dukun beranak bernama Memeh dengan tujuan memalsukan identitas. Kepada Memeh, Ratna mengaku bayi itu hasil adopsi, namun dia meminta agar Memeh mau mengakui bayi itu lahir di tempat praktiknya.
Menantu Memeh, Nana (31), sempat menanyakan surat adopsi. Namun Ratna tidak dapat menunjukannya dan menajwab surat itu baru akan ada beberapa hari lagi.
Kecurigaan Nana semakin menjadi setelah dia menyaksikan tayangan di televisi bahwa ada bayi hilang di Depok. Saat menyaksikan pertama kali, bayi bernama Muhammad Haikal Ramadhan itu memilki kesamaan ciri pakaian yaitu mengenakan baju kodok.
Nana pun kemudian berinisiatif untuk mencari tahu alamat ibu Haikal, Siti Latifa. Ia sempat menanyakan kepada orang-orang di Stasiun Depok, hingga akhirnya mendatangi Polres. Dari Polres dia mendapat alamat Latifa. Setelah itu adik Latifa, Ulfa, bersama jajaran Polres Depok mengintai kediaman Ratna di Jalan Wijaya Kusuma 5 Nomor 222, Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas.
Usaha Ratna untuk meyakinkan bayi itu miliknya gagal. Ia pun digelandang ke Polres Depok
Walapun tidak satu profesi, dukun dan paranormal seperti Mama Laurent yang meramalkan kiamat di tahun 2012 atau Ki Gendeng Pamungkas dipercaya memiliki kekuatan ghaib ynng dapat melihat sesuatu yang tidak kasat mata. Namun khusus untuk dukun, biasanya kita cenderung berkonotasi negatif dan menganggap pekerjaannya lebih kearah merusak dan tidak disukai oleh masyarakat secara umum.
Coba saja baca sederet profesi dukun berikut ini dan apa yang tergambar di benak Anda: dukun beranak, dukun santet, dukun teluh, dukun gadungan, dukun palsu dan dukun internet. Ga ada yang positif kan :)
Saya jamin artikel berikut ini akan mendobrak paradigma di masyarakat bahwa dukun adalah pekerjaan yang jahat dan berbahaya. Baca selengkapnya aksi dukun beranak yang telah berhasil membantu aparat polisi menangkap penculik anak balita. Walaupun tidak menggunakan kekuatan supernatural lho!
Penculik Bayi Ditangkap Berkat Dukun Beranak
Okezone. Hanya tiga hari setelah menerima laporan penculikan bayi, Polres Depok langsung menangkap sang penculik bernama Ratna alias Yuliani.
Ratna sempat ingin bekerja sama dengan seorang dukun beranak bernama Memeh dengan tujuan memalsukan identitas. Kepada Memeh, Ratna mengaku bayi itu hasil adopsi, namun dia meminta agar Memeh mau mengakui bayi itu lahir di tempat praktiknya.
Menantu Memeh, Nana (31), sempat menanyakan surat adopsi. Namun Ratna tidak dapat menunjukannya dan menajwab surat itu baru akan ada beberapa hari lagi.
Kecurigaan Nana semakin menjadi setelah dia menyaksikan tayangan di televisi bahwa ada bayi hilang di Depok. Saat menyaksikan pertama kali, bayi bernama Muhammad Haikal Ramadhan itu memilki kesamaan ciri pakaian yaitu mengenakan baju kodok.
Nana pun kemudian berinisiatif untuk mencari tahu alamat ibu Haikal, Siti Latifa. Ia sempat menanyakan kepada orang-orang di Stasiun Depok, hingga akhirnya mendatangi Polres. Dari Polres dia mendapat alamat Latifa. Setelah itu adik Latifa, Ulfa, bersama jajaran Polres Depok mengintai kediaman Ratna di Jalan Wijaya Kusuma 5 Nomor 222, Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas.
Usaha Ratna untuk meyakinkan bayi itu miliknya gagal. Ia pun digelandang ke Polres Depok