Ternyata gigi dapat digunakan sebagai pengganti mata dalam melihat! Kemajuan di bidang teknologi dan medis memang begitu pesat ya sehingga memberikan harapan bagi mereka penderita tuna netra untuk dapat melihat indahnya sinar mentari pagi. Sebelumnya saya juga pernah posting mengenai tips melihat dengan hidung ala batman kasarung.
Tuhan memang telah menciptakan setiap organ tubuh manusia sebagai satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Dan yang sangat luar biasa adalah ternyata fungsi tubuh satu dengan yang lainnya bisa saling menggantikan. Walaupun tidak mungkin sesempurna fungsi organ aslinya. Bersyukurlah bagi mereka yang terlahir dalam keadaan "sempurna" ya.
Mudah-mudahan ini merupakan langkah awal bagi perkembangan teknologi yang mendukung dunia medis ke arah inovasi mutakhir sehingga kekurangan anggota badan yang menjadi hambatan manusia dalam beraktivitas dapat dieliminasi seminimum mungkin. Doa dipanjatkan di di lubuk hati yang paling dalam.
Dengan Gigi Orang Buta Bisa Melihat Lagi
Seorang dokter di Amerika menanamkan gigi yang diberi lensa pada mata seorang wanita buta. Ini adalah pertama kalinya gigi ditanamkan pada mata orang buta di Amerika.
Sembilan tahun menderita kebutaan, Sharron Thornton hampir saja bunuh diri karena depresi. Namun keinginannya untuk bunuh diri hilang ketika ia mengetahui bahwa ia bisa melihat lagi melalui gigi yang ditanamkan dokter di matanya.
Para peneliti dari University of Miami Bascom Palmer Eye Institute menawarkan sebuah teknik baru untuk mereka yang tidak bisa melihat. Teknik yang disebut dengan canine atau cuspid dilakukan dengan cara menanamkan (implantasi) gigi sebagai dasar untuk menaruh lensa mata di atasnya.
"Dua minggu setelah operasi, ketajaman penglihatannya terlihat normal kembali," ujar Dr. Victor Perez, profesor ophthalmology dan spesialis kornea seperti dikutip dari CNN, Jumat (18/9/2009).
Thornton adalah manajer sebuah restoran dan ibu dari tiga orang anak di Smithdale, Mississippi. Ia kehilangan penglihatannya pada tahun 2000 setelah terkena sindrom Stevens-Johnson yang diakibatkan obat-obatan yang sering ia minum.
Sindrom Stevens-Johnson adalah sindrom yang sangat jarang terjadi. Penderita biasanya mengalami gejala yaitu kulit merah dan keungu-unguan, kulit bagian atas mati dan berguguran. Jika gejalanya sudah sangat parah bisa kehilangan rambut, kuku dan seluruh kulitnya. Sindrom ini juga menyerang bagian kornea mata.
Gejala itu merupakan reaksi antara membran kulit dan selaput lendir dengan obat-obatan atau infeksi. Namun kebutaan yang dialami Thornton ternyata bisa diatasi oleh para ahli operasi di Amerika tanpa menunggu adanya donor mata.
"Teknik operasi yang disebut Modified Osteo-Odonto Keratoprosthesis (MOOKP) terbukti efektif untuk orangbuta yang korneanya rusak," ujar Perez.
Prosedur pertamanya yaitu gigi yang sehat diambil dari pasien, lalu gigi dipahat dan disesuaikan ukurannya dengan ukuran mata, kemudian ditanam pada daging yang ada di mata. Gigi digunakan para ahli karena struktur dan komposisinya yang kuat dan tidak mudah rusak.
Kini Thornton bisa melihat lagi meskipun matanya terasa tidak enak dipandang, namun ia tidak peduli. "Bisa melihat lagi saja sudah membuat saya merasa sangat bersyukur," ujar Thornton.
Sebelumnya peneliti di Spanyol juga mengembangkan sebuah instrumen yang bisa membuat orang buta melihat melalui lidah. Alat yang disebut Brain Port itu diletakkan dalam lidah orang buta, dan bekerja melalui sensasi atau rangsangan dari luar.
Alat yang berukuran lebih kecil dari materai atau perangko itu tersambung dengan kamera video digital. Melalui kamera itu, gambaran visual akan muncul dan dikonversi menjadi stimulasi tertentu pada lidah yang akan terasa seperti suatu getaran. (detik.com)
Tuhan memang telah menciptakan setiap organ tubuh manusia sebagai satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Dan yang sangat luar biasa adalah ternyata fungsi tubuh satu dengan yang lainnya bisa saling menggantikan. Walaupun tidak mungkin sesempurna fungsi organ aslinya. Bersyukurlah bagi mereka yang terlahir dalam keadaan "sempurna" ya.
Mudah-mudahan ini merupakan langkah awal bagi perkembangan teknologi yang mendukung dunia medis ke arah inovasi mutakhir sehingga kekurangan anggota badan yang menjadi hambatan manusia dalam beraktivitas dapat dieliminasi seminimum mungkin. Doa dipanjatkan di di lubuk hati yang paling dalam.
Dengan Gigi Orang Buta Bisa Melihat Lagi
Seorang dokter di Amerika menanamkan gigi yang diberi lensa pada mata seorang wanita buta. Ini adalah pertama kalinya gigi ditanamkan pada mata orang buta di Amerika.
Sembilan tahun menderita kebutaan, Sharron Thornton hampir saja bunuh diri karena depresi. Namun keinginannya untuk bunuh diri hilang ketika ia mengetahui bahwa ia bisa melihat lagi melalui gigi yang ditanamkan dokter di matanya.
Para peneliti dari University of Miami Bascom Palmer Eye Institute menawarkan sebuah teknik baru untuk mereka yang tidak bisa melihat. Teknik yang disebut dengan canine atau cuspid dilakukan dengan cara menanamkan (implantasi) gigi sebagai dasar untuk menaruh lensa mata di atasnya.
"Dua minggu setelah operasi, ketajaman penglihatannya terlihat normal kembali," ujar Dr. Victor Perez, profesor ophthalmology dan spesialis kornea seperti dikutip dari CNN, Jumat (18/9/2009).
Thornton adalah manajer sebuah restoran dan ibu dari tiga orang anak di Smithdale, Mississippi. Ia kehilangan penglihatannya pada tahun 2000 setelah terkena sindrom Stevens-Johnson yang diakibatkan obat-obatan yang sering ia minum.
Sindrom Stevens-Johnson adalah sindrom yang sangat jarang terjadi. Penderita biasanya mengalami gejala yaitu kulit merah dan keungu-unguan, kulit bagian atas mati dan berguguran. Jika gejalanya sudah sangat parah bisa kehilangan rambut, kuku dan seluruh kulitnya. Sindrom ini juga menyerang bagian kornea mata.
Gejala itu merupakan reaksi antara membran kulit dan selaput lendir dengan obat-obatan atau infeksi. Namun kebutaan yang dialami Thornton ternyata bisa diatasi oleh para ahli operasi di Amerika tanpa menunggu adanya donor mata.
"Teknik operasi yang disebut Modified Osteo-Odonto Keratoprosthesis (MOOKP) terbukti efektif untuk orangbuta yang korneanya rusak," ujar Perez.
Prosedur pertamanya yaitu gigi yang sehat diambil dari pasien, lalu gigi dipahat dan disesuaikan ukurannya dengan ukuran mata, kemudian ditanam pada daging yang ada di mata. Gigi digunakan para ahli karena struktur dan komposisinya yang kuat dan tidak mudah rusak.
Kini Thornton bisa melihat lagi meskipun matanya terasa tidak enak dipandang, namun ia tidak peduli. "Bisa melihat lagi saja sudah membuat saya merasa sangat bersyukur," ujar Thornton.
Sebelumnya peneliti di Spanyol juga mengembangkan sebuah instrumen yang bisa membuat orang buta melihat melalui lidah. Alat yang disebut Brain Port itu diletakkan dalam lidah orang buta, dan bekerja melalui sensasi atau rangsangan dari luar.
Alat yang berukuran lebih kecil dari materai atau perangko itu tersambung dengan kamera video digital. Melalui kamera itu, gambaran visual akan muncul dan dikonversi menjadi stimulasi tertentu pada lidah yang akan terasa seperti suatu getaran. (detik.com)