Berdasarkan hasil tes DNA terakhir 19 Sep 2009 Noordin M Top dipastikan tewas karena cocok dengan DNA anaknya yang di Cilacap dan Malaysia.
Walaupun demikian, sesuai dengan himbauan aparat kepolisian sebaiknya masyarakat tetap waspada karena kaderisasi jaringan teroris sudah begitu kuat dan terorganisasi. Pendekatannya pun sangat halus dan tidak secara frontal. Yang cukup mengejutkan adalah sasaran yang hendak dijadikan calon pengantin tidak lagi remaja tetapi anak-anak usia belasan tahun. Penanaman doktrin teroris berbalut jihad haruslah diwaspadai sejak dini agar tidak terjadi pembenaran tindakan dengan memakai kedok agama.
Cerita tentang Nurdin Top atau DR Azhari mungkin berakhir mulai hari ini namun jaringan MLM teroris yang berkembang sangat pesat pasti akan melahirkan pelaku peledak bom yang baru dan masih fresh. Yang ditakutkan adalah mereka semakin melek teknologi dan tidak lagi bergerak di bawah tanah tapi semakin berani muncul ke permukaan sehingga justru sulit dideteksi. Ingatlah: "tempat yang paling aman adalah di sarang musuhmu".
Jangan sampai info atau berita terkini hasil DNA Nordin M Top yang sesuai dengan DNA anak-anaknya di Indonesia dan Malaysia ini adalah merupakan awal dari era baru terorisme dunia dan Indonesia khususnya. Mudah-mudahan ini adalah yang terakhir.
Baca selengkapnya.
Jenazah Noordin Cocok dengan DNA Anaknya di Malaysia dan Cilacap
Jenazah Noordin M Top yang tewas dalam penggerebekan di Solo, dipastikan cocok dengan anak-anaknya. Kepolisian telah lebih dulu mengambil sampel DNA anak Noordin sejak Juli 2009 lalu.
"Pada minggu ke 3-4 juli 2009, tim kami menelusuri dan ambil data sampel DNA dari Cilacap yang kita ambil sampelnya dari istri dan kedua anaknya yaitu anak perempuan 3 tahun dan laki-laki 1 tahun," ujar tim Disaster Victim Identification (DVI), Brigjen Eddy Saparwoko.
Hal tersebut dikatakan Eddy dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (19/9/2009).
Setelah itu, pada awal Agustus tim DVI kembali mengirim tim nya ke Malaysia untuk mengambil sampel DNA dari istri dan anak Noordin yang berusia 12 tahun.
"Dari 2 data tersebut, dari Cilacap dan Malaysia, kita analisis DNA-nya. Ternyata betul, anak yang di Malaysia dan yang Cilacap punya ayah biologis yang sama. Artinya, ketiga anak tersebut adalah anak dari 1 orang," jelas Eddy.
DNA anak-anak Noordin kemudian dicocokkan dengan jenazah nomor 2 yang saat itu diduga sebagai jenazah Noordin. Hasilnya, 100 persen dipastikan jenazah tersebut adalah Noordin M Top. (detik.com)
Walaupun demikian, sesuai dengan himbauan aparat kepolisian sebaiknya masyarakat tetap waspada karena kaderisasi jaringan teroris sudah begitu kuat dan terorganisasi. Pendekatannya pun sangat halus dan tidak secara frontal. Yang cukup mengejutkan adalah sasaran yang hendak dijadikan calon pengantin tidak lagi remaja tetapi anak-anak usia belasan tahun. Penanaman doktrin teroris berbalut jihad haruslah diwaspadai sejak dini agar tidak terjadi pembenaran tindakan dengan memakai kedok agama.
Cerita tentang Nurdin Top atau DR Azhari mungkin berakhir mulai hari ini namun jaringan MLM teroris yang berkembang sangat pesat pasti akan melahirkan pelaku peledak bom yang baru dan masih fresh. Yang ditakutkan adalah mereka semakin melek teknologi dan tidak lagi bergerak di bawah tanah tapi semakin berani muncul ke permukaan sehingga justru sulit dideteksi. Ingatlah: "tempat yang paling aman adalah di sarang musuhmu".
Jangan sampai info atau berita terkini hasil DNA Nordin M Top yang sesuai dengan DNA anak-anaknya di Indonesia dan Malaysia ini adalah merupakan awal dari era baru terorisme dunia dan Indonesia khususnya. Mudah-mudahan ini adalah yang terakhir.
Baca selengkapnya.
Jenazah Noordin Cocok dengan DNA Anaknya di Malaysia dan Cilacap
Jenazah Noordin M Top yang tewas dalam penggerebekan di Solo, dipastikan cocok dengan anak-anaknya. Kepolisian telah lebih dulu mengambil sampel DNA anak Noordin sejak Juli 2009 lalu.
"Pada minggu ke 3-4 juli 2009, tim kami menelusuri dan ambil data sampel DNA dari Cilacap yang kita ambil sampelnya dari istri dan kedua anaknya yaitu anak perempuan 3 tahun dan laki-laki 1 tahun," ujar tim Disaster Victim Identification (DVI), Brigjen Eddy Saparwoko.
Hal tersebut dikatakan Eddy dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (19/9/2009).
Setelah itu, pada awal Agustus tim DVI kembali mengirim tim nya ke Malaysia untuk mengambil sampel DNA dari istri dan anak Noordin yang berusia 12 tahun.
"Dari 2 data tersebut, dari Cilacap dan Malaysia, kita analisis DNA-nya. Ternyata betul, anak yang di Malaysia dan yang Cilacap punya ayah biologis yang sama. Artinya, ketiga anak tersebut adalah anak dari 1 orang," jelas Eddy.
DNA anak-anak Noordin kemudian dicocokkan dengan jenazah nomor 2 yang saat itu diduga sebagai jenazah Noordin. Hasilnya, 100 persen dipastikan jenazah tersebut adalah Noordin M Top. (detik.com)