Inilah klarifikasi rusaknya dubur Noordin M Top yang diberitakan karena disodomi!
Hal ini untuk meluruskan dugaan bahwa bagian sensitif Nurdin tersebut akibat perlakuan sodomi yang sebenarnya tidak patut untuk dinyatakan sebelum diperoleh penjelasan resmi dari penyidik kepolisian dan ahli forensik kriminologi.
Penjelasan oleh Kepala RSCM perihal kerusakan dubur Nordin M Top bukanlah disodomi atau disengaja berikut ini semoga dapat memperjelas isu terbaru seputar tewasnya gembong teroris ini. Walaupun banyak pihak masih meragukan kematian Nurdin dan yakin Noordin masih hidup Top belum tewas di Solo Jateng.
Kerusakan Dubur Noordin M Top Disengaja?
Ahli forensik Universitas Indonesia Dr Mu'nim Idris, Rabu (30/9), mengatakan, dubur gembong teroris Noordin M Top mengalami kerusakan. Masyarakat pun bertanya-tanya mengenai penyebab rusaknya salah satu organ tubuh pentolan Al Jamaah Al Islamiyah tersebut.
Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala, yang bersama Dr Mu'nim, sempat melihat mayat Noordin di RS Polri, mengatakan, penyebab rusak tersebut akibat masuknya benda tumpul. Disengajakah?
"Ada dugaan unsur kesengajaan. Kecil kemungkinan rusaknya karena penyakit atau bawaan lahir," ujar Adrianus ketika dihubungi Kompas.com, Rabu kemarin. Namun, Adrianus mengatakan, rusaknya organ pembuangan tersebut masih sebatas dugaan. Akademisi tersebut memaparkan, baik dirinya maupun Dr Mu'nim tidak dapat melihat rusaknya organ tersebut dengan jelas. Pasalnya, mayat suami Siti Rahmah, Munfiatun, dan Arina Rahmah, telah membeku.
Dr Mu'nim dikenal sebagai salah satu ahli forensik yang kerap bekerja sama dengan kepolisian. Saat ini, selain mengajar di Fakultas Kedokteran UI, dr Mu'nim juga kepala Forensik RSCM. Adrianus adalah salah satu ahli kriminologi kenamaan di Indonesia. Analisanya kerap dikutip media massa. Saat ini Adrianus mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI. (kompas)
Hal ini untuk meluruskan dugaan bahwa bagian sensitif Nurdin tersebut akibat perlakuan sodomi yang sebenarnya tidak patut untuk dinyatakan sebelum diperoleh penjelasan resmi dari penyidik kepolisian dan ahli forensik kriminologi.
Penjelasan oleh Kepala RSCM perihal kerusakan dubur Nordin M Top bukanlah disodomi atau disengaja berikut ini semoga dapat memperjelas isu terbaru seputar tewasnya gembong teroris ini. Walaupun banyak pihak masih meragukan kematian Nurdin dan yakin Noordin masih hidup Top belum tewas di Solo Jateng.
Kerusakan Dubur Noordin M Top Disengaja?
Ahli forensik Universitas Indonesia Dr Mu'nim Idris, Rabu (30/9), mengatakan, dubur gembong teroris Noordin M Top mengalami kerusakan. Masyarakat pun bertanya-tanya mengenai penyebab rusaknya salah satu organ tubuh pentolan Al Jamaah Al Islamiyah tersebut.
Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala, yang bersama Dr Mu'nim, sempat melihat mayat Noordin di RS Polri, mengatakan, penyebab rusak tersebut akibat masuknya benda tumpul. Disengajakah?
"Ada dugaan unsur kesengajaan. Kecil kemungkinan rusaknya karena penyakit atau bawaan lahir," ujar Adrianus ketika dihubungi Kompas.com, Rabu kemarin. Namun, Adrianus mengatakan, rusaknya organ pembuangan tersebut masih sebatas dugaan. Akademisi tersebut memaparkan, baik dirinya maupun Dr Mu'nim tidak dapat melihat rusaknya organ tersebut dengan jelas. Pasalnya, mayat suami Siti Rahmah, Munfiatun, dan Arina Rahmah, telah membeku.
Dr Mu'nim dikenal sebagai salah satu ahli forensik yang kerap bekerja sama dengan kepolisian. Saat ini, selain mengajar di Fakultas Kedokteran UI, dr Mu'nim juga kepala Forensik RSCM. Adrianus adalah salah satu ahli kriminologi kenamaan di Indonesia. Analisanya kerap dikutip media massa. Saat ini Adrianus mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI. (kompas)