Berdasarkan hasil tes DNA terbaru ternyata Adolf Hitler tidak mati bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri! Misteri kematian Hitler masih belum terungkap!
Hitler adalah seorang diktator Jerman setelah Presiden German sebelumnya Von Hindenburg meninggal. Setelah berkuasa, ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden menjadi Führer sekaligus menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman. Pada Perang Dunia II, Hitler mengalami kekalahan di setiap medan pertempuran dan menyadari bahwa kekalahan sudah tidak dapat dielakkan lagi. Pada tanggal 30 april 1945, sang diktator narsis ini diduga bunuh diri bersama dengan wanita simpanannya Eva Braun di ruang bunker rahasia.
Artikel berikut ini tentang pengungkapan misteri kematian Hitler dengan hasil tes DNA terbaru mungkin dapat mematahkan mitos tentang sebab musabab kematian diktator NAZI kelahiran Austria tetangga dekat Jerman. The truth is still unknown!
Hitler Tidak Mati Dibunuh Diri?
Adolf Hitler mungkin tidak menembak mati dirinya dan barangkali juga tidak tewas dalam bunker. Sebuah potongan tengkorak yang selama beberapa dekade diyakini milik diktator Nazi itu, berdasarkan hasil analisa DNA, ternyata milik seorang perempuan yang berusia kurang dari 40 tahun.
Para ilmuwan dan ahli sejarah sudah lama menyatakan, tengkorak itu akan menjadi bukti yang menyakinkan bahwa Hilter menembak dirinya hingga tewas setelah minum pil cyanide pada 30 April 1945 ketimbang menghadapi penangkapan yang memalukan. Potongan tengkorak itu -yang ada lubang pelurunya- telah diambil dari luar bunker Hitler oleh tentara Rusia dan selama ini disimpan intelijen Soviet.
Sekarang sejarah kematian Hitler harus ditulis kembali sebagai sebuah misteri, dan para ahli teori konspirasi harus memikirkan kemungkinan bahwa Hitler mungkin saja tidak mati dalam bunker.
Berdasarkan kisah lama, Hitler melakukakan bunuh diri dengan Eva Braun saat Rusia membom Berlin. Meski sejumlah ahli sejarah ragu Hitler menembak dirinya dan menduga hal itu hanyalah propaganda Nazi untuk menjadikan Hitler sebagai pahlawan. Namun lubang pada potongan tengkorak itu tampak menguatkan argumen tersebut ketika tengkorak itu dipamerkan di Moscow tahun 2000.
Namun analisa DNA telah dilakukan pada tulang itu oleh peneliti Amerika. "Kami tahu tengkorak itu berhubungan dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun," kata ahli arkeolgi Nick Bellantoni dari Universitas Connecticut, AS sebagai dikutp Dailymail, Senin.
"Tulang itu kelihatan sangat tipis; tulang tengkorak laki-laki cenderung lebih kuat. Dan persambungan dimana lempengan tengkorak itu menyatu tampak berhubungan dengan seseorang yang berusia kurang dari 40 tahun. Hitler pada April 1945 berusia 56 tahun."
Bellantoni terbang ke Moscow untuk mengambil contoh DNA di Arsip Negara dan ditunjukkan sofa dari bunker yang berlumuran darah di mana Hitler dan Braun diyakini bunuh diri. "Saya punya foto referensi yang diambil Soviet tentang sofa pada tahun 1945 dan saya melihat noda yang sama pada potongan kayu dan tenunan di depan saya. Jadi saya tahu, saya sedang berhadapan dengan sesuatu yang nyata," katanya.
Berdasarkan keterangan para saksi, mayat Hitler dan Eva Braun dibungkus selimut dan dibawa ke taman di luar bunker, diletakan di sebuah kawah bom, disiram minyak, lalu dibakar.
Pada Mei 1945 sebuah tim forensik Rusia menggali mayat yang diduga milik Hitler. Ada bagian tengkorak yang hilang, tampaknya akibat tembakan bunuh diri. Kepingan rahang yang tersisa cocok dengan rekaman gigi Hitler, menurut asisten dokter giginya yang tertangkap. Dan, mayat itu hanya punya satu buah zakar. Setahun kemudian potongan tengkorak yang hilang ditemukan. Pencarian dilakukan atas perintah Stalin yang masih curiga tahun tentang nasib Hitler.
Bagaimana dan kapan Hitler meninggal sekarang diselimuti misteri. Bellantoni mengatakan, tengkorak itu tidak mungkin milik Braun, yang berusia 33 tahun. "Tidak ada laporan Eva Braun menembak dirinya atau ditembak," katanya. Banyak orang tewas di dekat bunker.
Yang tidak ketahui dunia, mayat yang diyakini milik Hitler dikubur di Magdeburg, Jerman Timur. Setelah Stalin meniggal tahun 1953, keberadaan kuburan itu tetap dipertahankan. Akhirnya, tahun 1970, KGP menggali mayat itu, membakarnya, dan secara rahasia menaburkan abunya ke sungai.
Hanya tulang rahang, potongan tengkorak dan segemen sofa yang berlumur darah yang masih disimpan di tempat penyimpanan arsip intelijen Soviet. Bellantoni mempelajari benda-benda kenangan Hitler itu di Arsip Negara Rusia. Dia diijinkan hanya satu jam untuk meneliti barang-barang itu, selama waktu tersebut dia melap dengan kapas penyeka dan mengambil contoh DNA. Contoh itu kemudian dibawa ke Connecticut.
Di pusat penelitian genetik universitas itu, Linda Strausbaugh menutup labnya selama tiga hari khusus untuk bekerja pada proyek Hitler. Linda mengatakan, "Kami bekerja seperti biasa dan melakukan pengawasan seperti yang dilakukan dalam lab kriminal." Dia terkejut, sejumlah kecil DNA yang dapat terus hidup berhasil diekstrak. (kompas)
Hitler adalah seorang diktator Jerman setelah Presiden German sebelumnya Von Hindenburg meninggal. Setelah berkuasa, ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden menjadi Führer sekaligus menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman. Pada Perang Dunia II, Hitler mengalami kekalahan di setiap medan pertempuran dan menyadari bahwa kekalahan sudah tidak dapat dielakkan lagi. Pada tanggal 30 april 1945, sang diktator narsis ini diduga bunuh diri bersama dengan wanita simpanannya Eva Braun di ruang bunker rahasia.
Artikel berikut ini tentang pengungkapan misteri kematian Hitler dengan hasil tes DNA terbaru mungkin dapat mematahkan mitos tentang sebab musabab kematian diktator NAZI kelahiran Austria tetangga dekat Jerman. The truth is still unknown!
Hitler Tidak Mati Dibunuh Diri?
Adolf Hitler mungkin tidak menembak mati dirinya dan barangkali juga tidak tewas dalam bunker. Sebuah potongan tengkorak yang selama beberapa dekade diyakini milik diktator Nazi itu, berdasarkan hasil analisa DNA, ternyata milik seorang perempuan yang berusia kurang dari 40 tahun.
Para ilmuwan dan ahli sejarah sudah lama menyatakan, tengkorak itu akan menjadi bukti yang menyakinkan bahwa Hilter menembak dirinya hingga tewas setelah minum pil cyanide pada 30 April 1945 ketimbang menghadapi penangkapan yang memalukan. Potongan tengkorak itu -yang ada lubang pelurunya- telah diambil dari luar bunker Hitler oleh tentara Rusia dan selama ini disimpan intelijen Soviet.
Sekarang sejarah kematian Hitler harus ditulis kembali sebagai sebuah misteri, dan para ahli teori konspirasi harus memikirkan kemungkinan bahwa Hitler mungkin saja tidak mati dalam bunker.
Berdasarkan kisah lama, Hitler melakukakan bunuh diri dengan Eva Braun saat Rusia membom Berlin. Meski sejumlah ahli sejarah ragu Hitler menembak dirinya dan menduga hal itu hanyalah propaganda Nazi untuk menjadikan Hitler sebagai pahlawan. Namun lubang pada potongan tengkorak itu tampak menguatkan argumen tersebut ketika tengkorak itu dipamerkan di Moscow tahun 2000.
Namun analisa DNA telah dilakukan pada tulang itu oleh peneliti Amerika. "Kami tahu tengkorak itu berhubungan dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun," kata ahli arkeolgi Nick Bellantoni dari Universitas Connecticut, AS sebagai dikutp Dailymail, Senin.
"Tulang itu kelihatan sangat tipis; tulang tengkorak laki-laki cenderung lebih kuat. Dan persambungan dimana lempengan tengkorak itu menyatu tampak berhubungan dengan seseorang yang berusia kurang dari 40 tahun. Hitler pada April 1945 berusia 56 tahun."
Bellantoni terbang ke Moscow untuk mengambil contoh DNA di Arsip Negara dan ditunjukkan sofa dari bunker yang berlumuran darah di mana Hitler dan Braun diyakini bunuh diri. "Saya punya foto referensi yang diambil Soviet tentang sofa pada tahun 1945 dan saya melihat noda yang sama pada potongan kayu dan tenunan di depan saya. Jadi saya tahu, saya sedang berhadapan dengan sesuatu yang nyata," katanya.
Berdasarkan keterangan para saksi, mayat Hitler dan Eva Braun dibungkus selimut dan dibawa ke taman di luar bunker, diletakan di sebuah kawah bom, disiram minyak, lalu dibakar.
Pada Mei 1945 sebuah tim forensik Rusia menggali mayat yang diduga milik Hitler. Ada bagian tengkorak yang hilang, tampaknya akibat tembakan bunuh diri. Kepingan rahang yang tersisa cocok dengan rekaman gigi Hitler, menurut asisten dokter giginya yang tertangkap. Dan, mayat itu hanya punya satu buah zakar. Setahun kemudian potongan tengkorak yang hilang ditemukan. Pencarian dilakukan atas perintah Stalin yang masih curiga tahun tentang nasib Hitler.
Bagaimana dan kapan Hitler meninggal sekarang diselimuti misteri. Bellantoni mengatakan, tengkorak itu tidak mungkin milik Braun, yang berusia 33 tahun. "Tidak ada laporan Eva Braun menembak dirinya atau ditembak," katanya. Banyak orang tewas di dekat bunker.
Yang tidak ketahui dunia, mayat yang diyakini milik Hitler dikubur di Magdeburg, Jerman Timur. Setelah Stalin meniggal tahun 1953, keberadaan kuburan itu tetap dipertahankan. Akhirnya, tahun 1970, KGP menggali mayat itu, membakarnya, dan secara rahasia menaburkan abunya ke sungai.
Hanya tulang rahang, potongan tengkorak dan segemen sofa yang berlumur darah yang masih disimpan di tempat penyimpanan arsip intelijen Soviet. Bellantoni mempelajari benda-benda kenangan Hitler itu di Arsip Negara Rusia. Dia diijinkan hanya satu jam untuk meneliti barang-barang itu, selama waktu tersebut dia melap dengan kapas penyeka dan mengambil contoh DNA. Contoh itu kemudian dibawa ke Connecticut.
Di pusat penelitian genetik universitas itu, Linda Strausbaugh menutup labnya selama tiga hari khusus untuk bekerja pada proyek Hitler. Linda mengatakan, "Kami bekerja seperti biasa dan melakukan pengawasan seperti yang dilakukan dalam lab kriminal." Dia terkejut, sejumlah kecil DNA yang dapat terus hidup berhasil diekstrak. (kompas)