Berdasarkan info terakhir mudik Lebaran jalur selatan alternatif pantura dikabarkan bahwa telah ditempatkan belasan penembak jitu di beberapa titik rawan kejahatan demi kelancaran proses mudik lebaran 2009.
Perjalanan jauh yang akan ditempuh oleh para pemudik dan biasanya tidak hanya di siang hari namun juga terkadang harus menembus gelapnya malam. Hal ini sangat rawan sekali bila jalur mudik Lebaran tersebut tidak dijaga oleh pihak yang berwajib, karena sudah begitu banyak kejadian kendaraan motor atau mobil dihentikan dijalan dan dijarah. Bahkan mungkin beberapa yang kurang beruntung kehilangannya nyawanya karena tidak rela menyerahkan barang bawaan mudik.
Info update mudik Lebaran 2009 jalur selatan alternatif pantai utara dijaga sniper ini melengkapi artikel sebelumnya tentang berita terkini jalur mudik pantura selatan 2009 yang semakin panas membara.
Baca sampai habis dan berhati-hatilah selama menempuh perjalanan mudik dan menghadapi derasnya arus Lebaran Hari Idul FItri 1430H.
Polisi Amankan Jalur Mudik dengan Penembak Jitu
Polda Jawa Tengah menempatkan penembak jitu atau sniper dibeberapa lokasi untuk mengamankan pemudik Lebaran September 2009 dari ulah kejahatan bajing loncat.
Bajing loncat adalah tindak kejahatan yang dilakukan sekelompok orang dengan cara mengambil alih kendaraan ditengah jalan sepi. Mereka tak segan melukai atau membunuh pemilik kendaraan yang diincarnya.
Wakapolda Jateng Brigjen Pol Tonny Aribawanto menandaskan bahwa penempatan sniper itu merupakan bukti polisi tidak ada toleransi. Jika ada yang lakukan perbuatan kriminal akan langsung ditindak.
"Jika perlu kita tindak dengan peringatan-peringatan. Kalau pelaku berusaha melarikan diri atau melawan, kita perlu lakukan tembakan. Tapi tidak dibagian mematikan, hanya untuk melumpuhkan. Itulah sebabnya kita libatkan sniper untuk keamanan arus mudik dan balik terutama dari kejahatan bajing loncat," papar Brigjen Pol Tonny Aribawanto.
Jajaran Polda Jateng tidak akan menempatkan sniper di satu titik lokasi saja. Karena menurut Wakapolda sifat bajing loncat terus begrerak. Mereka tidak bisa dicegah di satu titik saja.
Polda Jateng telah mendata 17 daerah rawan bajing loncat yaitu di Cimohong Brebes, Balai Kambang Brebes, Kedung Kelor Tegal, Ampel Gading Pemalang, Alas Roban Batang, Sarang Rembang, Bawen semarang, Jambu Semarang, Cepu Blora, Kragan Temanggung, Dayeuh Luhur Cilacap, Sambung Macan Sragen, Tawangmangu Karanganyar, Ampel Boyolali, Prambanan Klaten, Lumbir Banyumas dan Rawalo Banyumas.
Di lokasi-lokasi itulah Polda Jateng menempatkan para sniper. Namun Wakapolda Jateng menolak mengatakan jumlah penembak jitu yang diterjunkan untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran bulan September 2009.
"Jumlah sniper tidak perlu tahu. Itu intern kita saja yang tahu," ucap Tonny. SUmber: http://www.okezone.com/
Perjalanan jauh yang akan ditempuh oleh para pemudik dan biasanya tidak hanya di siang hari namun juga terkadang harus menembus gelapnya malam. Hal ini sangat rawan sekali bila jalur mudik Lebaran tersebut tidak dijaga oleh pihak yang berwajib, karena sudah begitu banyak kejadian kendaraan motor atau mobil dihentikan dijalan dan dijarah. Bahkan mungkin beberapa yang kurang beruntung kehilangannya nyawanya karena tidak rela menyerahkan barang bawaan mudik.
Info update mudik Lebaran 2009 jalur selatan alternatif pantai utara dijaga sniper ini melengkapi artikel sebelumnya tentang berita terkini jalur mudik pantura selatan 2009 yang semakin panas membara.
Baca sampai habis dan berhati-hatilah selama menempuh perjalanan mudik dan menghadapi derasnya arus Lebaran Hari Idul FItri 1430H.
Polisi Amankan Jalur Mudik dengan Penembak Jitu
Polda Jawa Tengah menempatkan penembak jitu atau sniper dibeberapa lokasi untuk mengamankan pemudik Lebaran September 2009 dari ulah kejahatan bajing loncat.
Bajing loncat adalah tindak kejahatan yang dilakukan sekelompok orang dengan cara mengambil alih kendaraan ditengah jalan sepi. Mereka tak segan melukai atau membunuh pemilik kendaraan yang diincarnya.
Wakapolda Jateng Brigjen Pol Tonny Aribawanto menandaskan bahwa penempatan sniper itu merupakan bukti polisi tidak ada toleransi. Jika ada yang lakukan perbuatan kriminal akan langsung ditindak.
"Jika perlu kita tindak dengan peringatan-peringatan. Kalau pelaku berusaha melarikan diri atau melawan, kita perlu lakukan tembakan. Tapi tidak dibagian mematikan, hanya untuk melumpuhkan. Itulah sebabnya kita libatkan sniper untuk keamanan arus mudik dan balik terutama dari kejahatan bajing loncat," papar Brigjen Pol Tonny Aribawanto.
Jajaran Polda Jateng tidak akan menempatkan sniper di satu titik lokasi saja. Karena menurut Wakapolda sifat bajing loncat terus begrerak. Mereka tidak bisa dicegah di satu titik saja.
Polda Jateng telah mendata 17 daerah rawan bajing loncat yaitu di Cimohong Brebes, Balai Kambang Brebes, Kedung Kelor Tegal, Ampel Gading Pemalang, Alas Roban Batang, Sarang Rembang, Bawen semarang, Jambu Semarang, Cepu Blora, Kragan Temanggung, Dayeuh Luhur Cilacap, Sambung Macan Sragen, Tawangmangu Karanganyar, Ampel Boyolali, Prambanan Klaten, Lumbir Banyumas dan Rawalo Banyumas.
Di lokasi-lokasi itulah Polda Jateng menempatkan para sniper. Namun Wakapolda Jateng menolak mengatakan jumlah penembak jitu yang diterjunkan untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran bulan September 2009.
"Jumlah sniper tidak perlu tahu. Itu intern kita saja yang tahu," ucap Tonny. SUmber: http://www.okezone.com/