Ternyata bakteri ganas di dalam tubuh manusia mengalami revolusi genetika dan dapat menyebabkan infeksi akut!
Bakteri yang berkembang biak di dalam usus tersebut berevolusi karena lingkungan hidup manusia semakin tidak terawat dan sangat kotor. Jadi ingat Kura-Kura Ninja (Teenage Mutant Ninja Turtles), Godzilla atau Cat Woman yang merupakan korban dari efek buangan limbah berbahaya hasil karya manusia yang seringkali tidak mengindahkan kelestarian lingkungan dan kesehatan. Masih untung jadi jagoan super, coba bayangkan kalau hasilnya seperti Giant Crocodiles alisa buaya raksasa yang memiliki body sedege bis dan melahap semua makhluk hidup didekatnya. Sangat mengerikan!
Mudah-mudahan revolusi genetik bakteri ganas dalam usus manusia ini tidak memunculkan penyakit yang merupakan monster baru yang tidak dapat dikalahkan seperti HIV AIDS yang hingga kini masih dicari obat alternatifnya. Mari sama-sma berdoa dalam hati! Bedoa dimulai!
Baca selengkapnya.
Bakteri di Usus Berevolusi Menjadi Lebih Ganas
Meningkatnya infeksi bakteri Clostridium difficile beberapa tahun terakhir ini lebih banyak disebabkan oleh perubahan genetik bakteri tersebut daripada akibat kotornya lingkungan seperti di rumah sakit. Para peneliti di Inggris menemukan bakteri yang ada di usus ini berubah menjadi semakin ganas.
Perbandingan dari jenis bakteri yang sudah dari dulu menyerang dengan jenis bakteri yang menyebabkan wabah di rumah sakit Stoke Mandeville Inggris pada tahun 2003 berbeda. Karena jenis yang menyebabkan wabah tersebut ditemukan telah berevolusi menjadi bakteri yang lebih ganas, dapat menyebar dengan mudah dan menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti dilaporkan dalam Genome Biology Journal.
Bakteri tersebut sebenarnya sudah ada dalam usus orang dewasa yang sehat sebesar 3 persen dan pada bayi sebanyak 66 persen. Bakteri ini jarang menimbulkan masalah jika jumlahnya normal dalam tubuh. Tapi jika keseimbangan normal bakteri tersebut di dalam usus terganggu, misalnya karena penggunaan antibiotik tertentu bisa menjadi penyebab utama diare.
Dalam lima tahun terakhir, ditemukan jenis bakteri C.difficile baru yaitu ribotype PCR-027 yang bisa menyebabkan seseorang mengalami diare berat dan memiliki rata-rata kematian tinggi.
Analisis genom lengkap dari jenis bakteri yang berevolusi dan jenis bakteri lama menunjukkan bahwa bakteri memperoleh gen yang bisa membuatnya lebih bisa bertahan di lingkungan, menyebar lebih mudah serta menyebabkan sakit yang parah. Secara keseluruhan, lima daerah genetik yang berbeda telah terakumulasi dalam bakteri selama beberapa waktu lalu.
"Penelitian ini dapat membantu peneliti untuk bisa memahami bagaimana bakteri C.difficile bisa menjadi sangat agresif," ujar Professor Brendan Wren Ketua peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, seperti dikutip dari BBC, Senin (28/9/2009).
Brendan Wren menambahkan langkah-langkah menjaga kebersihan masih tetap diperlukan untuk mencegah manusia terinfeksi bakteri ini, seperti mencuci tangan serta menjaga agar jumlah bakteri tetap normal di dalam usus. Semua bakteri C.difficile membutuhkan perawatan dan prosedur pengendalian infeksi waspada untuk mengurangi tingkat infeksi. (detik.com)
Bakteri yang berkembang biak di dalam usus tersebut berevolusi karena lingkungan hidup manusia semakin tidak terawat dan sangat kotor. Jadi ingat Kura-Kura Ninja (Teenage Mutant Ninja Turtles), Godzilla atau Cat Woman yang merupakan korban dari efek buangan limbah berbahaya hasil karya manusia yang seringkali tidak mengindahkan kelestarian lingkungan dan kesehatan. Masih untung jadi jagoan super, coba bayangkan kalau hasilnya seperti Giant Crocodiles alisa buaya raksasa yang memiliki body sedege bis dan melahap semua makhluk hidup didekatnya. Sangat mengerikan!
Mudah-mudahan revolusi genetik bakteri ganas dalam usus manusia ini tidak memunculkan penyakit yang merupakan monster baru yang tidak dapat dikalahkan seperti HIV AIDS yang hingga kini masih dicari obat alternatifnya. Mari sama-sma berdoa dalam hati! Bedoa dimulai!
Baca selengkapnya.
Bakteri di Usus Berevolusi Menjadi Lebih Ganas
Meningkatnya infeksi bakteri Clostridium difficile beberapa tahun terakhir ini lebih banyak disebabkan oleh perubahan genetik bakteri tersebut daripada akibat kotornya lingkungan seperti di rumah sakit. Para peneliti di Inggris menemukan bakteri yang ada di usus ini berubah menjadi semakin ganas.
Perbandingan dari jenis bakteri yang sudah dari dulu menyerang dengan jenis bakteri yang menyebabkan wabah di rumah sakit Stoke Mandeville Inggris pada tahun 2003 berbeda. Karena jenis yang menyebabkan wabah tersebut ditemukan telah berevolusi menjadi bakteri yang lebih ganas, dapat menyebar dengan mudah dan menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti dilaporkan dalam Genome Biology Journal.
Bakteri tersebut sebenarnya sudah ada dalam usus orang dewasa yang sehat sebesar 3 persen dan pada bayi sebanyak 66 persen. Bakteri ini jarang menimbulkan masalah jika jumlahnya normal dalam tubuh. Tapi jika keseimbangan normal bakteri tersebut di dalam usus terganggu, misalnya karena penggunaan antibiotik tertentu bisa menjadi penyebab utama diare.
Dalam lima tahun terakhir, ditemukan jenis bakteri C.difficile baru yaitu ribotype PCR-027 yang bisa menyebabkan seseorang mengalami diare berat dan memiliki rata-rata kematian tinggi.
Analisis genom lengkap dari jenis bakteri yang berevolusi dan jenis bakteri lama menunjukkan bahwa bakteri memperoleh gen yang bisa membuatnya lebih bisa bertahan di lingkungan, menyebar lebih mudah serta menyebabkan sakit yang parah. Secara keseluruhan, lima daerah genetik yang berbeda telah terakumulasi dalam bakteri selama beberapa waktu lalu.
"Penelitian ini dapat membantu peneliti untuk bisa memahami bagaimana bakteri C.difficile bisa menjadi sangat agresif," ujar Professor Brendan Wren Ketua peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, seperti dikutip dari BBC, Senin (28/9/2009).
Brendan Wren menambahkan langkah-langkah menjaga kebersihan masih tetap diperlukan untuk mencegah manusia terinfeksi bakteri ini, seperti mencuci tangan serta menjaga agar jumlah bakteri tetap normal di dalam usus. Semua bakteri C.difficile membutuhkan perawatan dan prosedur pengendalian infeksi waspada untuk mengurangi tingkat infeksi. (detik.com)