Info terakhir hasil tes DNA memastikan Noordin M Top tewas di Solo September 2009 diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada segenap masyarakat bahwa gembong teroris most wanted Indonesia itu memang berhasil dilumpuhkan oleh Densus 88 Anti teror Polri. Tes DNA tersebut diharapkan cukup akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Merujuk kepada berita sebelumnya bahwa Nordin M Top tewas terkena bom rompi yang dikenakannya sendiri. Hal ini memunculkan indikasi bahwa sebenarnya Nurdin Top tidak dilumpuhkan namun berinisiatif bunuh diri dengan meledakkan bom yang memang tidak pernah dilepaskan dari badannya sejak berhasil lolos dari pengepungan dan penembakan dalam peristiwa Tumenggung Jawa Tengah.
Mudah-mudahan info terkini atau terupdate hasil tes DNA Nordin M Top tewas meledak dapat dipegang kebenarannya sehingga paling tidak acara mudik lebaran tahun 2009 ini dapat berjalan dengan lancar tanpa ada rasa was-was adanya ancaman bom menjelang Hari Idul Fitri 1430H. Semoga.
Pengamat: Harus Tes DNA untuk Pastikan Noordin Tewas
Polri sudah memastikan salah satu pelaku teroris yang tewas di Solo, Jawa Tengah, adalah Noordin M Top. Namun untuk memastikan apakah jenazah itu benar Noordin atau bukan, perlu dilakukan tes DNA supaya lebih akurat.
"Bagaimanapun juga hasil test DNA Noordin yang paling akurat. Di samping itu, keluarga Noordin harus didatangkan dari Malaysia," kata pengamat intelijen Wawan H Purwanto saat dihubungi via telepon oleh wartawan, Kamis (17/9/2009).
Menurut Wawan, pihak kepolisian perlu mempublikasikan wajah para pelaku yang tewas dalam penyergapan Densus 88 Polri di Solo. Hal ini agar masyarakat yakin Noordin benar-benar sudah tewas.
"Kalau dibilang perlu, ya perlu, biar masyarakat bisa lebih yakin kalau yang mati Noordin. Dengan demikian informasi mengenai kematian Noordin tidak simpang siur seperti yang terjadi di Temanggung lalu," ujarnya.
Wawan mengatakan, dengan tewasnya Noordin bukan berarti terorisme di Indonesia akan berhenti. "Seperti yang pernah dikatakan sebelumnya bahwa teror Lebaran akan terjadi sehingga masyarakat diminta waspada," jelasnya.
Dia menambahkan, tewasnya Noordin dalam penyergapan di Solo yang dilakukan Densus 88 bukanlah akhir segalanya. Sebab jaringan-jaringan teroris yang ada di tanah air belum semuanya diberantas.
"Saat ini banyak nama-nama baru pelaku teroris yang belum semuanya diekspos. Bahwa ini telah mempersempit ruang gerak teroris itu iya. Tapi yang jelas ini belum semuanya berakhir, dan bukan happy ending dari semuanya karena masih ada sayap-sayapnya," jelasnya. Dari: detiknews
Merujuk kepada berita sebelumnya bahwa Nordin M Top tewas terkena bom rompi yang dikenakannya sendiri. Hal ini memunculkan indikasi bahwa sebenarnya Nurdin Top tidak dilumpuhkan namun berinisiatif bunuh diri dengan meledakkan bom yang memang tidak pernah dilepaskan dari badannya sejak berhasil lolos dari pengepungan dan penembakan dalam peristiwa Tumenggung Jawa Tengah.
Mudah-mudahan info terkini atau terupdate hasil tes DNA Nordin M Top tewas meledak dapat dipegang kebenarannya sehingga paling tidak acara mudik lebaran tahun 2009 ini dapat berjalan dengan lancar tanpa ada rasa was-was adanya ancaman bom menjelang Hari Idul Fitri 1430H. Semoga.
Pengamat: Harus Tes DNA untuk Pastikan Noordin Tewas
Polri sudah memastikan salah satu pelaku teroris yang tewas di Solo, Jawa Tengah, adalah Noordin M Top. Namun untuk memastikan apakah jenazah itu benar Noordin atau bukan, perlu dilakukan tes DNA supaya lebih akurat.
"Bagaimanapun juga hasil test DNA Noordin yang paling akurat. Di samping itu, keluarga Noordin harus didatangkan dari Malaysia," kata pengamat intelijen Wawan H Purwanto saat dihubungi via telepon oleh wartawan, Kamis (17/9/2009).
Menurut Wawan, pihak kepolisian perlu mempublikasikan wajah para pelaku yang tewas dalam penyergapan Densus 88 Polri di Solo. Hal ini agar masyarakat yakin Noordin benar-benar sudah tewas.
"Kalau dibilang perlu, ya perlu, biar masyarakat bisa lebih yakin kalau yang mati Noordin. Dengan demikian informasi mengenai kematian Noordin tidak simpang siur seperti yang terjadi di Temanggung lalu," ujarnya.
Wawan mengatakan, dengan tewasnya Noordin bukan berarti terorisme di Indonesia akan berhenti. "Seperti yang pernah dikatakan sebelumnya bahwa teror Lebaran akan terjadi sehingga masyarakat diminta waspada," jelasnya.
Dia menambahkan, tewasnya Noordin dalam penyergapan di Solo yang dilakukan Densus 88 bukanlah akhir segalanya. Sebab jaringan-jaringan teroris yang ada di tanah air belum semuanya diberantas.
"Saat ini banyak nama-nama baru pelaku teroris yang belum semuanya diekspos. Bahwa ini telah mempersempit ruang gerak teroris itu iya. Tapi yang jelas ini belum semuanya berakhir, dan bukan happy ending dari semuanya karena masih ada sayap-sayapnya," jelasnya. Dari: detiknews